Menteri Dalam Negeri ( Mendagri) Muhammad Tito Karnavian berkata kalau Kemendagri mendukung proses belajar- mengajar tatap muka.
Tetapi butuh dipersiapkan langkah- langkah precaution ataupun antisipasi supaya proses pembelajaran tatap muka tidak jadi kluster baru di lingkungan pendidikan.
“ Pada prinsipnya dari Kemendagri mendukung langkah- langkah ini,” kata Mendagri dalam kegiatan Pengumuman Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri ( 20/ 11/ 2020).
SKB 4 mentri itu yakni Mendagri, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Baginya, arahan yang telah tercantum dalam SKB bakal sangat membantu satuan pendidikan dalam menghadapi proses belajar- mengajar tatap muka di tengah pandemi Covid- 19.
Apabila SKB bisa dikoordinasikan serta disosialisasikan dengan baik.
Dia berharap terdapat support dari Dinas Komunikasi serta Informatika( Diskominfo), dan Humas dari tiap wilayah untuk mengedukasi orang tua sehingga anak- anaknya melaksanakan perlindungan diri. Misalkan, memakai masker, hand sanitizer serta lain- lain.
“Kami kira sudah baik, dan ini perlu ada langkah- langkah untuk meyakinkan bahwa langkah- langkah tersebut dilaksanakan dan diikuti, ini memerlukan koordinasi dan sosialisasi” imbuhnya.
Mendagri kembali menegaskan kalau potensi penularan yang mesti diwaspadai tidak cuma di dalam area pendidikan sekolah ataupun pesantren namun di area luar sekolah.
Dia mengaku memperoleh informasi dari Hamburg, Jerman serta CNA pada hari ini bahwa dari 472 sekola tatap muka, 171 sekolah di antaranya terinfeksi.
Setelah itu, 78 persen dari 372 anak- anak yang terinfeksi pada disaat summer( musim panas) serta autumn( musim gugur) tertular dari kegiatan luar sekolah.
“Kami baru saja membaca data dari Jerman, dari Hamburg, itu menyampaikan bahwa di CNA hari ini, most children caught Covid- 19 outside school,” ucapnya.