Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengeksekusi mati menteri di bidang pendidikan sebab dinilai gagal menerapkan sistem pembelajaran online.
Menteri yang tidak disebutkan namanya itu dihukum mati sehabis penyelidikan di Kementerian Pendidikan Tinggi menampilkan bahwa pejabat terkait gagal membuat kemajuan yang cukup dengan kebijakan belajar secara daring.
Berdasar hasil penyelidikan, menteri yang dihukum mati malah mengeluh tentang beban kerja dalam panggilan video.
Tidak hanya itu, menteri tersebut pula mengkritik pemerintahan terkait kebijakan pembalajaran online.
Laporan hasil penyelidikan yang di informasikan ke Kementerian Pendidikan Tinggi dilakukan oleh Organisation and Guidance Department( ODG) semacam dikutip Harian NRK.
“OGD melaksanakan penyelidikan karna komisi gagal membuat kemajuan apa pun serta karena sebagian pihak sudah mengkritik kebijakan pemerintah,” demikian dikutip NRK.
Tuduhan tersebut pula dilaporkan termasuk anggota kementerian yang mengeluh di tiap pertemuan tentang pekerjaan mereka, sedangkan yang lain mempertanyakan minimnya sumber daya yang disediakan oleh negeri.
Para pengawas pula disebut sudah menyoroti lambannya pelaksanaan kebijakan pendidikan jarak jauh.
Sehabis menteri yang dimaksud dihukum mati, komisi baru disusun ulang di bawah Ri Guk Chol, Presiden Universitas Kim Il Sung.