Bagi Sobat ZonI yang berasal dari Sumatera Barat pasti tidak asing lagi dengan rumah yangsatu ini, Rumah Gadang. Rumah yang menjadi ikon atau yang menjadi rumah tradisional sumatera barat ini memiliki keunikannya tersendiri.
Di Ranah minang sendiri rumah ini juga sering disebut dengan rumah bagonjong ataupun rumah banjuang.
Biasanya rumah gadang ini didirikan di sebidang tanah milik keluarga induk atau suku dan kelompok yang secara turun temurun yang diwarisi dan dimiliki oleh perempuan dari suku tersebut.
Uniknya rumah gadang ini Sobat ZonI rumah ini bukan hanya dijadikan sebagai rumah tinggal tetapi juga dapat difungsikan sebagai tempat musyawarah, upacara-upacara adat, pewarisan nilai-nilai adat dan merupakan penerapan budaya matrilinial.
Sejarah Rumah Gadang
Ada beberapa versi dari rumah gadang ini sendiri, yang pertama atap gonong dari rumah gadang itu berasal dari simbol tanduk kerbau.
Tanduk kerbau ini melambangkan kejayaan oleh masyarakat minang konon katanya dulu kerbau dari kerajaan Pagaruyung menang adu kerbau dengan kerbau kerajaan Jawa.
Pada versi yang kedua ini bentuk rumah gadang ini berasal dari kapal laut. Sedangkan untuk atapnya itu sendiri berasal dari tiang kapal yang terjatuh dan mirip sehingga membentuk gonjong. Terdapat banyak versi lain dari sejarah rumah gadang ini sendiri.

Namun pada dasarnya rumah gadang itu sendiri berasal dari daerah “Luhak Nan Tigo” yaitu yang terdiri Kabupaten Tanah datar, Kabupaten Lima Puluh Kota, dan Kabupaten Agam. Tersebarnya rumah gadang yang ada di sumatera barat ini dikarenakan masyarakat yang dari ketiga daerah ini ingin merantau.
Mencari tempat untuk berladang sawah atau membuat pemukiman baru atau yang di adat minang disebut dengan “Manaruko” dan meraka keluar dari 3 daerah tadi dan mencari tempat baru.
Sehingga ada dua daerah tambahan lagi yang yang mereka tempati disebut dengan daerah “Rantau Darek dan Rantau Pasisie” untuk daerah rantau darek ini lebih condong ke kabupaten Solok dan Pasaman. Sedangkan untuk rantau pasisie ini condong ke daerah kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, dan Kabupaten Painan.
Ruang Luar
Pada luar rumah ini memiliki landscape yang unik dimana pada halaman di rumah gadang ini memiliki filosofi dan fungsi yang juga menunjang si penghuni rumah tersebut. Salah satu contohnya yaitu tak jarang di setiap rumah gadang pasti ada pohon kelapa.
Pohon kelapa ini memiliki fungsi yang sangat banyak untuk si penghuni rumah gadang. Buahnya yang dapat digunakan untuk memasak masakan minang yang kita ketahui masakan itu di dominasi dengan santan dan masih banyak lagi.
Ada satu lagi yang membuat halaman atau landscape rumah gadang ini unik yaitu adanya Rangkiang. Rangkiang sendiri adalah bangunan kecil yang digunakan masyarakat minang sebagai lumbung penyimpan pada dan biasanya diletakkan di dapan halaman rumah.
