Kata legitimasi dan kekuasaan nampaknya tidak bisa lepas dari peranan seorang pemimpin, sebab seorang pemimpin harus mempunyai moralitas, integritas dan kapasitas untuk mempengaruhi seseorang maupun kelompok tertentu.
Keberadaan suatu kepemimpinan, individual maupun kolektif, adalah bagian dari ciri kehidupan sosial.
Kecenderungan alamiah manusia untuk berkumpul dan berkelompok, baik formal maupun informal, resmi atau tidak resmi ,menuntut adanya suatu kepemimpinan.
Melalui kedudukan tersebut pemimpin memperoleh otoritas untuk mengatur kehidupan kelompok tertentu.
Akan tetapi persoalan utama dari seorang pemimpin adalah terletak pada legitimasinya dapat dilihat dengan bagaimana cara memimpinnya.
Akan tetapi hari ini beberapa pemimpin nampaknya hilang akan legitimasi tersebut karena berbagai hal.
Seperti halnya tidak ada kapasitas individu yang seharusnya dimiliki seorang pemimpin, kebijakan-kebijakan yang diambil tidak menunjukan sisi keadilan, proses bagaimana kenaikan seorang pemimpin tersebut.
Juga beberapa faktor-faktor lainnya yang membuat seorang pemimpin tersebut kehilangan legitimasinya.
Sehingga akibat atau dampak yang diperoleh adalah tidak percayanya kelompok atau individu pada pemimpin tersebut yang bisa menyebabkan degradasi arah perubahan.