Jumat, 19 Agustus 2022
zonaintelektual.com
  • Home
    • Tentang Kami
    • Kontak
  • Artikel
  • Opini
  • Cerita Pendek
  • Info Beasiswa
  • Narasi
  • Warta
    • Daerah
      • Tapanuli Selatan
      • Padangsidimpuan
    • Mahasiswa
    • Pemuda
    • Masyarakat
No Result
View All Result
  • Home
    • Tentang Kami
    • Kontak
  • Artikel
  • Opini
  • Cerita Pendek
  • Info Beasiswa
  • Narasi
  • Warta
    • Daerah
      • Tapanuli Selatan
      • Padangsidimpuan
    • Mahasiswa
    • Pemuda
    • Masyarakat
No Result
View All Result
       
       
zonaintelektual.com
No Result
View All Result

Beranda » Lagi-Lagi Soal Larangan Mudik

Lagi-Lagi Soal Larangan Mudik

by Redaksi ZonI
23 Mei 2021
in Narasi
15
Larangan Mudik

Irvan Ulvatur Rohman (Ketua Umum PK IMM Utsman Bin Affan, UM-Ponorogo)

Share on FacabookShare on WhatsappShare on Twitter

Barangkali tulisan ini agak ngawur, karena membahas soal suatu fenomena yang sudah lewat beberapa waktu yang lalu, namun biarlah, mau bagaimana pun, ini tetap menarik untuk diulas. Baru saja lebaran usai, akan tetapi masih ada kenangan indah mengenai perhelatan lebaran tahun ini. Kalau tidak salah, adanya larangan mudik. Mengapa saya mengatakan itu sebagai kenangan indah? Saya hanya meminjam dari petuah kakek saya, bahwa ambil hikmah dari kejadian apa pun, maka semua akan berubah indah.

Kembali lagi pada persoalan mudik, saya sendiri sebagai salah satu anak rantau, yang barangkali mengalami keberuntungan, lantaran bisa mudik di lebaran tahun ini, itu pun karena jarak dari rumah saya ke tempat perantaun terbilang dekat, hanya ditempuh kurang dari 2 jam. Lalu, bagaimana dengan kawan, saudara, dan sanak kita yang belum bisa mudik tahun ini? Dengan penuh rasa hormat, saya sampaikan bersabar saja dan ambil hikamahnya. Mungkin, benak sebagian orang mengatakan ; lho bukannya larangan mudik ini diterapkan sebagai langkah dalam memutus rantai pandemi? Kembali lagi, jika berbincang – bincang soal pandemi kok rasanya seperti tidak ada habis – habisnya ya? Apa – apa dikaitkan dengan covid, bidang mana saja selalu ditautkan dengan covid. Ya, mau bagaimana lagi, memang seperti itu kenyatannya. Namun, pada kesempatan kali ini, melalui tulisan ini, saya mau membahas soal larangan mudik yang cukup menggelitik bagi siapa saja yang mendengar. Karena berbagai macam polemik yang melatarbelakanginya.

Larangan Mudik Tahun Ini dan Tahun Lalu

Pertama, larangan mudik tahun ini sama saja dengan tahun lalu. Saya mengkaji berdasar analisis – subjektif, larangan mudik tahun ini, tidak ada bedanya dengan larangan mudik tahun lalu, hanya sebagai ajang aktualisasi program kerja yang cenderung abstrak. Di media sosial, seakan – akan kebijakan ini sangat luar biasa, penyekatan dimana – mana, polisi menghadang kendaraan, menyuruh putar – balik arah ke kota asal . Eh, belum sampai itu tergoreng, fakta berkata lain – masih banyak pengendara dengan tujuan ke kampung halaman, lolos dari cegatan, bisa mendaratkan kakinya di kampung halaman, di rumah tercinta. Dilansir dari CNN Indonesia, Kemenhub mencatat terdapat 1,5 juta orang lolos mudik. Sekarang pertanyaan pun timbul, mengapa hal tersebut bisa terjadi? Jawabannya satu, ialah kelalaian dan ketidakseriusan.

Kedua, ada yang aneh dengan larangan mudik tahun ini, yakni dibarengi dengan kebijakan pembukaan tempat wisata secara lokal. Terjadi kontradiktif kasus di sini jika delik utamanya lagi – lagi soal pandemi. Di satu sisi pemerintah menerbitkan peraturan larangan mudik sebagai upaya preventif dalam memutus mata rantai covid, sedangkan di sisi lain secara bersamaan pula, pemerintah secara terang – terangan, membuka wisata yang bisa jadi – menjadi musabab covid kian melanda.

Kilas Balik Covid-19 di Tahun 2020

Ketiga, saya sebenarnya kurang begitu teteg ketika membahas soal ini, karena tidak jauh-jauh dari sisi perpolitikan negeri ini, tapi ya bagaimana lagi. Mari kita bedah, dan pembahasan utamanya mengenai mudik dan pilkada serentak. Tahun 2020 lalu, tepatnya sudah memasuki babak akhir tahun, pemerintah melalui lembaga terkait, tetap mengadakan pesta demokrasi yang jelas–jelas akan menjadi faktor masifnya penyebaran covid 19. Bagaimana tidak? Masih lekat dalam relung pikiran ini, Pilkada serentak tetap dilaksanakan dengan sistem datang ke-TPS, padahal pada kala itu masih ada kasus covid 19. Sedangkan mudik? Kok, bisa – bisanya malah dilarang, padahal kalau dikaji lebih mendalam, sebetulnya sama saja. Pilkada, mesti alibi pemerintah bisa dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan dan berada di wilayah masing-masing atau dalam hal ini TPS.

Akan tetapi ujung-ujungnya tetap banyak orang yang bergerombol. Parahnya, banyak warga yang tidak pakai masker, tidak cuci tangan, tidak segera pulang malah urun rembug membahas yang kurang greget, haduhh, sangat miris. Atau mungkin, khusus perihal yang ada unsur politisnya, pemangku kepentingan, tetap memprioritaskannya.

Efektivitas Larangan Mudik

Keempat, yang sangat menggelitik ubun – ubun saya adalah, kiranya larangan mudik ini hanya dijadikan sebagai ajang formalitas belaka, implikasinya jelas, bahwa kebijakan ini tidaklah efektif, buktinya, melansir dari CNN Indonesia malah sebanyak 4.123 orang terkonfirmasi positif covid 19 akibat mudik. Barangkali benar adanya bila di beberapa pos penyekatan begitu ketat. Tapi hal tersebut tidak dapat diglorifikasikan begitu saja, masih banyak di beberapa pos penyekatan yang kurang ketat alias masih mudah diterobos.

Berangkat dari sekelumit polemik itulah, yang kemudian membawa pada kurang efektifnya penerapan larangan mudik, wabil khusus  pada tahun ini. Perkara semacam ini, memanglah sangat mudah mendapat perhatian publik, bahwa ketika orang – orang yang merantau jauh nan bekerja selama satu tahun lebih. Sudah memersiapkan berangkat menuju, eh malah gagal total karena pemberlakuan kebijakan larangan mudik ini. Bukan berarti, saya mendukung untuk pemerintah tidak menerapkan larangan mudik, sekali lagi tidak.

BacaJuga

Gema Paluta Apresiasi Kinerja Rektor UINSU

Revitalisasi Penyuluh Agama Pada Post Truth Era

Apakah Larangan Mudik Kebijakan yang Tepat?

Saya sepakat, ketika larangan mudik ini diberlakukan, dengan berbagai dalih yang menjadi fakto fundamentalnya. Mengingat, kasus covid – 19 di Indonesia, entah kapan akan berakhir. Akan tetapi, tidak serta merta kebijakan dibuat hanya sebagai ajang formalitas belaka, tidak seperti itu. Seyogyanya, pemerintah punya master plan kebijakan jangka panjang untuk penangan covid 19. Seperti, pelaksanaan pilkada serentak, saya yakin itu bukan ujug – ujug dilaksanakan, pasti melewati beberapa kaidah yang ada. Permasalahannya adalah keputusan yang dibuat oleh orang – orang dijajaran pemerintah malah membuat rakyatnya geleng-geleng kepala. Pun dengan mudik, biar bagaimana pun, mudik ini merupakan suatu hal yang sakral. Bahkan, lebaran tidak berarti bila tidak mudik, itulah paradigma masyarakat Indonesia.

Ketika kebijakan larangan mudik diterapkan, pastinya mendapat sorotan yang kentara. Dan harusnya diimbangi dengan kebijakan – kebijakan lain yang seragam. Jangan pilih kasih, sungguh itu tidak baik. Masak, mudik dilarang, wisata boleh atau pilkada juga boleh. Jika alasannya hanya karena perkara ekonomi dan stabilitas politik, harusnya pemangku kepentingan, yang berisi orang – orang pintar nan penuh kewibawaan membuat formula lain yang tidak memicu kecemburuan sosial. Ingat, masyarakat Indonesia itu bar-bar. Ingat juga, negara ini milik semua orang yang ada di dalamnya, seperti yang diungkapan oleh founding father, Bung Karno; bahwa negara ini, Republik Indonesia bukan milik kelompok manapun, juga agama, atau kelompok etnis manapun, atau kelompok dengan adat dan tradisi apa pun, tapi milik kita semua dari sabang sampai merauke.

Sudah jelas, bahwa kepentingan bangsa secara umum dan keseluruhan, jauh lebih penting ketimbang apa saja. Oleh karenanya, larangan mudik tidaklah salah jika alasan utamanya untuk penekanan kasus covid 19. Karena memang demi hajat hidup banyak orang. Tapi kurang tepat, ketika tidak dibarengi dengan kebijakan – kebijakan sentral lain. Maka sekali lagi semua harus berimbang dan tidak berat sebelah.

Oleh : Irvan Ulvatur Rohman (Ketua Umum PK IMM Utsman Bin Affan, Universitas Muhammadiyah Ponorogo)

Tags: BersamalawancovidCovid-19Larangan MudikLarangan Mudik 2021
Share8SendTweet5Send
Previous Post

Penguatan Literasi, Bank Indonesia KPw Sibolga Hibah Buku Perpustakaan

Next Post

Geger!, Saat Hujan Deras Mayat Terdampar Ditemukan Di Labuhanbilik

Related Posts

Istimewa
Narasi

Gema Paluta Apresiasi Kinerja Rektor UINSU

by Redaksi ZonI
3 Maret 2022
0

GEMA Paluta

Read more
Zikri akbar S.Sos.I
(Penyuluh Agama Fungsional Pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nias Utara)
Narasi

Revitalisasi Penyuluh Agama Pada Post Truth Era

by Muhammad Ikhsan
14 Februari 2022
0

Berangkat dari sebuah pengalaman yang sayang kiranya kalau tidak dituangkan dalam bentuk tulisan sederhana. Tulisan...

Read more
Arya Satrya Graha : Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah HMI Cabang Padangsidimpuan 2021-2022
Narasi

Alumni SDP PB HMI Asal HMI Cabang Padangsidimpuan, Merekomendasikan 5 Tuntutan

by Muhammad Ikhsan
27 Januari 2022
0

Jawa Tengah-Sekolah Demokrasi Politik (SDP) yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI)...

Read more
Narasi

Jangan Ada Polemik Sidempuan Dengan Sidimpuan

by Muhammad Ikhsan
14 Januari 2022
11

Padang Sidempuan atau Padangsidimpuan? Yang jelas sesuai dengan asal kata Padang Nadimpu maka lebih cocok...

Read more
Narasi

Muhammadiyah Padang Lawas Bangun Kekuatan Melalui Resepsi Milad Ke 109 Tahun

by Redaksi ZonI
25 Desember 2021
0

Hasahatan Julu, 25/12/2021 Dalam memperingati Resepsi Milad ke 109 tahun ini langsung di ambil alih...

Read more
Next Post
Mayat Labuhanbilik

Geger!, Saat Hujan Deras Mayat Terdampar Ditemukan Di Labuhanbilik

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pemukul imam masjid

Risih Dengar Orang Mengaji, Orang Ini Tampar Imam Masjid

8 Mei 2021
Tri Kompetensi Dasar

Implementasi Tri Kompetensi Dasar IMM dalam diri Seorang Kader

19 September 2021
UIN SYAHADA

Sah, IAIN Padangsidimpuan Beralih Status Menjadi UIN Syahada

10 Juni 2022
Kecelakaan Labuhanbilik

Hendak Pulang Dari Pesta, Mobil Xenia Masuk Parit: 4 Meninggal

31 Mei 2021
Wisuda UIN SU 2022

Lulus Dengan Predikat Cumlaude, Anak Sulung Ketua FJA Di Wisuda

235
Penemuan sabu-sabu 20Kg gak bertuan

Penemuan Sabu-sabu 20Kg Oleh Nelayan, AMPI Paten: Ungkap Siapa Pemiliknya

15
Beasiswa-UKT-KIP-Kuliah

Bantuan UKT Bagi Mahasiswa Aktif Semester 3, 5, dan 7

14

Jangan Ada Polemik Sidempuan Dengan Sidimpuan

11
Bahaya Rokok

Duta Maritim Indonesia Dikenalkan Tentang Bahaya Rokok Dalam Merusak Ekosistem

17 Agustus 2022
Rokhmin Dahuri

Prof. Rokhmin Dahuri: Mengenal Potensi Maritim Indonesia

17 Agustus 2022
Sarinah Fashion Week

Duta Maritim Indonesia Kampanyekan RUU Daerah Kepulauan dan Menggelar Sarinah Fashion Week

17 Agustus 2022
HUT 5 Aspeksindo

HUT Ke 5 Aspeksindo Sekaligus Mengukuhkan Peserta Duta Maritim Indonesia 2

17 Agustus 2022

Recent News

Bahaya Rokok

Duta Maritim Indonesia Dikenalkan Tentang Bahaya Rokok Dalam Merusak Ekosistem

17 Agustus 2022
Rokhmin Dahuri

Prof. Rokhmin Dahuri: Mengenal Potensi Maritim Indonesia

17 Agustus 2022
Sarinah Fashion Week

Duta Maritim Indonesia Kampanyekan RUU Daerah Kepulauan dan Menggelar Sarinah Fashion Week

17 Agustus 2022
HUT 5 Aspeksindo

HUT Ke 5 Aspeksindo Sekaligus Mengukuhkan Peserta Duta Maritim Indonesia 2

17 Agustus 2022

Kategori

  • Pemuda
  • Mahasiswa
  • Warta
  • Narasi
  • Artikel
  • Opini
  • Cerita Pendek

Pos-pos Terbaru

  • Duta Maritim Indonesia Dikenalkan Tentang Bahaya Rokok Dalam Merusak Ekosistem
  • Prof. Rokhmin Dahuri: Mengenal Potensi Maritim Indonesia
  • Duta Maritim Indonesia Kampanyekan RUU Daerah Kepulauan dan Menggelar Sarinah Fashion Week
  • HUT Ke 5 Aspeksindo Sekaligus Mengukuhkan Peserta Duta Maritim Indonesia 2
  • Suwidi Tono Bedah RUU Daerah Kepulauan Bersama Duta Maritim Indonesia

Recent News

Bahaya Rokok

Duta Maritim Indonesia Dikenalkan Tentang Bahaya Rokok Dalam Merusak Ekosistem

17 Agustus 2022
Rokhmin Dahuri

Prof. Rokhmin Dahuri: Mengenal Potensi Maritim Indonesia

17 Agustus 2022
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Privacy & Policy
  • Kontak

Copyright © PT INTELEKTUAL MUDA GROUP 2020-2022 - Zonaintelektual.com

No Result
View All Result
  • Home
    • Tentang Kami
    • Kontak
  • Artikel
  • Opini
  • Cerita Pendek
  • Info Beasiswa
  • Narasi
  • Warta
    • Daerah
      • Tapanuli Selatan
      • Padangsidimpuan
    • Mahasiswa
    • Pemuda
    • Masyarakat

Copyright © PT INTELEKTUAL MUDA GROUP 2020-2022 - Zonaintelektual.com

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.