Menu

Mode Gelap
Kasus Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu di Tanah Karo: Polda Sumut Tambah Tersangka Baru Polri Gunakan Teknologi Canggih untuk Seleksi Akpol 2024 Terungkap! Identitas dan Peran 2 Eksekutor dalam Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu Rektor UM Tapsel Kukuhkan 146 Guru Profesional, Kepala LLDIKTI Wilayah I: Jangan Berbisnis Apapun Di Sekolah Kejahatan Siber Merebak: Pembelajaran Preventif Masyarakat Kunjungan Mahasiswa MBS UIN Syahada Sidimpuan ke UMKM: Memahami Proses Bisnis dan Pemasaran Digital

Mahasiswa

Memahami Cinta Lewat Puisi Romantis

badge-check


					Memahami Cinta Lewat Puisi Romantis Perbesar

Aku ingin mencintaimu

Dengan sederhana

Dengan kata yang tak sempat

Diucapkan kayu kepada api

Yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu

Dengan sederhana

Dengan isyarat yang tak sempat

Disampaikan awan kepada hujan

Puisi dengan judul “Aku Ingin” karya Supardi Djoko Damono ini pasti dikenal oleh setiap telinga kaum remaja saat ini. Bagaimana tidak, puisi dua bait nan singkat itu menjadikan kita mengerti akan arti cinta yang sesungguhnya.

Sangat indah kata-katanya seperti makna cinta yang indah pula. Sapardi Djoko Damono, seorang sastrawan hebat Indonesia. Puisi ini lahir pada tahun 1989, pada waktu yang bersamaan ketika istri sang penyair sedang dalam kondisi sakit.

Dalam beberapa kesempatan penyair mengatakan bahwa hanya butuh 2-3 Jam saja dalam menyelesaikan puisi ini. Secara sederhana, puisi ini bermakna kerinduan yang begitu dalam dari sang penyair untuk mencintai kekasihnya apa adanya dengan segala keterbatasan yang ada padanya.

Sang penyair ingin menembus keterbatasan itu semata-mata untuk bisa mencintai sang kekasih. Keterbatasan yang dimaksud mungkin mengartikan kesederhaan dalam mencintai, karena mencintai bukan karena kesempurnaan saja.

Makna ini dapat kita sarikan dari frasa “Aku ingin mencintaimu dengan sederhana”.

Selain itu, makna ini turut dipertegas dengan ungkapan “dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu” dan “dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada”.

Dari sudut pandang tertentu, kedua frase ini dapat diartikan sebagai perasaan cinta yang lebih baik diungkapkan dengan tindakan nyata, alih-alih perkataan semata.

Baca Lainnya

Seru dan Edukatif! Mahasiswi PBL Unand Berikan Penyuluhan TB dengan Emo-demo

6 Oktober 2024 - 22:37 WIB

Hutan Riau Jadi Kebun Sawit? Aliansi Mahasiswa Tuntut PT. Wahana Multitalenta Disanksi Berat!

6 Oktober 2024 - 21:58 WIB

Serius dan Beradaptasi, Pesan Penting Rektor UM-Tapsel di Pembukaan Matamaru

24 September 2024 - 17:54 WIB

Deklarasi Pemilu Damai 2024 Oleh IMM Dan KAMMI Padang Lawas

23 September 2024 - 19:36 WIB

Sumut Raih Posisi Ke-4 Di PON XXI, IMM Apresiasi Keberhasilan Dan Kerja Keras Pemprov

20 September 2024 - 17:26 WIB

Trending di Mahasiswa