Menu

Mode Gelap
Kasus Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu di Tanah Karo: Polda Sumut Tambah Tersangka Baru Polri Gunakan Teknologi Canggih untuk Seleksi Akpol 2024 Terungkap! Identitas dan Peran 2 Eksekutor dalam Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu Rektor UM Tapsel Kukuhkan 146 Guru Profesional, Kepala LLDIKTI Wilayah I: Jangan Berbisnis Apapun Di Sekolah Kejahatan Siber Merebak: Pembelajaran Preventif Masyarakat Kunjungan Mahasiswa MBS UIN Syahada Sidimpuan ke UMKM: Memahami Proses Bisnis dan Pemasaran Digital

Artikel

Tembak Mainan Vs Gudget, Nostalgia Permainan Anak Di Hari Lebaran

badge-check


					Tembak Mainan Vs Gudget, Nostalgia Permainan Anak Di Hari Lebaran Perbesar

Di Indonesia permainan permainan anak tradisonal sungguh sangat beragam dan biasanya permainan anak tradisonal itu dimainkan dengan musim musiman.

Sebut saja saat Ramadhan tiba permainan yang musim adalah meriam bambu dan sejenisnya, begitu pula di penghujung Ramadhan mendekati Hari Lebaran mainan tembak tembak berpeluru plastik juga banyak dimainkan.

Layaknya hari lebaran adalah hari yang paling ditunggu-tunggu oleh anak-anak. Biasanya mereka akan mendapatkan THR dari orang tua, abang, kakak dan keluarga yang mereka kunjungi.

Hakekat lebaran untuk bersilaturahmi, namun anak-anak kalau hari raya mainannya ya senjata mainan. Kalau tidak punya senjata mainan dan main perang-perangan belum sah hari rayanya.

Bermain perang-perangan dengan tembak tembakan berpeluru plastik selalu menghiasi tepian jalanan lengkap dengan baju lebaran meraka yang memang tidak sedikit menjadi korban luka akibat tembakan, bahkan ada yang harus merenggut nyawa akibat kelalaian.

Maka sering terjadi perang anak anak antar kampung yang memang notabennya ituu hanyalah sebuah permainan. Maka sangat disayangkan jika ada peperang asli karena di picu tembak mainan yang terjadi di beberapa daerah.

Pemandangan Saat Lebaran Anak Anak main perang-perangan

Pemandangan seperti ini sudah jarang kita temui karena tergerus Zaman yang semakin maju dan technologi yang berkembang pesat. Anak anak zaman sekarang sudah beralih dari permainan tradisonal ke pemain modern dengan pakaian gudget.

Kenapa tidak gudget yang hari ke hari selalu muncul dengan menyajikan teknologi terbaru yang membuat hidup manusia menjadi lebih praktis.

Jadi anak sekarang lebih memilih bermain gudget ketimbang permainan tradisonal sebab beberapa permainan tradisonal pun sudah ada berbentuk aplikasi.

Tapi sayangnya penggunaan gudget yang berlebih pada anak anak sekarang membuat kepekaan terhadap sosial dan orang sekitarnya menurun bahkan sampai tidak memperdulikan karena terlalu fokus pada gudgetnya.

Padahal kalaulah di lihat permainan tradisonal itu sangat mengasyikkan ketimbang bermain gudget. Kini itu semua tinggal nostalgia buat anak anak tahun 90-an.

Bak sering dikatakan orang orang “setiap masa ada orangnya, setiap orang ada masanya“, seolah kalimat ini memberi pesan bahwa permainan tradisonal bukan sekarang lagi masanya.

Baca Lainnya

Melek Keuangan: Fondasi Kesejahteraan dan Stabilitas Finansial di Era Modern

24 September 2024 - 18:00 WIB

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Pendirian Koperasi Syariah di Pasar Sigalangan, Tapsel Oleh Nofinawati, M.A Dr. Sarmiana Batubara, M.A dan Adnan Murroh. M.A.

23 Agustus 2024 - 08:54 WIB

Food Estate dan Kesejahteraan Masyarakat

30 Mei 2024 - 13:51 WIB

Husni Mubarak Mahasiswa Program Doktoral Ilmu Ekonomi USU/ Penulis/ Ist

Kunjungan Kapolres Madina ke Pantai Batu Ruso Tabuyung: Dorong Peningkatan Pelayanan Wisata

14 April 2024 - 21:00 WIB

Empowerment IMMawati: Meningkatkan Kapasitas dan Pengaruh Untuk Kesetaraan Gender

1 April 2024 - 22:01 WIB

Trending di Artikel