Penyebaran virus corona di Kota Padangsidimpuan masih terjadi. Sabtu (1/5) diberitakan ada delapan orang terkonfirmasi positif covid-19 di Kota Padangsidimpuan, delapan orang tersebut merupakan pegawai Bank Sumut KCP Pijorkoling, dan tempat bekerja ke delapan orang terkonfirmasi covid-19 tersebut sudah ditutup sementara (lockdown). Munculnya kembali kasus virus corona ini dinilai akibat semakin tidak jelasnya langkah penanganan virus corona di Kota Padangsidimpuan.
Dari langkah yang tidak jelas itu, DPD KNPI Kota Padangsidimpuan, melalui Wakil Ketuanya, Ibnul Choir Siregar menilai, masyarakat Kota Padangsidimpuan terkesan cuek dengan kebijakan apapun yang dikeluarkan Pemko Padangsidimpuan.
“Sekarang masyarakat banyak yang sudah cuek, mungkin ini merupakan akibat kesimpang-siuran kebijakan. Misalnya, pasar boleh ramai, kegiatan pemerintah boleh ramai, tapi sekolah nggak boleh. Jadi masyarakat menilai lain melihat kondisi seperti itu.” Ujar Ibnu saat dihubungi, sabtu (1/5).
Respon cuek masyarakat tersebut kata Ibnu harus segera ditemukan solusinya oleh pemerintah agar tidak sempat berdampak buruk kedepan.
“Hal itu (cuek) harus menjadi pembahasan serius dan segera menemukan solusinya. Kita bisa berkaca pada negera lain seperti India, saat negera-negera lain sibuk menekan penyebaran corona, masyarakat disana kabarnya terkesan cuek terhadap bahaya virus ini. Sekarang, disana sedang terjadi tsunami covid-19, ribuan korban jiwa berjatuhan tiap hari. Ini akibat buruk dari ketidakpedulian masyarakat itu.” Papar Ibnu
Terkait dengan kondisi penyebaran covid-19 di Kota Padangsidimpuan saat ini, dikatakan agar pihak yang berwenang kembali bekerja sebagaimana mestinya.
“Akhir-akhir ini kita lihat sudah seperti tidak ada lagi ya, tidak seperti dulu. Kita berharap agar Gugus Tugas itu kembali bekerja, menghimpun dan menyebarluaskan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kepala Daerah juga agar mengambil kebijakan yang tepat terkait dengan penanganan penyebarluasan wabah ini, tepat dalam artian betul-betul mengena pada apa yang sedang ditangani agar kebijakan atau program tersebut dapat dengan mudah dimengerti dan dilaksanakan oleh masyarakat luas.” Tutup Ibnu.