Senin, 8 Agustus 2022
zonaintelektual.com
  • Home
    • Tentang Kami
    • Kontak
  • Artikel
  • Opini
  • Cerita Pendek
  • Info Beasiswa
  • Narasi
  • Warta
    • Daerah
      • Tapanuli Selatan
      • Padangsidimpuan
    • Mahasiswa
    • Pemuda
    • Masyarakat
No Result
View All Result
  • Home
    • Tentang Kami
    • Kontak
  • Artikel
  • Opini
  • Cerita Pendek
  • Info Beasiswa
  • Narasi
  • Warta
    • Daerah
      • Tapanuli Selatan
      • Padangsidimpuan
    • Mahasiswa
    • Pemuda
    • Masyarakat
No Result
View All Result
       
       
zonaintelektual.com
No Result
View All Result

Beranda » Jati Diri Maluku Yang Hilang Oleh Leonard Manuputty

Jati Diri Maluku Yang Hilang Oleh Leonard Manuputty

by zona intelektual
27 Oktober 2020
in Artikel
15
sejarah-maluku
Share on FacabookShare on WhatsappShare on Twitter

Maluku adalah provinsi kepulauan yang ada di Indonesia, yang terletak diujung timur Indonesia serta berbatasan dengan Laut Seram di utara, Samudra Hindia dan Laut Arafura di selatan, Papua di timur, dan Sulawesi di barat. Ibu kota dan kota terbesarnya ialah Ambon.

Dengan luas lautan yang lebih besar dari daratan membuat Maluku dikenal dengan hasil alam dari lautnya. Tak heran kalau Maluku tepatnya di perairan Lautan Arafura.

Maluku masuk dalam wilayah pengelolaan perikanan RI 718 serta menjadi titik pusat menangkap ikan bagi kapal tonas besar.

Selain kawasan perairan Laut Arafura, Maluku juga menjadi rumah bagi perairan lain yang juga sangat disukai oleh para pencari ikan.

Tak heran, pada 2010 silam, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah menetapkan provinsi tersebut sebagai lumbung ikan nasional (LIN). Penetapan tersebut, menjadi penegas bahwa potensi sumber daya ikan (SDI) di sana sangat melimpah.

Selain hasil produksi ikan yang besar, masih banyak hasil laut yang dihasilkan di Maluku yaitu berupa, cumi, udang, kepiting, dan masih banyak lagi.

Tak hanya di lautan saja, SDA yang ada di daratan tidak kalah banyaknya.

Itulah yang membuat Maluku menjadi sasaran utama bangsa kolonial belanda untuk menjajah Maluku. Karena tujuan utama penjajah pada saat itu mengingini hasil alam yang ada di Indonesia khususnya di Maluku.

Masyarakat Maluku memang sejak zaman nenek moyangnya dulu sangat menyatu dengan alam dan sangat menghargai alam itu sendiri.

Melalui alam dapat melahirkan segala macam hal baik dari tatanan sosial kultural, hingga sampai kepada sistem kepemerintahan.

Alam dan masyarakat di Maluku sebagai totalitas sakral karena masing-masing daerah yang ada di Maluku memiliki ciri khasnya sendiri.

Hal ini dapat dilihat berdasarkan sosio historis, kultural maupun geneologis.

Menurut Aholiab Watloly Guru Besar Filsafat Universitas Pattimura dalam bukunya cermin eksistensi masyarakat kepulauan dalam pembangunan bangsa, alam merupakan bagian dari kaidah sosial yang berbasis atau berciri kepulauan itu menentukan tingkat ketertiban, keamanan, keteraturan hidup di alam kepulauan tersebut.

Jadi, alam kepulauan (gunung tanah dan leluhur atau tete nene moyang) yang berkedudukan sebagai otorisator dan eksekutor sebuah kaidah sosial.

Karena ketergantungannya dengan alam tadi masyarakat Maluku memiliki peran serta menjaga alam itu sendiri. Masyarakat tak terlepas pisahkan dari hal tersebut.

Objek alam itu sendiri melahirkan tatanan sosial bisa berupa adat-istiadat, tingkah laku aturan manusia, serta hukum pemerintahan.

Hingga sampai kepada pemimpin dalam kepemerintahan disetiap daerah dan desa yang ada di Maluku. Bahkan cara berpikir masyarakatnya didasarkan oleh alamnya masing-masing untuk berpikir dalam sebuah rasio alam.

BacaJuga

UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan, NIK Digunakan Sebagai NPWP

Pengembalian Produk dalam Tinjauan Hukum Perlindungan Konsumen

Hakikat dan fenomena rasio alam dalam sejarah pemikiran filsafat, telah begitu kuat dikembangkan oleh filsuf klasik, yaitu dalam filsafat Thales, Anaximenes, dan Anaximandros

Dalam upaya menyingkap hakikat hidup secara rasional untuk mengatasi belenggu mitos yang begitu kuat mendeterminasi manusia.

Aspek sosial, budaya, ekonomi yang ada di Maluku lahir dari kedekatan masyarakat Maluku dengan alam yang sudah sama-sama sejak dulu bersama mereka.

Maka dari itu adat dan budaya Maluku selalu kental dan menjadi darah daging disetiap masyarakatnya.

Meskipun jauh dirantau orang akan tetapi budaya serta asal tempat tinggal masyarakat Maluku sendiri tidak pernah di lupakan.

Adat dan budaya Maluku mulai dari perilaku moral, tarian adat, alat musik, dan kerajinan tangan tradisional sangat banyak sekali.

Keunikan serta ciri khas adat dan budayanya membuat masyarakat manca negara tertarik melihatnya.

Berikut ini adalah sebagian dari budaya dan adat istiadat dari masing-masing daerah yang ada di Maluku diantaranya yaitu :

1. Budaya kalwedo yang berasal dari Maluku Barat Daya

Kalwedo merupakan Bahasa pemersatu masyarakat dari Maluku Barat Daya dengan memiliki makna kepemilikan, kepemilikkan yang dimaksud atas dasar kehidupan bersama orang bersaudara.

Hingga sekarang Bahasa tersebut terus mempersatukan masyarakat Babar maupun di Maluku Barat Daya sendiri dalam mempererat kekerabatan adat.

2. Budaya Hawear berasal dari Kepulauan Kei

Hawear ini dengan sumber sejarah yang dipercaya keberadaannya oleh masyarakat Maluku Tenggara yaitu lebih tepatnya di Kepulauan Kei secara turun temurun.

Budaya ini dikisahkan ada seorang gadis yang diberikan Hawear oleh ayahnya, Hawear sendiri adalah janur kuning. Hawear yang diberikan oleh ayahnya tersebut mempunyai fungsi untuk menjaganya dari gangguan selama dia melakukan perjalanan bertemu dengan Raja.

Hawear yang diberikan oleh sang ayah simbol dari kepimilikannya tersebut, menunjukkan bahwa sang gadis telah dimiliki oleh seseorang. Sehingga, diharapkan Hawear yang dibawa oleh sang gadis tersebut dapat menjauhkannya dari gangguan orang tak dikenalinya.

Sampai saat ini, Budaya Hawear masih dijalankan sesuai dengan makna dan arti yang dipercayai kebenarannya sejak zaman dulu oleh masyarakat sekitar Kepulauan Kei.

3. Batu pamali

Batu pamali adalah sebuah perwakilan dari kehadiran leluhur “Tete dan Nene Moyang” di dalam kehidupan Masyarakat Maluku.

Bentuk Batu Pamali sendiri seperti batu alas dan batu dasar yang diletakkan di samping rumah adat Maluku yang biasa dikenal “Baileo”.

Sistem pemersatu perbedaan soa-soa (kelompok-kelompok orang) yang ada di sebuah negeri/desa adat Maluku adalah Batu Pamali tersebut.

Di sebuah negeri/desa di Maluku, Batu Pamali dimiliki oleh keseluruhan penduduk negeri/desa tersebut, meskipun mereka berasal dari kelompok yang beraneka ragam, termasuk perbedaan agama.

Page 1 of 4
12...4Next
Tags: aktivisMalukuMencatat Sejarah
Share8SendTweet5Send
Previous Post

Novella Putri Mahasiswa Kedokteran Terutang Setengah Miliar

Next Post

Cerpen || Cinta Ibu Tak Bersuara Karya Zaidan Akbar

Related Posts

NPWP
Artikel

UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan, NIK Digunakan Sebagai NPWP

by Redaksi ZonI
5 Juni 2022
0

Undang-Undang Nomor 7 tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) telah mengatur penggunaan NIK...

Read more
Hukum
Artikel

Pengembalian Produk dalam Tinjauan Hukum Perlindungan Konsumen

by Redaksi ZonI
4 Juni 2022
0

Manusia diciptakan di dunia sebagai makhluk sosial dan ekonomi. Allah menciptakan manusia beserta akalnya untuk...

Read more
Berfikir Positif
Artikel

Berpikir Positif Sebagai Bagian Dari Kemampuan Regulasi Diri

by Muhammad Ikhsan
8 April 2022
0

Nama : Andi Saputra DasopangNIM : 21200011038 Konsentrasi Psikologi Pendidikan IslamInterdisiplinery Student IslamicPasca Sarjana UIN...

Read more
Pasar Induk
Artikel

Pelebaran Pasar Induk Lau Cih, Dipastikan Berlanjut

by Redaksi ZonI
12 Januari 2022
0

Pembangunan yang cenderung berpusat di perkotaan menghasilkan dua sisi, dimana adanya sisi positif dan negatif....

Read more
Ulakma
Artikel

Perbaikan Jalan Ulakma Sinaga Kabupaten Simalungun; Menuju Pembangunan yang Merata

by Redaksi ZonI
1 Januari 2022
0

Penulis: Rizki Kurnia Ningsi Pemeliharaan Jalan merupakan kegiatan yang berkaitan dengan perawatan dan perbaikan jalan...

Read more
Next Post

Cerpen || Cinta Ibu Tak Bersuara Karya Zaidan Akbar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pemukul imam masjid

Risih Dengar Orang Mengaji, Orang Ini Tampar Imam Masjid

8 Mei 2021
Tri Kompetensi Dasar

Implementasi Tri Kompetensi Dasar IMM dalam diri Seorang Kader

19 September 2021
UIN SYAHADA

Sah, IAIN Padangsidimpuan Beralih Status Menjadi UIN Syahada

10 Juni 2022
Kecelakaan Labuhanbilik

Hendak Pulang Dari Pesta, Mobil Xenia Masuk Parit: 4 Meninggal

31 Mei 2021
Penemuan sabu-sabu 20Kg gak bertuan

Penemuan Sabu-sabu 20Kg Oleh Nelayan, AMPI Paten: Ungkap Siapa Pemiliknya

15
Beasiswa-UKT-KIP-Kuliah

Bantuan UKT Bagi Mahasiswa Aktif Semester 3, 5, dan 7

14
PC IMM PALAS-PALUTA

Laksanakan Musycab IMM PALAS-PALUTA, Khaidar Ansori Hasibuan Terpilih Jadi Ketua

6
Wisuda UIN SU 2022

Lulus Dengan Predikat Cumlaude, Anak Sulung Ketua FJA Di Wisuda

4
Nasir Ahmad

PILKADES Asahan, Nasir : Mari Kita Ciptakan Suasana Aman, Nyaman, Tertib Tanpa Perpecahan

6 Agustus 2022
Logo UIN SYAHADA Padangsidimpuan

Ini Makna Filosofis Logo Baru UIN SYAHADA Padangsidimpuan

5 Agustus 2022
Logo UIN SYAHADA Padangsidimpuan

Sah! Logo Baru UIN SYAHADA Padangsidimpuan

4 Agustus 2022
Padang Sidempuan

Rapat Evaluasi PAD, Walikota Sidempuan Minta Badan Keuangan Memotret Potensi PAD diseluruh OPD

4 Agustus 2022

Recent News

Nasir Ahmad

PILKADES Asahan, Nasir : Mari Kita Ciptakan Suasana Aman, Nyaman, Tertib Tanpa Perpecahan

6 Agustus 2022
Logo UIN SYAHADA Padangsidimpuan

Ini Makna Filosofis Logo Baru UIN SYAHADA Padangsidimpuan

5 Agustus 2022
Logo UIN SYAHADA Padangsidimpuan

Sah! Logo Baru UIN SYAHADA Padangsidimpuan

4 Agustus 2022
Padang Sidempuan

Rapat Evaluasi PAD, Walikota Sidempuan Minta Badan Keuangan Memotret Potensi PAD diseluruh OPD

4 Agustus 2022

Kategori

  • Pemuda
  • Mahasiswa
  • Warta
  • Narasi
  • Artikel
  • Opini
  • Cerita Pendek

Pos-pos Terbaru

  • PILKADES Asahan, Nasir : Mari Kita Ciptakan Suasana Aman, Nyaman, Tertib Tanpa Perpecahan
  • Ini Makna Filosofis Logo Baru UIN SYAHADA Padangsidimpuan
  • Sah! Logo Baru UIN SYAHADA Padangsidimpuan
  • Rapat Evaluasi PAD, Walikota Sidempuan Minta Badan Keuangan Memotret Potensi PAD diseluruh OPD
  • Selamatkan Generasi Muda, Camat Amran Apresiasi Kinerja Polsek Paten

Recent News

Nasir Ahmad

PILKADES Asahan, Nasir : Mari Kita Ciptakan Suasana Aman, Nyaman, Tertib Tanpa Perpecahan

6 Agustus 2022
Logo UIN SYAHADA Padangsidimpuan

Ini Makna Filosofis Logo Baru UIN SYAHADA Padangsidimpuan

5 Agustus 2022
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Privacy & Policy
  • Kontak

Copyright © PT INTELEKTUAL MUDA GROUP 2020-2022 - Zonaintelektual.com

No Result
View All Result
  • Home
    • Tentang Kami
    • Kontak
  • Artikel
  • Opini
  • Cerita Pendek
  • Info Beasiswa
  • Narasi
  • Warta
    • Daerah
      • Tapanuli Selatan
      • Padangsidimpuan
    • Mahasiswa
    • Pemuda
    • Masyarakat

Copyright © PT INTELEKTUAL MUDA GROUP 2020-2022 - Zonaintelektual.com

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.