Pasca aksi bakar diri yang dilakukan oleh AS (22) pengungsi Afghanistan di depan gedung Forum Nine, kantor UNHCR Medan selasa (30/11) lalu mendapat perhatian dari berbagai kalangan mahasiswa.
Salah satunya yakni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumut dan menilai kejadian tersebut diduga karena sulitnya komunikasi antara UNHCR dan IMO dengan refugee (pengungsi).
“IMM turut berduka cita atas dasar kemanusiaan yang dialami oleh refugee yaitu atas ketidak jelasan tentang hak asasi manusia dan pemindahan mereka ke negara ketiga yg mengakibatkan salah satu dari mereka membakar diri karena keprustasian terhadap keadaan mereka saat ini” ucap Herman Sakti selaku sekretaris DPD IMM Sumut di depan kantor UNHCR Medan (01/12/21).
IMM meminta kepada pemerintah yang menangani tentang refugee baik itu imigrasi, menteri luar negeri dan lain – lain agar memperhatikan refugee dari Afghanistan.
“Kami meminta kepada pemerintah yang menangani tentang refugee, walaupun negara kita hanyalah sebagai fasilitator tetapi setidaknya atas dasar kemanusiaan pemerintah harus menjembatani mereka semaksimal mungkin agar bisa berpindah ke negara bagian ataupun mendapatkan hidup yg selayaknya,” lanjut herman.
Lebih lanjut herman juga mengatakan pihak UNHCR harus bertanggung jawab atas kejadian membakar diri tersebut.
“Terkhusus UNHCR harus bertanggung jawab atas kejadian membakar diri tersebut karena jika UNHCR membuka komunikasi dengan baik dan transparan dalam informasi dan kebijakan mungkin hal yang tersebut tidak akan terjadi,” tegasnya.
Terakhir herman memberi semangat kepada para refugee agar tetap tabah dan mohon bersabar.
“Kepada saudara refugee agar tetap tabah dan mohon bersabar sekaligus tetap yakin dan berdoa semoga Allah memberikan jalan terbaik dan hidayah bagi UNHCR agar saudara refugee mendapatkan hak – haknya,” tutup herman.