Aku ingin mencintaimu
Dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat
Diucapkan kayu kepada api
Yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu
Dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat
Disampaikan awan kepada hujan
Puisi dengan judul “Aku Ingin” karya Supardi Djoko Damono ini pasti dikenal oleh setiap telinga kaum remaja saat ini. Bagaimana tidak, puisi dua bait nan singkat itu menjadikan kita mengerti akan arti cinta yang sesungguhnya.
Sangat indah kata-katanya seperti makna cinta yang indah pula. Sapardi Djoko Damono, seorang sastrawan hebat Indonesia. Puisi ini lahir pada tahun 1989, pada waktu yang bersamaan ketika istri sang penyair sedang dalam kondisi sakit.
Dalam beberapa kesempatan penyair mengatakan bahwa hanya butuh 2-3 Jam saja dalam menyelesaikan puisi ini. Secara sederhana, puisi ini bermakna kerinduan yang begitu dalam dari sang penyair untuk mencintai kekasihnya apa adanya dengan segala keterbatasan yang ada padanya.
Sang penyair ingin menembus keterbatasan itu semata-mata untuk bisa mencintai sang kekasih. Keterbatasan yang dimaksud mungkin mengartikan kesederhaan dalam mencintai, karena mencintai bukan karena kesempurnaan saja.
Makna ini dapat kita sarikan dari frasa “Aku ingin mencintaimu dengan sederhana”.
Selain itu, makna ini turut dipertegas dengan ungkapan “dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu” dan “dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada”.
Dari sudut pandang tertentu, kedua frase ini dapat diartikan sebagai perasaan cinta yang lebih baik diungkapkan dengan tindakan nyata, alih-alih perkataan semata.