Senin, 8 Agustus 2022
zonaintelektual.com
  • Home
    • Tentang Kami
    • Kontak
  • Artikel
  • Opini
  • Cerita Pendek
  • Info Beasiswa
  • Narasi
  • Warta
    • Daerah
      • Tapanuli Selatan
      • Padangsidimpuan
    • Mahasiswa
    • Pemuda
    • Masyarakat
No Result
View All Result
  • Home
    • Tentang Kami
    • Kontak
  • Artikel
  • Opini
  • Cerita Pendek
  • Info Beasiswa
  • Narasi
  • Warta
    • Daerah
      • Tapanuli Selatan
      • Padangsidimpuan
    • Mahasiswa
    • Pemuda
    • Masyarakat
No Result
View All Result
       
       
zonaintelektual.com
No Result
View All Result

Beranda » G30S PKI dan Fobia Komunisme

G30S PKI dan Fobia Komunisme

by zona intelektual
30 September 2020
in Artikel
15
Share on FacabookShare on WhatsappShare on Twitter

Sejarah berdirinya Komunis dan apa itu komunisme

Ketika mendengar kata komuis, masyarakat Indonesia akan berpandapat bahwa komunisme itu kejam, anti tuhan dan anti negara.

Sebenarnya apasih komunis itu ?

BacaJuga

UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan, NIK Digunakan Sebagai NPWP

Pengembalian Produk dalam Tinjauan Hukum Perlindungan Konsumen

Komunis berasal dari bahasa latin yaitu: communis yang berarti suatu ideologi yang berkenaan dengan filosofi, ekonomi, soisal dan politik.

Paham komunis lahir dari buku Manifest der Kommunistichen yang di tulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels.

Buku yang ditulis oleh Marx dan Engels tersebut, sebagai manifestasi politik dan perjuangan kelas ekonomi.

Marx dan Engels merupakan tokoh yang mengenalkan komunisme, pokok pikiran komunisme yang dibawa oleh Marx dan Engels berlandakan pada Atheisme dan materialistik.

Komunis dibentuk Marx dan Engels berasal dari teori Sosialis Marx, teori yang menginginkan kesetaraan dan kesamarataan yang didasari oleh ekonomi.

lahirnya teori sosialis dan komunis merupakan antitesis dari teori kapitals, yang mana kaum kapitalis lebih mementingkan kaum-kaum borjuis (Pemilik modal) dan mengeksploitasi kaum buruh.

Ideologi komunisme pertama kali diterapkan dirusia yang ditokohi oleh Vledemir Lenin.

Ideologi komunis yang direpkan oleh lenin berhasil menggaet kaum Bolsvhik (Partai Buruh Sosialis Demokrasi Rusia).

Kemudian setelah itu, lenin dan kaum Bolsvhik mengadakan kudeta pada 07 November 1917.

Setalah kudeta yang ditokohi oleh Lenin dan kaum Bolsvhik sukses, Ideologi komunis disebar luaskan keseluruh dunia dengan tujuan mengkomuniskan dunia.      

Masuknya Komunis ke Indonesia dan berdirinya PKI

Ideologi Komunis masuk ke Indonesia dibawa oleh Sneevlit, seorang tokoh sosialis yang berasal dari Belanda.

Untuk membumikan ideologi komunis di Indonesia Sneevlit mendirikan organsasi Indische  Social Democrate Veringing (ISDV) pada Mei 1914 di Semarang.

Setelah membentuk organisasi komunis Sneevlit mulai mempengaruhi dan menanamkan Ideologi komuis kepada rakat Indonesia.

Dengan strategi menggaetkan kaum buruh, penanaman ideologi komunis yang dilakukan oleh Sneevlit dapat dikatakan sukses.

Pada tanggal 2 Mei 1920 ISDV berganti nama menjadi Perserikatan Komuns Indie.

Pergantian nama ini bertujuan agar organisasi komunis Indonesia dapat menjadi anggota komunis dunia.

Perganrtian nama dari ISDV menjadi PKI didasari oleh Semaun dan Darsono, dua orang yang pernah mengenyam pendidikan komunis dari Sneevlit.

Pemberontakan PKI

Setelah PKI berkembang pesat PKI melakukan beberapa kali pemberontakan yaitu:

Pemberontakan 1926
Pada November 1926 PKI melancarkan revolusi diberbagai wilayah Indonesia yang kemudian aksi ini pemberontakan yang dilakukan oleh PKI dapat digagalkan oleh pemerintah Hindia Belanda dan massa aksi yang tertangkap dibuang dan diasingkan di Digul/ Irian Barat.

 Pemberontakan Madiun (1948)
Pemberontakan PKI pada tahun 1948 setidaknya memiliki tiga tujuan.

Pertama Ingin menjadikan Indonesia sebagai negara sosialistis yang belandaskan pada ideolohi Marxisme-Leninisme.

Kedua Mencari massa untuk melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan Soekarno-Hatta.

Ketiga Menjadikan Madiun sebagai pusat pemerintahan PKI pertama dan mengubah sistem pemerintahan Indonesia.

G30S PKI (1965)
Pasti kita sudah tidak asing lagi dengan G30S PKI. Peristiwa ini memiliki banyak nama diantaranya Gestapu dan Gestok.

Pemberontakan yang terjadi pada malam 30 September ke 01 Okteber tersebut melibatkan anggota PKI dan pasukan cakrabirawa.

Pemberontakan yang terjadi pada malam itu menewaskan 7 jendral dan dibuang didaerah pangkalan Halim Perdana Kusuma, kemudian tempat pebuangan mayat jendral tersebut dikenal dengan nama lubang buya.

Dua hari setelah malam berdarah tersebut mayat para jendral  ditemukan.

Setelah peristiwa berdarah tersebut terjadi, Soeharto pada saat itu memberikan titah pada Jendral Sarwo Edi untuk memberantas anggota PKI diseluruh Indonesia.

Dalang dari pemberontakan G30S PKI menui pro-kontra.

Pertama Ada yang menyebukan dalangnya PKI karena ingin melanggengkan jalan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara komunis, karena pada saat itu presiden Soekarno memiliki kedekatan yang lebih dengan D.N Aidit (Ketua PKI pada saat itu).

Kedua Dalangnya presiden Soeharto. Setelah lengsernya presiden sorehatro dari kedudukannya, banyak berita yang menyebutkan bahwa dalang dari pemberontakan yang menewaskan 7 jendral itu adalah Soeharto.

Faktor yang menyebutkan bahwa presiden Soehrto sebagai dalang pemberontakan 30 September disebabkan karena keiginan Soeharto untuk menjatuhkan presiden Soekarno dan menduduki takhta kekuasaan tersebut.

Maka daripada itu ketika Presiden Soeharto menduduki pemerintahan, Presiden Soeharto menanamkan paradigma bahwa PKI pemberontak dan kejam.

Penanaman stigma tersebut didasari dengan wajib menanyangkan film pemberontakan G30S PKI setiap tanggal 30 September.

Setelah lengsernya presiden Soeharto film G30S PKI sudah tidak diwajibkan lagi.

Pada tahun 2012 muncul film dokumenter yang berjudul jagal. Film ini berlatar di Sumatra utara yang mengisahkan pembantaian PKI oleh algojo.

Pada tahun 2014 muncul film dokumenter yang berjudul Senyap, Film dokumenter ini mengisahkan seseorang yang meminta pertanggung jawaban, karena saudara kandungnya dianggap sebagai anggota PKI.

Pemberontakan PKI yang terjadi pada 30 September belum memiliki titik terang karena pro-kontra yang terjadi.

Oleh karena itu sebagai rakyat Indonesia, sudah seharusnya kita melihat dari dua sudut pandang dari tragedi yang terjadi dan pada akhirnya tidak mudah untuk mengkultuskan siapa yang salah dan siapa yang benar

Share8SendTweet5Send
Previous Post

Turnamen Futsal Piala Padangsidimpuan Tidar Resmi Ditutup

Next Post

Apa Kabar Kakak Senior Ku !

Related Posts

NPWP
Artikel

UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan, NIK Digunakan Sebagai NPWP

by Redaksi ZonI
5 Juni 2022
0

Undang-Undang Nomor 7 tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) telah mengatur penggunaan NIK...

Read more
Hukum
Artikel

Pengembalian Produk dalam Tinjauan Hukum Perlindungan Konsumen

by Redaksi ZonI
4 Juni 2022
0

Manusia diciptakan di dunia sebagai makhluk sosial dan ekonomi. Allah menciptakan manusia beserta akalnya untuk...

Read more
Berfikir Positif
Artikel

Berpikir Positif Sebagai Bagian Dari Kemampuan Regulasi Diri

by Muhammad Ikhsan
8 April 2022
0

Nama : Andi Saputra DasopangNIM : 21200011038 Konsentrasi Psikologi Pendidikan IslamInterdisiplinery Student IslamicPasca Sarjana UIN...

Read more
Pasar Induk
Artikel

Pelebaran Pasar Induk Lau Cih, Dipastikan Berlanjut

by Redaksi ZonI
12 Januari 2022
0

Pembangunan yang cenderung berpusat di perkotaan menghasilkan dua sisi, dimana adanya sisi positif dan negatif....

Read more
Ulakma
Artikel

Perbaikan Jalan Ulakma Sinaga Kabupaten Simalungun; Menuju Pembangunan yang Merata

by Redaksi ZonI
1 Januari 2022
0

Penulis: Rizki Kurnia Ningsi Pemeliharaan Jalan merupakan kegiatan yang berkaitan dengan perawatan dan perbaikan jalan...

Read more
Next Post

Apa Kabar Kakak Senior Ku !

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pemukul imam masjid

Risih Dengar Orang Mengaji, Orang Ini Tampar Imam Masjid

8 Mei 2021
Tri Kompetensi Dasar

Implementasi Tri Kompetensi Dasar IMM dalam diri Seorang Kader

19 September 2021
UIN SYAHADA

Sah, IAIN Padangsidimpuan Beralih Status Menjadi UIN Syahada

10 Juni 2022
Kecelakaan Labuhanbilik

Hendak Pulang Dari Pesta, Mobil Xenia Masuk Parit: 4 Meninggal

31 Mei 2021
Penemuan sabu-sabu 20Kg gak bertuan

Penemuan Sabu-sabu 20Kg Oleh Nelayan, AMPI Paten: Ungkap Siapa Pemiliknya

15
Beasiswa-UKT-KIP-Kuliah

Bantuan UKT Bagi Mahasiswa Aktif Semester 3, 5, dan 7

14
PC IMM PALAS-PALUTA

Laksanakan Musycab IMM PALAS-PALUTA, Khaidar Ansori Hasibuan Terpilih Jadi Ketua

6
Wisuda UIN SU 2022

Lulus Dengan Predikat Cumlaude, Anak Sulung Ketua FJA Di Wisuda

4
Nasir Ahmad

PILKADES Asahan, Nasir : Mari Kita Ciptakan Suasana Aman, Nyaman, Tertib Tanpa Perpecahan

6 Agustus 2022
Logo UIN SYAHADA Padangsidimpuan

Ini Makna Filosofis Logo Baru UIN SYAHADA Padangsidimpuan

5 Agustus 2022
Logo UIN SYAHADA Padangsidimpuan

Sah! Logo Baru UIN SYAHADA Padangsidimpuan

4 Agustus 2022
Padang Sidempuan

Rapat Evaluasi PAD, Walikota Sidempuan Minta Badan Keuangan Memotret Potensi PAD diseluruh OPD

4 Agustus 2022

Recent News

Nasir Ahmad

PILKADES Asahan, Nasir : Mari Kita Ciptakan Suasana Aman, Nyaman, Tertib Tanpa Perpecahan

6 Agustus 2022
Logo UIN SYAHADA Padangsidimpuan

Ini Makna Filosofis Logo Baru UIN SYAHADA Padangsidimpuan

5 Agustus 2022
Logo UIN SYAHADA Padangsidimpuan

Sah! Logo Baru UIN SYAHADA Padangsidimpuan

4 Agustus 2022
Padang Sidempuan

Rapat Evaluasi PAD, Walikota Sidempuan Minta Badan Keuangan Memotret Potensi PAD diseluruh OPD

4 Agustus 2022

Kategori

  • Pemuda
  • Mahasiswa
  • Warta
  • Narasi
  • Artikel
  • Opini
  • Cerita Pendek

Pos-pos Terbaru

  • PILKADES Asahan, Nasir : Mari Kita Ciptakan Suasana Aman, Nyaman, Tertib Tanpa Perpecahan
  • Ini Makna Filosofis Logo Baru UIN SYAHADA Padangsidimpuan
  • Sah! Logo Baru UIN SYAHADA Padangsidimpuan
  • Rapat Evaluasi PAD, Walikota Sidempuan Minta Badan Keuangan Memotret Potensi PAD diseluruh OPD
  • Selamatkan Generasi Muda, Camat Amran Apresiasi Kinerja Polsek Paten

Recent News

Nasir Ahmad

PILKADES Asahan, Nasir : Mari Kita Ciptakan Suasana Aman, Nyaman, Tertib Tanpa Perpecahan

6 Agustus 2022
Logo UIN SYAHADA Padangsidimpuan

Ini Makna Filosofis Logo Baru UIN SYAHADA Padangsidimpuan

5 Agustus 2022
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Privacy & Policy
  • Kontak

Copyright © PT INTELEKTUAL MUDA GROUP 2020-2022 - Zonaintelektual.com

No Result
View All Result
  • Home
    • Tentang Kami
    • Kontak
  • Artikel
  • Opini
  • Cerita Pendek
  • Info Beasiswa
  • Narasi
  • Warta
    • Daerah
      • Tapanuli Selatan
      • Padangsidimpuan
    • Mahasiswa
    • Pemuda
    • Masyarakat

Copyright © PT INTELEKTUAL MUDA GROUP 2020-2022 - Zonaintelektual.com

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.