Keterbatasan ekonomi tak membatasi seseorang untuk melanjutkan pedidikannya ke perguruan tinggi. Tiara Yosianti Solekhah (17) membuktikan bahwa anak buruh bangunan seperti dia dapat bersekolah di salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia Universitas Gadjah Mada. Tiara yang merupakan anak bungsu dari Mujiono (55) dan Sumiyati (61) berhasil di terima kuliah di juruan FMIPA tanpa tes dan tanpa dipungut biaya kuliah hingga usai.
Sang Ayah yang hanya seorang Buruh Bangunan yang berpenghasilan Rp. 500 ribu perbulan dan menjadi satu-satunya tulang punggung di keluarganya. Kondisi keluarga tambah berat sejak sang kakak mengalami gangguan jiwa sejak 10 tahun terakhir.
“Ayah kerja jadi buruh bangunan yang kerjanya tergantung proyek. Jadi kalau ada proyek baru kerja” ungkap tiara pada media UGM, Senin (10/08/20).
Namun di tengah keterbatasan Tiara tetap tak mengeluh dan berusaha karena ia yakin bahwa di setiap kesulitan pasti akan ada jalan keluarnya.
“Sesungguhnya di setiap kesulitan itu ada kemudahan, QS. Al Insyirah:6. Itu yang selalu saya jadikan pegangan untuk selalu mengingat Allah dan tidak pernah putus asa,” katanya.
Tiara berpendapat bahwa dengan kuliah ke perguruan tinggi dapat menjadi bekalnya di masa depan dan mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Dari kecil dulu ia sangat ingin berkuliah dan ketika duduk di bangku SMA keinginannya yang ingin berkuliah ke perguruan tinggi sempat ia urungkan. Mengingat kondisi keluarganya yang serba terbatas.
Namun Tiara memberanikan niatnya untuk menyampaikannya impiannya dari kecil itu kepada kedua orang tua.
“Awalnya bilang ke ayah ibu, setamat SMA ingin kuliah di UGM. Sempat bimbang juga orang tua, tetapi akhirnya mendukung dan akan mengupayakan biaya sebiasanya,” papar Alumnus SMA 8 Yogyakarta ini.
Sejak SD dulu dan sampai SMA tiara merupakan Siswa yang berprestasi, hal itu di buktikan Tiara selalu masuk peringkat 3 besar di kelasnya. Selain itu ia juga pernah menjadi juara 1 di OSN Ekonomi tingkat kota dan Juara 2 di lomba Flag Football tingkat provinsi. Tiara juga memperoleh beasiswa KIP kuliah sehingga ia bebas uang kuliah 8 semester.
Disini ia berjanji akan terus tekun berlajar dengan serius agar bisa lulus dengan tepat waktu. Setelah Lulus ia mempunyai impian yang sangat mulia, yakni mendapatkan bisa dapat pekerjaan dan membahagiakan orang tua.
- Sumber : Kompas.com