Mosiana Dakhi (46) warga Desa Faomasi Hilisimaetano, Kecamatan Maniamolo, Kabupaten Nias Selatan, Sumatra Utara, tewas ditangan abang kandungnya sendiri hanya karena masalah aliran air di persawahan, Selasa (16/2/2021).
Kasat Reskrim Polres Nias Selatan, AKP Iskandar Ginting, mengungkapkan, awalnya informasi ini berasal dari masyarakat bahwa adanya perkelahian di Desa Faomasi Hilisimaetano.
“Benar ada kejadian (pembunuhan), awalnya informasi yang kita dapat dari masyarakat bahwa ada perkelahian sehingga kita bersama Polsek Teluk dalam turun ke lapangan, di TKP kita temukan korban sudah tergeletak di pinggir sawah tak bernyawa lagi,” ucap Iskandar Ginting, kepada wartawan di Polres Nisel.
Iskandar Ginting, mengatakan kejadian perkelahian tersebut berlangsung sekitar pukul 17.30 WIB.
Atas kejadian tersebut satu korban (tewas) yakni adik pelaku sendiri dan sementara istri korban luka.
“Korbannya satu orang, cuman istri korban terluka. Pelakunya adalah saudara kandung (abang) korban,” sebutnya.
Untuk sampai di tempat kejadian perkara (TKP) tim Polres Nias Selatan harus menempuh jarak sekitar 1,5 KM dengan berjalan kaki dari Desa Faomasi Hilisimaetano.
Baca Juga: Mahasiswa Ditawari Mengajar Di Wilayah 3T, Dapat RP 700 Ribu Sebulan
Usai olah TKP, polisi langsung menggotong korban sampai di Desa Faomasi Hilisimaetano untuk dibawa ke RSUD Lukas Hilisimaetano untuk dilakukan visum.
Usai dilakukan visum, polisi menyerahkan korban kepada keluarga untuk disemayamkan di rumah duka.
Ditubuh korban, terdapat beberapa luka, di antaranya di bagian kepala, wajah, lengan dan kaki yang diduga akibat bacokan senjata tajam milik pelaku.
Sejauh ini, pelaku sendiri telah diamankan dan pihak Reskrim masih memproses pengembangan kasus tersebut dengan memeriksa para saksi-saksi.
Di tempat kejadian perkara (TKP) turun langsung Kasat Reskrim AKP Iskandar Ginting, PS Kapolsek Telukdalam, Ipda Surya Hadi, Kasat Pol Air Ipda Taufik yang juga sebagai piket saat itu, Tim Inafis Polres Nisel dan Tim Reskrim.