LGBT merupakan singkatan dari kata Lesbian, Gay, Bisexsual, dan Transgender. Di Indonesia terkait legalisasi LGBT masih banyak pro dan kontranya, baik dari segi hukum Islam, HAM, dan juga Psikologi. Dikutip dari hellosehat.com “Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama 50 tahun terakhir, hingga saat ini para ahli pun belum dapat menjelaskan secara pasti apa penyebab dari LGBT serta mengapa seseorang itu bisa memiliki orientasi seksual tertentu. Sementara untuk identitas gender, hal ini lebih berhubungan dengan faktor psikologisnya.”
Laporan dari Association for Psychological Science menunjukkan beberapa faktor pembentukan orientasi seksual seseorang yaitu: Adanya latar belakang budaya yang berbeda, biasanya jika pada laki-laki, orientasi seksual lebih cenderung berkaitan dengan pola rangsangan seksual daripada perempuan, faktor biologis juga termasuk atau hormon dimasa kehamilan, faktor biologis dan faktor sosial itu saling terkait menurut para ahli.
Dan di Riau pada saat ini kasus HIV/AIDS nya cukup tinggi. Gubernur Syamsuar menyebut “Bahwa kasus HIV di Riau sudah mencapai 8.034 penderita, bahkan 3.711 penderita sudah terinfeksi AIDS. Dan Gubernur Riau menyebut, bahwa peningkatan kasus tersebut salah satunya tak luput dari perilaku LGBT, dan meminta masyarakat yang terlibat segera bertaubat. Menurunkan kasus ini tidak bisa sepenuhnya dibebankan kepada pemerintah, semua pihak ikut terlibat mensosialisasikan tentang bahaya LGBT bagi penerus bangsa. Begitu juga dengan cara menjauhi kelompok LGBT jangan sampai terjerumus”.
Baru-baru ini juga, walikota Sumut langsung menegaskan kalau Medan anti LGBT. Selepas melihat anak muda sesama pria disepanjang jalan kantor walikota Medan berdasarkan pantauannya saat menghadiri acara malam pergantian tahun baru kemarin. “Sepanjang saya jalan dari depan kantor Walikota saya melihat kok cowok sama cowok itu berpasangan, nggak ada ya kota Medan nggak ada LGBT, kita anti LGBT”, tutur Bobby Nasution, Minggu (01/01/2023). Disini penegasannya untuk nasihat agar di Medan ini tidak ada yang melakukan itu, karena itu dilarang diagama manapun, sebab tidak bisa mengadakan keturunan. Itu juga sudah jelas larangannya dalam Islam.
Kita membahas dan mengkilas balik tentang Ragil dan istrinya eh suaminya eh pasangannya eh entahlah… Dia sudah terbuka dengan status dirinya seorang gay sejak lama, bahkan dari 2018 kisahnya sebagai penyuka sesama jenis itu sudah viral. Dengan mengkilas suatu podcast yang pernah diunggah di Youtube Deddy C sehingga viral, tak lain lagi podcast yang berjudul kontroversial : “Tutorial jadi gay di Indonesia” Perbuatan maksiat kembali mendapatkan panggung dan trending. Ungkap @lastrilimbong selaku aktivis dakwah sosial media di akun instagramnya dengan ungkapan “Kita bertoleransi dengan perbedaan, tapi tidak akan pernah mentoleransi perbuatan maksiat”.
Selasa(10/05/2022), diakun Instagram miliknya (@ragil) dia menuliskan dengan keterangan dan swafoto dirinya bersama Fredrik dilokasi syuting podcast Daddy C, “Mau di-takedown atau gak ditayangkan, itu urusan pihak podcast, yang pasti aku senang bisa diundang ke podcast dan bisa sharing ceritaku.”
Dari sini dapat kita lihat Ragil senang kalau dia bisa dapat panggung, dan menyuarakan isi hatinya. Katanya lagi, “Satu hal yang harus kalian ingat, Ragil gak cuma satu. Diluar masih banyak Ragil yang lain. Bahkan mungkin teman, sahabat, keluarga, atau bahkan pasangan kalian (banyak loh yang menikah untuk status palsu dan untuk menutupi saja).
LGBT di Industri Film
Ada beberapa film juga yang seperti ada kaitan dengan mempromosikan LGBT. Seperti, “Kucumbu Tubuh Indahku” ini banyak mendapat respon negatif dari masyarakat karena dikaitkan dengan isu LGBT. Bahkan mengalami pencekalan dari beberapa golongan masyarakat akibat dianggap mempromosikan LGBT. Selain “Kucumbu Tubuh Indahku” masih ada beberapa film Indonesia lainnya yang erat dengan LGBT seperti film Arisan! (2003), Berbagi Suami (2006) dan Lovely Man (2011). Sama halnya dengan Kucumbu Tubuh Indahku, film Lovely Man juga sempat mendapat cekalan dari sejumlah organisasi masyarakat dan hanya tayang selama enam hari akibat dikaitkan dengan LGBT. Serial Sianida baru-baru ini juga mengusung cerita hubungan sejenis ini mendapat berbagai respon masyarakat di sosial media.
Memang benar kita negara Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu. Tapi lihat lagi, di Indonesia itu adalah mayoritas beragama Islam bukan? jadi, Indonesia ini sangat erat kaitannya dengan Islam, dan bahkan di agama lain juga pasti berpendapat bahwa LGBT adalah suatu ke abnormalan yang harus dicegah. Jika memang para penyandang kelainan sex ini tidak bisa dinasehati dan direhabilitasi, karena sudah menganggap diri mereka itu telah menemukan jati diri mereka sesungguhnya dengan beralih gender, dan merasa berhak dengan atas pilihannya, jangan diundang ke podcast lagi seperti redaksi judul yang viral kemarin.
Banyak dikejadian yang lain baru-baru ini, bermacam-macam, juga ada maraknya LGBT teman sekamar dalam pesantren, teman sekamar dalam kost, bahkan dilingkungan mana-mana saja memungkinkan hal itu terjadi sebab L98T ada dimana-mana, kita tidak tahu. Sebab itu Jagalah aurat kita walaupun terhadap sesama jenis.
Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia kaum LGBT mencapai 3% dari jumlah penduduk Indonesia. Adapun daftar urutan Provinsi jumlah LGBT di Indonesia yaitu: Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan terbanyak yaitu Jawa Barat. Itulah yang tercatat.
Kisah Kaum Nabi Luth
Pada jaman Nabi Luth juga sudah ada terjadi kejadian ini, panggil saja dengan panggilan “kaum nabi Luth” sodom menyodomi, sehingga datanglah azab kepada mereka dalam kampungnya. percayalah itu benar adanya, dalam Al-qur’an dan Hadist sudah dijelaskan tentang keharaman LGBT ini. Q.S Al-Syu’ara ayat 165-166, Q.S. Al-A’raf ayat 80-81, Q.S. Al-Ankabut:28, dan ada hadist: “Dari Abdillah bin Muhammad bin Aqil, bahwasanya dia mendengar Jabir RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya perkara yang paling aku takuti pada umatku adalah munculnya perilaku kaum Luth.” (HR Tirmidzi).
Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa dari umatku yang mengerjakan perbuatan kaum Luth kemudian mati dalam keadaan itu, maka dia hanya akan menunggu hingga diletakkan di liang lahatnya, dan jika telah di letakkan di dalamnya, maka tidak berlalu tiga (hari) kecuali bumi memuntahkannya dan mengirimkannya bergabung dengan tulang-belulang kaum Luth. Kelak di Hari Kiamat, dia pun akan dibangkitkan Bersama mereka.”