Menu

Mode Gelap
Kasus Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu di Tanah Karo: Polda Sumut Tambah Tersangka Baru Polri Gunakan Teknologi Canggih untuk Seleksi Akpol 2024 Terungkap! Identitas dan Peran 2 Eksekutor dalam Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu Rektor UM Tapsel Kukuhkan 146 Guru Profesional, Kepala LLDIKTI Wilayah I: Jangan Berbisnis Apapun Di Sekolah Kejahatan Siber Merebak: Pembelajaran Preventif Masyarakat Kunjungan Mahasiswa MBS UIN Syahada Sidimpuan ke UMKM: Memahami Proses Bisnis dan Pemasaran Digital

Warta

Kisah Guru di Jawa Barat Mendatangi Rumah Murid-Muridnya yang Tidak Punya Gawai dan Sulit Akses Siaran Televisi

badge-check


					Ujang Setiawan Firdaus memacu motornya menuju rumah-rumah muridnya di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Perbesar

Ujang Setiawan Firdaus memacu motornya menuju rumah-rumah muridnya di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Jarum jam menunjukkan pukul tujuh pagi ketika Ujang Setiawan Firdaus memacu sepeda motornya membelah ladang dan hutan. Tas yang dibawa Ujang penuh berisi kertas-kertas fotokopi buku pelajaran sekolah dasar serta sejumlah masker yang hendak dibagikan ke murid-muridnya.

Ujang adalah seorang guru kelas 5 Sekolah Dasar Negeri 01 Purbayani, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Desa ini berjarak sekitar 100 kilometer dari ibu kota Kabupaten Garut dengan durasi tempuh tiga hingga empat jam. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani dan nelayan.

Di tengah pandemi corona ini, Ujang berinisiatif mendatangi rumah murid-muridnya, walau pemerintah sudah memutuskan untuk memberlakukan pembelajaran jarak jauh secara daring serta melalui siaran TVRI.

Menurutnya, sebagian besar muridnya tidak memiliki gawai. Sementara, pembelajaran melalui TVRI sulit diakses karena sinyal televisi hanya bisa ditangkap menggunakan antena parabola yang harganya cukup mahal.

“Secara daring anak-anak nggak mungkin [melakoni PJJ]). Ada juga (gawai) yang dipunyai orang tuanya sebagian, tapi kan belum semuanya. Ada informasi pembelajaran bisa dilihat di TVRI, tapi di daerah nggak semuanya bisa masuk channel TVRI-nya,” ungkap Ujang.

Ujang mengaku bahwa sebagai wali kelas, dirinya bertanggung jawab menuntaskan pembelajaran bagi puluhan siswanya.

“Di semester dua ini masih tertunda tiga tema pembelajaran lagi,” kata Ujang kepada wartawan Yuli Saputra yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Di salah satu rumah, Ujang mengajar sejumlah muridnya dengan menjaga jarak dan memakai masker.

Insiatif mengajar dari rumah ke rumah

Setiap pagi, pukul 07.00 WIB, Ujang memacu sepeda motornya, bukan ke sekolah tempat ia mengajar, tapi ke rumah murid-muridnya.

Total ada 45 muridnya yang tinggal di enam kampung yang berbeda, yang harus ia kunjungi dalam sepekan. Ujang membaginya dalam enam hari. Satu hari, satu kampung.

Siswa yang berada dalam satu kampung yang sama dikumpulkan di satu rumah salah seorang siswa atau mencari tempat lain yang memungkinkan, untuk belajar bersama. Ini siasat Ujang agar menghemat waktu.

Setiap hari, Ujang menghabiskan waktu hingga lima jam untuk mengajar dari rumah ke rumah ini. Jalan ke rumah-rumah muridnya bisa dilalui sepeda motor dengan jarak terjauh sekitar empat kilometer.

Sesampainya di tempat yang dituju, Ujang selalu menekankan jaga jarak kepada murid-muridnya.

“Saya pembelajarannya tetap jaga jarak. Makanya saya suka di rumah siapa yang kebetulan mencukupi, atau kalau ada rumah kosong atau pun masjid. Lokasinya seperti itu. Misalkan anak ada lima orang, itu bisa diatur posisinya tidak berdekatan,” tutur Ujang.

Awalnya, Ujang harus merogoh kocek sendiri untuk uang membeli bensin dan fotokopi materi pembelajaran.

“Alhamdulillah yang tadinya fotokopi materi, dana operasional, dan sebagainya saya gunakan uang sendiri, [sekarang] karena mungkin pihak sekolah juga tahu sehingga ada penggantian. Kemudian waktu pas munggahan (hari pertama puasa) saya diberi uang bensin untuk pengganti home visit,” ungkap pria 50 tahun ini.

Baca Lainnya

Masyarakat Adat Tabagsel Siap Perjuangkan Bobby-Surya di Pilgub Sumut 2024

18 Oktober 2024 - 12:04 WIB

Mewujudkan Visi Desa, Tim PKM Politeknik Negeri Medan Ciptakan Peta Citra Sei Sijenggi

17 Oktober 2024 - 00:47 WIB

Pengabdian kepada Masyarakat, Polmed Kembangkan Infrastruktur Pertanian di Sei Buluh

17 Oktober 2024 - 00:36 WIB

Rayakan HUT ke-79 Kesad, TNI-AD Serahkan Sumur Bor ke Yayasan Muslimah Peduli Alam

11 Oktober 2024 - 22:37 WIB

Seru dan Edukatif! Mahasiswi PBL Unand Berikan Penyuluhan TB dengan Emo-demo

6 Oktober 2024 - 22:37 WIB

Trending di Mahasiswa