Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Inisiatif Terprogram (MIT) ke-18 Posko 78 Universitas Negeri Walisongo Semarang pendampingan menjadi tenaga pengajar ngaji di kediaman Su’udi yang terletak di Desa Ngampel Wetan, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin dengan mengajar ngaji harian untuk membantu anak-anak dalam membaca Al-Qur’an dan Kitab setiap malam setelah maghrib.
Koordinator Desa berharap bahwa kegiatan ini dapat dilakukan dengan maksimal sehingga dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak dalam mendalami ilmu Al-Qur’an.
“Semoga kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak dalam mendalami ilmu Al-Qur’an secara maksimal sebagai bentuk khidmat dari mahasiswa KKN”, Jelas Fikri
Khodijah selaku Ustadzah mengaku terbantu dengan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN posko 78 ini.
“Melalui pendampingan mengajar ngaji harian ini saya merasa terbantu dalam memberikan pengajaran kepada anak-anak dalam membaca Al-Qur’an dan Kitab”, ujarnya.
Fauzan selaku Koordinator Divisi Pendidikan menyampaikan bahwa “Kegiatan ini perlu dilakukan dengan segala pertimbangan baik yang akan terjadi serta menjadi sarana tenaga pengajar ilmu agama”.
Kegiatan ngaji harian itu dilakukan setiap hari kecuali malam Jum’at. Kegiatan tersebut diadakan di rumah ustadzah yang mengajar selaku warga setempat.
Ngaji harian ini dilakukan oleh anak-anak daerah setempat dari beberapa rt yang ada di desa Ngampel Wetan mulai dari TK sampai kelas enam dan terkadang ada yang tingkatan SMP sampai SMA.
KKN Posko 78 berusaha agar dapat berpartisipasi dalam kegiatan pendampingan mengajar selama tinggal di daerah Ngampel Wetan. Oleh karena itu, setiap hari anggota KKN membuat jadwal pendampingan mengajar ngaji harian.
Kegiatan pendampingan mengajar ngaji harian ini diawali dengan membaca do’a dan asmaul husna, dilanjutkan dengan menyimak ngaji atau pembacaan kitab, dan ditutup dengan do’a. anak-anak yang mengikuti ngaji harian ini tidak menentu sekitar 10 sampai 15 anak dari berbagai tingkatan TK, SD, SMP, dan SMA.
Kegiatan ini mendapatkan antusias yang cukup besar di kalangan anak-anak dalam mengikuti ngaji harian, dibuktikan dengan keberangkatan anak-anak di awal waktu sebelum pendampingan mengajar dimulai.