Di tahun 2023 ini diperkirakan akan terjadi resesi global, yang diprediksi akan ada 31 dari 72 negara yang akan mengalami resesi yang disebabkan kontraksi PDB riil dua kuartal secara berturut-turut.
Namun Muhammad Chatib Basri (mantan Menteri Keuangan Indonesia) menyampaikan “Indonesia tidak masuk dalam jurang resesi, tetapi akan terkena dampaknya yang menyebabkan lambatnya pertumbuhan ekonomi nasional”.
Sedangkan Sri Mulyani (Menteri Keuangan RI) mengatakan bahwa “Indonesia aman, namun harus tetap waspada”.
Perlemahan ekonomi global utamanya dirasakan oleh negara-negara yang memiliki kontribusi ekspor PDB nya cukup besar, seperti negara Singapura yang kontribusi ekspor ke PDB riil nya sebesar 200%.
Seperti yang dikatakan oleh Mohammad Faisal selaku Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) bahwa negara yang paling rentan terkena resesi yaitu negara-negara yang banyak bergantung pada pasar ekspor.
Indonesia memiliki kontribusi ekspor PDB riil nya masih cukup minim kurang lebih 25% saja, yang jika melemahnya ekonomi dunia tidak akan memberikan pengaruh besar.
Meski demikian, ada baiknya jika Indonesia bersiap dan bergegas menyiapkan hal-hal yang dapat membantu jika terjadi resesi seperti yang diperkirakan.
Dalam hal ini selain masyarakat dan pelaku UMKM yang menjadi garda terdepan atas kebangkita dan pemulihan ekonomi Indonesia, pemerintah juga memiliki peran strategis dalam menggerakkan sektor perekonomian seperti memacu para pelaku UMKM dan memberikan dukungan untuk bangkit dan berkembang.
Bukan hanya sekedar memberikan dukungan melalui suara saja melainkan pemerintah diharapkan menyediakan insentif dukungan bagi pelaku UMKM secara merata.
Melalui kebijakan fiskal dan moneter oleh pemerintah dengan pengalokasian dana APBN, masyarakat memiliki harapan akan pulihnya perekonomian dan menciptakan kesejahteraan.
Kebijakan-kebijakan tersebut dapat berupa peningkatan aktivitas dunia usaha, menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan konsumsi dalam negeri.
Khususnya untuk daerah Padangsidimpuan, diharapkan dukungan dan kerjasama pemerintah serta lembaga keuangan syariah atas pemulihan perekonomian masyarakat seperti memudahkan dalam hal permodalan atau pendanaan usaha.
Perkiraan Resesi 2023
Untuk perkiraan resesi 2023, dihimbau agar masyarakat Kota Padangsidimpuan tetap konsumsi seperti biasa supaya perputaran ekonomi tetap berjalan normal.
Sebab, jika masyarakat menahan uangnya (tidak konsumsi atau mengurangi konsumsi) dapat menyebabkan lambatnya pergerakan ekonomi.
Melalui terjaganya stabilitas daya beli masyarakat Kota Padangsidimpuan, akan menjadikan produktivitas UMKM tetap berjalan normal dan bahkan dapat meningkat.