Menu

Mode Gelap
Kasus Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu di Tanah Karo: Polda Sumut Tambah Tersangka Baru Polri Gunakan Teknologi Canggih untuk Seleksi Akpol 2024 Terungkap! Identitas dan Peran 2 Eksekutor dalam Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu Rektor UM Tapsel Kukuhkan 146 Guru Profesional, Kepala LLDIKTI Wilayah I: Jangan Berbisnis Apapun Di Sekolah Kejahatan Siber Merebak: Pembelajaran Preventif Masyarakat Kunjungan Mahasiswa MBS UIN Syahada Sidimpuan ke UMKM: Memahami Proses Bisnis dan Pemasaran Digital

Artikel

Ini Alasan Bendera Kuning Jadi Simbol Berduka Di Indonesia

badge-check


					(Foto: Istimewa) Perbesar

(Foto: Istimewa)

Dibeberapa daerah di Indonesia, bendera kuning menjadi simbol berduka bagi masyarakat Indonesia.

Warna hitam pada umumnya identik saat ada suasana berkabung atau kematian diberbagai negara, seperti di Inggris. Di sana menjadi lambang kesedihan.

Ada juga warna merah, putih, dan ungu yang menjadi warna pada suasana kematian atau lambang kesedihan.

Tahukah kalian, kenapa warna kuning menjadi warna berkabung?

Dikutip National Geographic, warna kuning menjadi penanda kematian sudah ada sejak kolonialisme Belanda saat menguasai bangsa Indonesia.

Awalnya bendera kuning tersebut sebagai penanda bagi penderita sebuah wabah yang mematikan.

Para penderita wabah tersebut pun wajib dikarantina untuk pengantisipasi penyebaran. Pada waktu bentuk benderanya persegi panjang dengan warna kuning.

Di mana terdapat simbol huruf Q. Simbol huruf berasal dari kata Quarantine, yang artinya karantina.

Karena pada waktu itu tengah terjadi wabah penyakit menular dan masyarakat banyak yang terjangkit.

Banyak orang yang meninggal akibat dari wabah yang menyerang tersebut. Kemudian Pemerintah Hindia memasang bendera warna kuning dengan simbol huruf Q saat ada kematian.

Warna kuning sebagai tanda orang yang meninggal terus berkembang hingga sekarang.

Baca Lainnya

Melek Keuangan: Fondasi Kesejahteraan dan Stabilitas Finansial di Era Modern

24 September 2024 - 18:00 WIB

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Pendirian Koperasi Syariah di Pasar Sigalangan, Tapsel Oleh Nofinawati, M.A Dr. Sarmiana Batubara, M.A dan Adnan Murroh. M.A.

23 Agustus 2024 - 08:54 WIB

Food Estate dan Kesejahteraan Masyarakat

30 Mei 2024 - 13:51 WIB

Husni Mubarak Mahasiswa Program Doktoral Ilmu Ekonomi USU/ Penulis/ Ist

Kunjungan Kapolres Madina ke Pantai Batu Ruso Tabuyung: Dorong Peningkatan Pelayanan Wisata

14 April 2024 - 21:00 WIB

Empowerment IMMawati: Meningkatkan Kapasitas dan Pengaruh Untuk Kesetaraan Gender

1 April 2024 - 22:01 WIB

Trending di Artikel