Kontroversi Boikot Produk Menjadi Konflik Nasional

Mahasiswa, News765 Dilihat

Semenjak terjadinya konflik israel-palestina yang mulai memanas belakangan ini membuat banyak masyarakat mempunyai reaksi dan pandangan yang berbeda, salah satunya adalah yang bergulir saat ini terkait pemboikotan produk-produk yang menjadi suplayer penting penyumbang peluru pada agresi israel terhadap palestina.

Lantas pada dasarnya Gerakan boikot ini di lakukan untuk menekan israel pada ekonomi-politik agar konflik di palestina segera berakhir karena peberhentian suplay peluru yang di berikan oleh pemilik-pemilik modal Perusahaan di masing-masing produk.

Sebetulnya Gerakan boikot ini sudah di lakukan pada tahun 2005 yang di kenal sebagai Gerakan “boikot, divestasi dan sanksi“ (BDS) oleh oleh sejumlah pendukung kemerdekaan palestina di israel yang di promotori oleh omar Barghouti sesrorang kelahiran Qatar 1964  menjadi warga negara palestina namun bertempat tinggal di israel karena menikah dengan Perempuan berkelahiran israel-arab tahun 1993.

Omar Barghouti ini percaya bukan hanya penekanan secara ekonomi tetapi Gerakan ini bisa mengembalikan tanah palestina dan hak warga palestina, namun banyak juga dari sisi lain para analisis bilang BDS ini hanya giuran semata dan omong kosong karena dinilai tidak berpengaruh jika hanya dilakukan pada kelompok kecil, pada saat itu hanya terdapat 170 kelompok kecil yang melakukan Gerakan tersebut.

Pemboikotan Produk di Indonesia

Selanjutnya kita akan terbang ke negara kita Indonesia, namun dalam pemboikotan produk ini menjadi konflik nasional yang cukup serius, karena berdampak terhadap masyarakatnya, terutama pada masyarakat yang hilang dengan pekerjaannya atau menjadi sulit pendapatan penjualannya akibat pemboikotan produk tersebut bahkan ada produk lain yang memanfaat kan ini sebagai alat untuk menurunkan produk lokal lainnya dalam memasukan nama produk tersebut sebagai data produk boikot di media.

Kontroversi ini menjadi sorotan penting untuk pemerintah Indonesia agar lebih memerhatikan Gerakan boikot tersebut, karena jika tidak ada perhatian dari pemerintah ini akan di jadikan sebagai alat menurunkan kredibilitas produk lain yang sebenarnya produk tersebut tidak ada sangkut pautnya terhadap suplay agresi israel kepada palestina.

Pada sepekan yang lalu boikot produk pro-israel semakin meningkat setelah MUI (Majelis Ulama Indonesia) mengeluarka fatwa no 83 tahun 2023 tentang hukum dan dukungan terhadap palestina. Dalam fatwa tersebut tetuang bahwa mendukung perjuangan kemerdekaan palestina atas agresi israel hukumnya wajib, sebaliknya bahwa siapa mendukung produk yang dukung israel hukumnya haram. Kemudian Asosiasi Pengusaha Pemasok Modern Indonesia (AP3MI) menjelaskan aksi boikot tersebut di prediksi akan mengikis transaksi di pasar modern RI hingga 50%, dampak buruk lainnya pula adalah pengurangan tenaga kerja di sektor manufaktur. Lalu ada pernyataan lain yang perlu di tegaskan adalah ada beberapa produk-produk yang terdaftar dalam list boikot di media telah di produksi dalam negeri, sehingga pabrik produk itu tidak memberiklan sumbangan atau suplay kepada israel. Ketua umum Asosiasi Pengusaha Ritle Indonesia Roy Nicholas mengungkapkan dampak aksi boikot ini akan terlihat pada desember 2023, dalam hal ini roy bersependapat bahwa dampak terburuk dari aksi boikot ini adalah pengurangan tenaga kerja atau pemutus hubungan kerja (PHK).

Pada hal ini pemerintah harus bersikap lebih konkret dan bersiasat lebih dalam menyiapkan solusinya jika dampak negatif dalam boikot ini timbul ke permukaan menyeret masyarakat. Terkhusus kepada MUI.

Menurut saya tidak hanya mengeluarkan fatwa tetapi juga menyuguhkan list-list yang koherensi dan konkret terhadap boikot produk dengan melakukan riset analisis maupun penelitian produk-produk terlebih dahulu mengenai apa saja produk yang pro-israel,.

Sehingga tidak menimbulkan konflik nasional seperti yang di sebutkan sebelumnya, karena ada banyak yang mengambil momen ini sebagai jatuh menjatuhkan produk lain demi meningkatkan keunggulan dan kredibilitas produknya.

Plus Minus Pemboikotan Produk Pro-israel

Karena adanya boikot dalam negeri seperti sekarang ini banyak menanggung kerugian dan dampak negatif bagi Masyarakat, dengan demikian pemerintah juga harus sigap terhadap dampak-dampak yang akan terjadi dalam boikot pemboikotan produk, yang mendatangkan kerugian dan kehilangan pekerjaan di Masyarakat.

Dalam hal ini pula pemerintah Indonesia juga harus turut ikut andil dalam boikot produk berasal dari luar negeri yang diketahui mendukung agresi israel agar tidak masuk ke dalam negara kita, langkah tersebut bisa menjadi langkah yang lebih solutif dalam mendukung dan mengupayakan penurunan suplayer terhadap ekonomi-politik israel dan memutus hubungan diplomasi tersebut.

Kemudian di butuhkan pula peran penting sebagai kiblat dan pilar bangsa seperti organisasi besar Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama untuk turut membersamai gerakan ini, karena yang di nilai dapat mengarahkan umat dan kader-kadernya untuk menegaskan upaya Gerakan ini, serta melihat masa yang berada di dalam organisasi tersebut membuat Gerakan ini lebih efektif mereda konflik nasional yang terjadi akibat pemboikotan tersebut.

Tiga elemen ini yaitu Pemerintah, MUI, dan organisasi besar seperti Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama harus bergerak secara bersama, mengambil peran masing-masing untuk dapat menengahkan konflik di Masyarakat yang terjadi dan mengupayakan dalam gerakan boikot ini secara masif sehingga dapat membawa perubahan ekonomi yang sangat signifikan menurun kepada ekonomi israel, lalu dapat menjadi role model untuk negara lainnya agar ikut serta dalam upaya boikot produk pro-israel di masing-masing negaranya.

Di lain sisi pada poin plus di balik konflik nasional yang terjadi dalam pemboikotan produk-produk luar seperti ini, dengan demikian secara tidak langsung memberikan peluang untuk produk lokal bergerilya mengangkat bendera produknya dengan setinggi-tingginya untuk memasarkan pada Masyarakat Indonesia.

Dimana produk lokal bisa menjadi alternatif bagi produk-produk luar yang di boikot tersebut, sehingga Masyarakat juga dapat menggunakan dan lebih mencintai produk lokal.

Tak hanya itu tindakan boikot ini juga merupakan salah satu bentuk dukungan moral kita pada palestina, dan juga harus mendapatkan respon serius terhadap negara-negara lain.

Jika ini dilakukan secara serentak kepada seluruh negara di dunia maka ini akan berpengaruh besar pada ekonomi-politik israel, sehingga dapat mereda serangan-serangan israel yang berkelanjutan kepada palestina dan dapat mengembalikan kemerdekaan untuk warga palestina.

Hal yang menurut kita kecil ternyata itu membawa dampak yang sangat besar di palestina jika kita lakukan dengan solidaritas dan kerbersamaan membangun Gerakan-gerakan sosial untuk kepedulian kita pada palestina.

Boikot produk mungkin hal yang biasa bagi sabagian orang di Indonesia, tetapi bagi palestina itu sangat berarti untuk mengurangi serangan-sarangan yang di lakukan israel.

Maka lakukanlah walaupun kecil, karena sesuatu hal yang besar, berawal dari hal yang paling terkecil dan yang menurut kita itu kecil, mungkin bisa jadi itu yang sangat besar di mata orang lain.

Penulis  Merupakan Volunteer Taman Baca Masyarakat Taman Belandongan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *