Menu

Mode Gelap
Kasus Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu di Tanah Karo: Polda Sumut Tambah Tersangka Baru Polri Gunakan Teknologi Canggih untuk Seleksi Akpol 2024 Terungkap! Identitas dan Peran 2 Eksekutor dalam Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu Rektor UM Tapsel Kukuhkan 146 Guru Profesional, Kepala LLDIKTI Wilayah I: Jangan Berbisnis Apapun Di Sekolah Kejahatan Siber Merebak: Pembelajaran Preventif Masyarakat Kunjungan Mahasiswa MBS UIN Syahada Sidimpuan ke UMKM: Memahami Proses Bisnis dan Pemasaran Digital

Artikel

Pacu Jawi, Salah Satu Warisan Budaya Yang Berasal Ranah Minang

badge-check


					Uniknya budaya dari Pacu Jawi, Ranah Minang Perbesar

Uniknya budaya dari Pacu Jawi, Ranah Minang

Siapa sih yang masih meragukan keberagaman adat dan budaya yang ada di Indonesia.

Bagitu banyak Keberagaman budaya di Indonesia yang tersebar dimulai dari Sabang sampai Merauke.

Salah satunya budaya dan tradisi ini begitu terkenal di tingkat Nasional maupun dunia internasional. Budaya yang dimaksud adalah budaya yang berasal dari Ranah Minang yaitu Pacu Jawi.

Siapa sangka salah satu chef kenamaan dunia, Gordon Ramsay pun pernah menjajal tradisi rodeonya ranah minang ini.

Perlu kalian ketahui bahwa tradisi Pacu Jawi sudah menjadi ajang bagi para fotografer untuk berburu foto terbaik dan menjadikan agenda wajib bagi para fotografer.

Awalnya Pacu Jawi diadakan sebagai ucapan rasa syukur atas masa panen sehingga Pacu Jawi ini juga diketegorikan sebagai perayaan tanksgivingnya orang minang.

Arti dari Pacu Jawi ini sendiri diartikan sebagai balapan sapi,

Seperti yang sudah dibahas tadi para petani mengadakan tradisi Pacu Jawi diselenggrakan setelah masa panen di lakukan.

Untuk lahan balapan ini di selenggarakan di bekas petak sawah berlumpur/Basah yang sudah di panen dan memiliki petak bidang sawah yang cukup panjang.

Sehingga ini yang membedakan Pacu Jawi dengan karapan Sapi yang ada di Madura.

Yang dimana karapan Sapi madura menggunakan arena balapnya menggunakan lahan tanah yang datar.

Pacu Jawi ini sendiri diselenggarakan setidaknya 3 kali dalam setahun di Nagari-nagari (Setingkat Desa) Kabupaten Tanah datar.

Ternyata Pacu jawi itu sendiri tidak hanya menjadi perlombaan sapi biasa akan tetapi juga memiliki filosofi tersendiri.

Adapun filosofi yang ada di Pacu Jawi ini menggambarkan bahwa pemimpin dan rakyat dapat berjalan bersama-sama.

Hal unik yang lain dari Pacu Jawi ini ternyata tidak ada lawan tanding dalam perlombaan ini.

Konon katanya cara ini dibuat agar tidak adanya taruhan pada perlombaan ini.

Baca Lainnya

Melek Keuangan: Fondasi Kesejahteraan dan Stabilitas Finansial di Era Modern

24 September 2024 - 18:00 WIB

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Pendirian Koperasi Syariah di Pasar Sigalangan, Tapsel Oleh Nofinawati, M.A Dr. Sarmiana Batubara, M.A dan Adnan Murroh. M.A.

23 Agustus 2024 - 08:54 WIB

Food Estate dan Kesejahteraan Masyarakat

30 Mei 2024 - 13:51 WIB

Husni Mubarak Mahasiswa Program Doktoral Ilmu Ekonomi USU/ Penulis/ Ist

Kunjungan Kapolres Madina ke Pantai Batu Ruso Tabuyung: Dorong Peningkatan Pelayanan Wisata

14 April 2024 - 21:00 WIB

Empowerment IMMawati: Meningkatkan Kapasitas dan Pengaruh Untuk Kesetaraan Gender

1 April 2024 - 22:01 WIB

Trending di Artikel