Menu

Mode Gelap
Kasus Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu di Tanah Karo: Polda Sumut Tambah Tersangka Baru Polri Gunakan Teknologi Canggih untuk Seleksi Akpol 2024 Terungkap! Identitas dan Peran 2 Eksekutor dalam Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu Rektor UM Tapsel Kukuhkan 146 Guru Profesional, Kepala LLDIKTI Wilayah I: Jangan Berbisnis Apapun Di Sekolah Kejahatan Siber Merebak: Pembelajaran Preventif Masyarakat Kunjungan Mahasiswa MBS UIN Syahada Sidimpuan ke UMKM: Memahami Proses Bisnis dan Pemasaran Digital

Cerita Pendek

Cerita Dibalik Cita-cita, Sepiring Nasi Goreng dan Teh Hangat

badge-check


					Ilustrasi Perbesar

Ilustrasi

Udara pagi itu mengingatkan ku pada kerinduan yang dalam dengan jarak yang jauh aku harus berjibaku dengan cita-citaku. Aku sudah lama jauh dari ibuku menyambung pendidikan menjadi seorang mahasiswa yang harus berjuang mengendalikan diri dalam lingkungan masyarakat yang asing bagiku.

Bahkan, tak pernah aku bayangkan akan berpijak disana dan berkenalan dengan keadaan dan orang yang baru aku kenal. Menjalani hari demi hari dengan kerinduan yang mendalam menunggu waktu libur untuk pulang kekampung halaman untuk melepas rindu yang mendalam.

Udara itu masuk kehidungku disela-sela itu sejuk nya merasuk diantara kulit dinding hidung ku. Rasa lapar pun mulai meyerang perutku yang sudah keroncongan. Ya malam tadi aku tidak mengisinya aku tertidur pulas setelah sholat isya.

Masa Muda Yang Harus Direlakan

Aku kelelahan dikerenakan aktivitas perkulihan semalam yang luar biasa padatnya. Kumpulan tugas-tugas laporan yang begitu banyaknya dan aku tau itu untuk sukses dimasa depan. Akupun harus bisa merelakan masa muda untuk belajar dan terus belajar.

Disaat yang lain pacaran dan nongkrong-nongkrong dicafe aku hanya duduk dengan laptop yang ada dihadapan ku. Dengan permainan jari dan imajinasi ketik rangkain kata dari hatiku merangkai sebuah puisi yang indah kerena itu hobyku.

Aku pun melanjutkan dengan Sarapan pagiku nasi putih dan tempe goreng dengan secangkir air mineral untuk memnuhi kebutuhan kaloriku sebelum aktivitas hari itu. Seketika itu aku menangis setetes air mataku jatuh didalam nasi putih itu. Ya, tangisan rindu tentang “Sepiring nasi goreng dan secangkir Teh hangat buatan ibu. Ia selalu menyajikan, menemani pagiku bersama adik-adikku dari aku mulai dibangku TK (Paud) sampai aku SMA.

Masakan Ibu Tersayang

Nasi goreng sosis dengan telur ceplok dan teh hangat yang mempunyai banyak kandungan ketulusan dan kasih sayang seorang insan yang mulia. Nasi goreng dengan taburan toping sosis diatasnya mengandung makna kehidupan yang selalu bertabur masalah. Namun, bagaimana kita memadukannya sehingga kehidupan dan masalah diminimalisir dengan baik. Serta secangkir teh yang mempunyai makna kasih sayang dan kehangatan ibu yang selalu ada sepanjang kehidupanmu.

Aku merindukan itu sekarang, yang ku dapat hanya nasi putih dengan tempe goreng ditemani secangkir air putih. Akupun Menyeka air mataku dan melanjutkan makanku. Sekali-kali untuk menelan aja aku susah, lalu ku teguk dengan air bening. Itu tidak terasa aku kenyang dan nasi tempenya telah habis.

Setelah itu, aku meletakkan piring dan cangkirnya dimeja kecil dipojok kamarku. Aku tidak sempat mencucinya pagi itu kerena ada jam kuliah pagi.

Perjuangan Menggapai Cita-cita

Aku segera bergegas mengenakan jilbab dan mengambil tas sandang yang tergantung didinding didekat mading yang tulisannya semua karya-karyaku. Kebiasaanku suka menulis kata demi kata menempel tempat impian yang ingin ku kunjungi suatu saat bersama keluarga dan jodohku namun itu butuh proses tunggulah suatu saat nanti.

Akupun memasang sapatu didepan pintu dan segera melangkah tanpa lupa untuk berdoa. Sepanjang jalan kutemui krikil kecil serta daun-daun hijau dari pepohonan yang kokoh berdiri disepanjang jalan kekampus ku.

Kampus yang tak jauh dari kos ku memudahkan ku untuk pergi hanya berjalan kaki tidak mengeluarkan biaya lagi untuk ongkos angkot. Akupun tiba di ruangan beberapa temanku telah dahulu datang. Aku segera mengambil kurisi debagian depan. kursi depan adalah paporitku walaupun aku hanya mahasisiwa biasa dengan ip rata-rata tapi setidaknya jika duduk didepan aku mendapatka penerangan yang jelas dan dapat pokus pada mata kuliah saat dijam itu.

Menikmati Kehidupan di Kampus

Tidak terasa waktu menunjukkan pukul 12.30 jam kuliah sudah habis aku tidak langsung pulang pada saat itu kerena aku ingin keperpustakaan walau hanya sebentar sementara teman-teman ku yang lain mengajakku untuk jalan bernyanyi bersama ditempat favorit mereka namun aku menolak,aku hanya suka kesendirian dengan sendiri banyak ide yang kutuangkan lewat tulisanku dan dalam jmari yang beradu dengan mengetik rangkai.an kata yang merangkul kalimat dilayar laptopku.

Aku berjalan menuju perpustakaan yang terletak disebelah kiri persimpangan jalan gedung kuliah jurusanku. Memasuki perpustakaan dengan suguhan tangga dua tingkat, aku menaruh tas pada loker yang telah disediakan untuk pengunjung. Aku hanya membawa laptop hitam milikku dan satu buku serta pena.

Perpustakaan yang diramaikan oleh buku membuat pemandangan yang daimai lalu aku duduk pada sebuah kursi yang mendekat keair mancur yang ada diperpustakaan seperti nuansa alam denga iringan bunyi air yang mengalir.

Aku meletakkan laptopku disana dan tekan tombol power sambil menunggu loading aku menuju rak buku. Dan membaca beberapa judul yang menarik hatiku.tiba tiba seorang laki-laki mengahampiriku dia berkata padaku, ”Suka baca Novel ya “

Aku masih dengan heranku aku hanya menjawab : “iya”(sembari senyum tipis). Diapun tersenyum kembali, kulihat dia duduk pada sisi sopa yang ada diperpustakaan itu dengan menggunakan handset ya mungkin saja dia sedang mendengarkan musik kesukaannya.

Mataku menoleh dengan sebuah buku yang ia pegang judul buku dengan tulisan hitam cetak tebal bertuliskan “ Cahaya Surga Diwajah Ibu”. Hatiku terketuk, biasanya laki-laki kebanyakan tidak suka baca novel. Ya walaupun ada pasti novel romansa pecintaan yang romatis. Seperti biasa anak zaman sekarang paling banyak itu main game. Aku tidak jadi mengambil buku aku kembali ke mejaku ,laptopku telah menyala dengan tampilan wallpaper destop poto sendiri.

Teringat Nasi Goreng Masakan Ibu

Entah kanapa ide mulai bermunculan dikepala ku aku memikirkan tentang sepiring nasi goreng dan the hangat buatan ibukuyang selalu mengiringi pagiku sebelum aku kesekolah. Aku mulai merancang alur cerita dikertas coretan yang aku bawa.

Yaa.. aku ingin membuat sebuah novel dengan judul itu, bait perbait kata mulai aku  ketikkan. Setelah beberapa lama pandanganku melosot kejam dinding perpustakaan itu ternyata sudah jam 16.30 dengan ketikan yang sudah satu halaman akupun menghentikannya dan akan kulanjutkan malam harinya dikosku.

Aku mulai menyimpanan file tulisan itu. Mengembalikan ke layar desktop dan ku refresh beberapa kali laptopku setelah itu ku klik start dan ku pilih shut down mematikan laptoku.

Akupun turun mambawa laptop serta pena dan buku tulis yang ku bawa tadi menuju roker tempat aku meletakkan tasku. Ketika itu aku memasukkan laptop ketas ku, lelaki yang kutemui diperpustakaan itu juga mengambil tas nya dia lagi-lagi menyapa ku dengan nada keramahannya dia berkata:”Hati-hati dijalan”(sambil memegang tas hitamnya dan sembari tersenyum padaku”

Aku hanya menjawab “iya” untuk kedua kalinya. Dia melangkah didepanku menuruni anak tangga aku berada dibelakangnya aku sama sekali tidak mengenalnya dari program studi mana atau jurusan mana dia.

Sudahlah aku hanya mau kuliah dan tidak menuju pada cabang-cabang arah yang tidak sesuai dengan tujuanku kesini. Akupun pulang dengan sambutan hari yang menuju senja pancaran warna oren menyala dilangit. Menyambut pulangnya matahari diupuk barat, dengan langkah dan pijakan untuk pulang dengan krikil yang sama dan senyum tipis pun terlukis dibibirku.

Entahlah aku Rindu Ibu, aku rindu pulang namun masih tetap untuk menetap dinegeri orang demi sebuah cita-cita, impian serta harapan kebahgaian dimasa mendatang. Air mata itu mulai keluar lagi dan ku seka lagi, aku tersenyum lagi kali ini.

Karya : Hervina Dewi

Baca Lainnya

Kunjungan Kapolres Madina ke Pantai Batu Ruso Tabuyung: Dorong Peningkatan Pelayanan Wisata

14 April 2024 - 21:00 WIB

Bhabinkamtibmas Polsek Sipirok Gandeng Tokoh Agama: Bersama Menuju Pemilu Damai

2 November 2023 - 02:34 WIB

Bayaran Kesalahan|Cerpen Ramli Lahaping

1 Januari 2022 - 23:50 WIB

Bayaran

Cerpen || Kehilangan Sebab Saling Bersama

30 Juli 2021 - 15:30 WIB

kehilangan

Hafalan Adzan Syahbi

4 Juni 2021 - 00:43 WIB

Syahbi
Trending di Cerita Pendek