Rabu, 10 Agustus 2022
zonaintelektual.com
  • Home
    • Tentang Kami
    • Kontak
  • Artikel
  • Opini
  • Cerita Pendek
  • Info Beasiswa
  • Narasi
  • Warta
    • Daerah
      • Tapanuli Selatan
      • Padangsidimpuan
    • Mahasiswa
    • Pemuda
    • Masyarakat
No Result
View All Result
  • Home
    • Tentang Kami
    • Kontak
  • Artikel
  • Opini
  • Cerita Pendek
  • Info Beasiswa
  • Narasi
  • Warta
    • Daerah
      • Tapanuli Selatan
      • Padangsidimpuan
    • Mahasiswa
    • Pemuda
    • Masyarakat
No Result
View All Result
       
       
zonaintelektual.com
No Result
View All Result

Beranda » RAKYAT BUTUH REAL NORMAL, BUKAN NEW NORMAL

RAKYAT BUTUH REAL NORMAL, BUKAN NEW NORMAL

by Fauzan Azmi
28 Mei 2020
in Narasi
15
Share on FacabookShare on WhatsappShare on Twitter

Mari kita mencoba sedikit untuk bergeser dari ke-Abnormalan nya Pemerintah, sebab penyakit itu (red : Gila), bisa saja menular ke Rakyat. Penyakit itu dapat bertransfusi ke kalangan masyarakat kelas bawah dengan melalui beragam pengambilan kebijakan pemerintah yang inkonsistensi dan cenderung berubah-ubah dan labil.

BacaJuga

Gema Paluta Apresiasi Kinerja Rektor UINSU

Revitalisasi Penyuluh Agama Pada Post Truth Era


Sebab jika ditelaah lebih lanjut lagi, usia kemerdekaan Indonesia yang menuju ke 75 tahun bukanlah angka yang remaja lagi. Jika dianalogikan dengan tahun pertumbuhan biologisnya manusia, 75 tahun adalah angka yang terbilang keramat.

Belum lagi selesai dengan menemukan obat penawar dari pandemi yang ada, pemerintah hari ini jangan malah menambah penyakit sosial di tengah-tengah pusara masalah rakyat yang kian hari semakin kompleksitas saja.

Sudahi segala sandiwara keterpura-puraan pemerintah ( Fake Governance) yang telah lama dari dulu masyarakat rasakan. Kebijakan yang seolah pro terhadap kalangan masyarakat menyeluruh, namun realitas kenyataan yang terjadi merupakan kepentingan mendesak para elit politik dari golongan partai nya saja.

Hari ini yang rakyat butuhkan adalah menuju Real Normal, Bukan New Normal

Regulasi new normal adalah semiotic dari gagal nya pemerintah menjamin hidup rakyatnya. Bagaimana tidak ? Kebijakan yang sama sekali tidak bisa diprediksi hasilnya itu, belum dapat hadir sebagai titik pencerahan atas problematika yang ada.

Indonesia seharusnya dapat mengambil pelajaran dari Swedia, dengan herd immunity nya ternyata gagal karena menyerahkan semuanya pada hukum alam (Lihat Q.S Ar-rad Ayat 11). Dengan regulasi seperti ini pemerintah sepertinya sudah mempersiapkan pusara masal untuk rakyatnya di negeri sendiri.

Dalam keadaan negara yang sedang berlangsung saat sekarang ini, yang rakyat butuhkan adalah kembali ke kondisi yang normal sebenar-benarnya normal, bukan dalam bentuk kondisi normal negara yang hanya direkayasa semata.

Menuju normal sebagai mestinya, yakni keadaan negara normal sebagaimana yang dicitakan. Dimana sebuah keadaan, normal adanya kesejahteraan rakyatnya sudah tercapai, normal terjadi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, adil dan makmur sentosa sesuai dengan cita luhur bapak pendiri bangsa.

Keadaan yang seperti ini lah yang sudah lama didambakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Walaupun selama ini gejala yang tampilkan di negeri ini seolah hanya sebatas reaksional hegemoni belaka. Nawacita yang telah dituangkan sejauh ini hanya dijadikan sebagai alat lip servis terhadap kalangan masyarakat kita.

Kendati demikian, komitmen pemerintah dalam upaya memerangi Pandemi Covid-19 harusnya tetap dibersamai dengan melibatkan para pakar ahli medis yang bergelut dibidangnya.

Sebab ahli medis lah yang paham dan mengetahui dengan betul bagaimana mekanisme pengentasan Virus ini, bukan malah melalui dan memprioritaskan para politisi yang kental dengan kepentingan golongan nya.

Sebab sejauh ini yang sudah banyak terlihat dari beragam kebijakan yang sudah diterapkan seolah pemerintah tutup telinga dari masukan ahli medis tapi malah lebih mengutamakan keterlibatan para politisi dalam permasalahan yang ada.

Real Normal dalam keadaan ini yang berarti pemerintah harus memastikan bahwa penyebaran dari pandemi Covid-19 benar-benar dinyatakan punah dari wilayah Indonesia. Karena dengan begitu, aktivitas yang sempat mandek terhenti akibat dampak dari pandemi ini dapat berjalan normal bangkit kembali.

Ekonomi rakyat dapat lagi bergerak laju kembali, kesehatan keuangan negara pulih, keselamatan warga negara dapat terjamin kembali.

Rehealing Condition (Pemulihan Kembali Kondisi Negara)

Dampak negasi sebab dari pendemi Covid-19 ini memang menyebabkan beragam segmentasi yang ada di Indonesia jatuh merosot tajam ke bawah, terkecualikan dari segmen bisnis kesehatan.

Bisnis kesehatan jika dilihat dari sini, terdapat kesempatan (opportunities) dalam pemasarannya, sebab selama pandemi ini ada, masyarakat pasti sangat membutuhkan beragam protokoler kesehatan dalam antisipasi nya.

Sebanyak apapun bantuan yang telah dicanangkan pemerintah melalui perancangan APBN, dalam normatifnya ini bahkan hanya akan menimbulkan kesenjangan sosial baru lagi di masyarakat. Karena jika bicara mengenai beragam bantuan konsep keadilan yang diberlakukan sudah pasti selalu tumpang tindih sebagaimana banyak yang sering terjadi di lapangan.

Ntah hal semacam ini dapat dikatakan sebagai penyakit sosial atau penyebutan yang lainnya, karena jika membicarakan persoalan bantuan, banyak dari rakyat hari ini yg berlomba-lomba menjadi seolah paling miskin kondisinya. Perlombaan inkompetensi seperti ini harus nya segera diakhiri. Tak memandang klasterisasi, baik rakyat kaya namun memiliki mentalitas miskin ataupun miskin yang sebenarnya.

Sebabnya, pendataan yang akuntabel serta tingkat keakuratan mengenai data pasti masyarakat miskin di Indonesia, selama ini masih terdapat banyak kesimpangan dimana-mana. Hal semacam ini dikarenakan keengganannya pemerintah yang kurang serius dalam pendataan masyarakat miskin di negara ini secara berkala.

Penerapan kebijakan New Normal, yang pada awal bulan Juni mendatang baru akan diterapkan, jika diperhatikan merupakan kebijakan trial and error nya pemerintah saja. Kewaspadaan rakyat harusnya tetap terus terjaga sembari tertawa terenyuh melihat fenomena alangkah lucunya negeri kita.

Konseptual Real Normal yang Ditawarkan

Pernah suatu hari terjadi dialog antara Khalifah Ali Ibn Abi Thalib dengan salah satu rakyatnya, dengan nada yang cukup tinggi seseorang bertanya kepada Ali,
“Wahai Ali, pada zaman Umar Bin Khattab sedikit sekali aksi kejahatan dan pencurian, hal ini sangat berbeda sekali pada masa mu”
Ali pun dengan segeranya menjawab
“Sebab pada masa Umar, rakyat yang dipimpinnya adalah seperti aku, dan pada masaku saat sekarang ini, rakyat yang harus ku pimpin adalah seperti kamu” tegasnya.

Demokrasi yang menandakan bahwa kedaulatan rakyat sepenuhnya berada di tangan Rakyat. Kendali penuh terhadap beragam kebijakan seharusnya mampu menjawab persoalan masyarakat.


Dalam pembentukan sebuah negara yang idealis, identik terlaksana yang diakibatkan sebab kausalitas yakni rakyat yang bersedia dipimpin oleh pemimpinnya, serta pemerintah yg berpihak terhadap rakyat nya.

Integrasi sosial antar pemerintah dengan rakyat harus dapat dipertanggungjawabkan asas orientasi keberadilan dan kebersamaan.

Karena itu, real normal (Normal yang Sebenarnya) adalah sebuah wujud tataran praksis masyarakat yang madani, masyarakat yang sadar dan paham betul mengenai keadaan dan fungsi keberadaannya.


Dalam pembahasan masalah ini yang masih seputaran pengentasan pandemi, pemerintah jangan cenderung mengambil kebijakan yang menjadikan rakyat sebagai media bahan uji practical nya.

Masyarakat seharusnya dapat dijadikan sebagai mitra kerja solusi pemerintah, yang kehadirannya berfungsi sebagai jawaban atas permasalahan yang ada, sebagai problem of solver dari segala macam masalah negara.

  • Oleh Mhd. Syahfriardan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Jurusan Akuntansi Syariah
  • Mhd. Syahfriardan aktif di Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kota Medan

Tags: mahasiswaNew NormalReal NormalUniversity Islam Negeri Sumatera Utara
Share8SendTweet5Send
Previous Post

Tembak Mainan Vs Gudget, Nostalgia Permainan Anak Di Hari Lebaran

Next Post

Konsep Merdeka Belajar Dalam Pembelajaran Bahasa Dan Sastra

Related Posts

Istimewa
Narasi

Gema Paluta Apresiasi Kinerja Rektor UINSU

by Redaksi ZonI
3 Maret 2022
0

GEMA Paluta

Read more
Zikri akbar S.Sos.I
(Penyuluh Agama Fungsional Pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nias Utara)
Narasi

Revitalisasi Penyuluh Agama Pada Post Truth Era

by Muhammad Ikhsan
14 Februari 2022
0

Berangkat dari sebuah pengalaman yang sayang kiranya kalau tidak dituangkan dalam bentuk tulisan sederhana. Tulisan...

Read more
Arya Satrya Graha : Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah HMI Cabang Padangsidimpuan 2021-2022
Narasi

Alumni SDP PB HMI Asal HMI Cabang Padangsidimpuan, Merekomendasikan 5 Tuntutan

by Muhammad Ikhsan
27 Januari 2022
0

Jawa Tengah-Sekolah Demokrasi Politik (SDP) yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI)...

Read more
Narasi

Jangan Ada Polemik Sidempuan Dengan Sidimpuan

by Muhammad Ikhsan
14 Januari 2022
1

Padang Sidempuan atau Padangsidimpuan? Yang jelas sesuai dengan asal kata Padang Nadimpu maka lebih cocok...

Read more
Narasi

Muhammadiyah Padang Lawas Bangun Kekuatan Melalui Resepsi Milad Ke 109 Tahun

by Redaksi ZonI
25 Desember 2021
0

Hasahatan Julu, 25/12/2021 Dalam memperingati Resepsi Milad ke 109 tahun ini langsung di ambil alih...

Read more
Next Post
Merdeka belajar

Konsep Merdeka Belajar Dalam Pembelajaran Bahasa Dan Sastra

Comments 1

  1. Salman Nasution says:
    2 tahun ago

    bagus…. konsep real normal belum ditawarkan dalam konteks ilmu sosial sehingga perlu penjelasan yang lebih konkret apa maksud dan tujuan serta pemanfaatan dari real normal.
    karena ini sifatnya tawaran, mungkin bisa didialogkan kpeada pemerintah terkhusus bidang kemasyarakatan dan sosial.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pemukul imam masjid

Risih Dengar Orang Mengaji, Orang Ini Tampar Imam Masjid

8 Mei 2021
Tri Kompetensi Dasar

Implementasi Tri Kompetensi Dasar IMM dalam diri Seorang Kader

19 September 2021
UIN SYAHADA

Sah, IAIN Padangsidimpuan Beralih Status Menjadi UIN Syahada

10 Juni 2022
Kecelakaan Labuhanbilik

Hendak Pulang Dari Pesta, Mobil Xenia Masuk Parit: 4 Meninggal

31 Mei 2021
Wisuda UIN SU 2022

Lulus Dengan Predikat Cumlaude, Anak Sulung Ketua FJA Di Wisuda

33
Penemuan sabu-sabu 20Kg gak bertuan

Penemuan Sabu-sabu 20Kg Oleh Nelayan, AMPI Paten: Ungkap Siapa Pemiliknya

15
Beasiswa-UKT-KIP-Kuliah

Bantuan UKT Bagi Mahasiswa Aktif Semester 3, 5, dan 7

14
Padang Sidempuan

Rapat Evaluasi PAD, Walikota Sidempuan Minta Badan Keuangan Memotret Potensi PAD diseluruh OPD

8
Ahmad Afandi

Peran Media Massa Dalam Mendukung Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia

10 Agustus 2022
Pemuda Muhammadiyah

Tetapkan Tersangka Pembunuhan Brigadir J, PD Pemuda Muhammadiyah Padangsidimpuan Apresiasi Kinerja Kapolri

9 Agustus 2022
Pramuka

Lepas Kontingen Pramuka Ikuti Jambore Nasional XI ke Cibubur, Wakil Walikota Padang Sidempuan: Jaga Nama Baik Kota Padang Sidempuan

9 Agustus 2022
Dinas Kesehatan Tapanuli Selatan

Bersama BIN, Dinkes Gelar Vaksinasi Booster 2 Perdana untuk Nakes di Tapanuli Selatan

8 Agustus 2022

Recent News

Ahmad Afandi

Peran Media Massa Dalam Mendukung Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia

10 Agustus 2022
Pemuda Muhammadiyah

Tetapkan Tersangka Pembunuhan Brigadir J, PD Pemuda Muhammadiyah Padangsidimpuan Apresiasi Kinerja Kapolri

9 Agustus 2022
Pramuka

Lepas Kontingen Pramuka Ikuti Jambore Nasional XI ke Cibubur, Wakil Walikota Padang Sidempuan: Jaga Nama Baik Kota Padang Sidempuan

9 Agustus 2022
Dinas Kesehatan Tapanuli Selatan

Bersama BIN, Dinkes Gelar Vaksinasi Booster 2 Perdana untuk Nakes di Tapanuli Selatan

8 Agustus 2022

Kategori

  • Pemuda
  • Mahasiswa
  • Warta
  • Narasi
  • Artikel
  • Opini
  • Cerita Pendek

Pos-pos Terbaru

  • Peran Media Massa Dalam Mendukung Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia
  • Tetapkan Tersangka Pembunuhan Brigadir J, PD Pemuda Muhammadiyah Padangsidimpuan Apresiasi Kinerja Kapolri
  • Lepas Kontingen Pramuka Ikuti Jambore Nasional XI ke Cibubur, Wakil Walikota Padang Sidempuan: Jaga Nama Baik Kota Padang Sidempuan
  • Bersama BIN, Dinkes Gelar Vaksinasi Booster 2 Perdana untuk Nakes di Tapanuli Selatan
  • PILKADES Asahan, Nasir : Mari Kita Ciptakan Suasana Aman, Nyaman, Tertib Tanpa Perpecahan

Recent News

Ahmad Afandi

Peran Media Massa Dalam Mendukung Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia

10 Agustus 2022
Pemuda Muhammadiyah

Tetapkan Tersangka Pembunuhan Brigadir J, PD Pemuda Muhammadiyah Padangsidimpuan Apresiasi Kinerja Kapolri

9 Agustus 2022
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Privacy & Policy
  • Kontak

Copyright © PT INTELEKTUAL MUDA GROUP 2020-2022 - Zonaintelektual.com

No Result
View All Result
  • Home
    • Tentang Kami
    • Kontak
  • Artikel
  • Opini
  • Cerita Pendek
  • Info Beasiswa
  • Narasi
  • Warta
    • Daerah
      • Tapanuli Selatan
      • Padangsidimpuan
    • Mahasiswa
    • Pemuda
    • Masyarakat

Copyright © PT INTELEKTUAL MUDA GROUP 2020-2022 - Zonaintelektual.com

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.