Tapanuli Selatan – Bupati Tapsel H. Dolly Pasaribu, S.Pt, MM menginginkan, agar kiranya laporan perkembangan atau penurunan angka stunting harus ia terima secara “Day By Day” (hari per hari).
Maka, kepada jajarannya, ia meminta agar terkait stunting harus jadi fokus utama tanpa tinggalkan tanggung jawab masing-masing.
”Seluruh pemangku kepentingan harus aktif mulai dari Pemkab, Camat, Desa, dan Kelurahan untuk memiliki tanggung jawab bersama. Ini tidak lagi menjadi persoalan kecil, tetapi menyangkut keluarga kita ,” ujar Bupati melalui zoom meeting saat hadiri rapat dengan Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia serta Menteri Dalam Negeri RI dan disaat yang bersamaan sebagai pemateri dalam peluncuran Dokumen Strategi Nasional Pengelolaan Lahan Basah bersama Kementerian Bappenas di Hotel Arya Duta Jakarta, Kamis (2/2/2023).
Dengan demikian, lanjut Bupati, mulai dari masyarakat yang mau menikah, ibu hamil, persalinan, bayi yang baru lahir, hingga usia seribu hari harus menjadi perhatian semua pihak. Dia berharap, dengan adanya kegiatan ini para perangkat daerah/desa bisa terjemahkan serta memberi informasi bagi masyarakat.
” Begitu juga dengan PKK bisa memberikan program yang meningkatkan kualitas anak-anak Tapsel ,” tegas Bupati Tapsel.
Sementara, Pj Sekretaris Daerah (Sekda) M. Frananda saat beri sambutan, dalam permasalahan mengenai stunting menekankan, bahwa penanganan pertama terkait stunting ialah persamaan persepsi. Di sisi lain juga Presiden di setiap kesempatan menekankan terkait bonus demografi.
” Tentu kita manfaatkan bonus demografi dengan melahirkan penerus yang sehat, cerdas, dan sejahtera ,” kata Sekda.
Turut hadir, Asisten, Staf Ahli, Pimpinan OPD, Kapala Bagian, Camat, Ketua DWP Tapsel, Pengurus PKK Kabupaten, Ketua TP PKK Kecamatan, Kepala Desa/Lurah, Ketua TP PKK Desa, dan Satgas Stunting Kabupaten Tapsel.