Menu

Mode Gelap
Kasus Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu di Tanah Karo: Polda Sumut Tambah Tersangka Baru Polri Gunakan Teknologi Canggih untuk Seleksi Akpol 2024 Terungkap! Identitas dan Peran 2 Eksekutor dalam Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu Rektor UM Tapsel Kukuhkan 146 Guru Profesional, Kepala LLDIKTI Wilayah I: Jangan Berbisnis Apapun Di Sekolah Kejahatan Siber Merebak: Pembelajaran Preventif Masyarakat Kunjungan Mahasiswa MBS UIN Syahada Sidimpuan ke UMKM: Memahami Proses Bisnis dan Pemasaran Digital

Narasi

MEMAKNAI ARTI PENDIDIKAN SESUNGGUHNYA OLEH KADER IMM JAKARTA

badge-check

Ditulis oleh G.M Hendrawan
Kader IMM FIP Universitas Muhammadiyah Jakarta

Pendidikan !!! jika berbicara membahas pendidikan tidak asing dan sering di dengar kata pendidikan. Pendidikan bukan hanya untuk dia yang berada duduk di bangku sekolah, tetapi pendidikan punya seluruh makhluk yang mau berfikir.

Banyak pendidikan yang bisa kita dapat selain di sekolah, entah di rumah atau bahkan di warung kopi dan tempat lainnya.

Dimana pun tempatnya selagi itu bisa kita dapatkan untuk mencari ilmu dan bisa mendapatkan sebuah pelajaran hidup, saya menyebutnya tempat itu adalah sekolah walaupun itu sedang berada di warung kopi dan, saya pula menganggap untuk kepada siapapun itu yang berbicara di tempat tersebut memberikan manfaat serta di dalam suaranya itu terselip ilmu dan pengetahuan, itu saya menyebut dia adalah seorang guru.

Karena pendidkan tidak pernah pandang bulu, di mana pun tempatnya itu adalah sekolah dan siapapun yang berbicara itua ialah guru, pidi baiq pernah mengatakan “bahkan seorang pemabuk adalah guru bagi saya, ketika dia mabuk dan nyungsep di comberan bahwasannya dia sedang mengajarkan saya utuk jangan menjadi seorang pemabuk”.

Pada hakekatnya pendidikan bukan hanya bisa di dapatkan di bangku sekolah-sekolah, untuk menjalankan hidup bukan hanya saja kita bisa menegtahui teori dan memahaminya tetapi bagaimana bisa menjalankan prakteknya.

Pada dasar nya mereka orang-orang yang pernah duduk di bangku sekolah itu hanya sebagai tanda bukti bahwa dia pernah belajar bukan bahwa dia pernah berfikir.

Bagi sebagian orang pengalaman atau pengetahuan lebih berarti dan penting untuk jenjang pekerjaan di banding hanya sebuah teori.

Seperti kata mark twain “saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya”. Pendidkan pun tak membataskan usia dari umur, bahkan pendidikan bisa di bilang di mulai dari masih dalam kandungan ibu sampai kematian menjemput.

Aristoteles pernah mengatakan bahwa “pendidikan mempunyai akar yang pahit, tetapi buahnya manis” ketika masuk kedalam pendidikan yang adanya seorang pendidik dan pesrta didik ini menyangkut dalam pendidikan formal atau mempunyai dan mendapatkan berbagai macam pendidikan yang di dalamnya berupa teori serta praktek dari teori yang sudah ia pelajari.

Nah ketika dalam tahap belajar atau bisa di bilang dengan proses, di dalam tahap proses tidak ada yang manis seperti kata aristoteles mempunyai akar yang pahit.

Memang ketika kita berbicara tentang sebuah proses tidak ada yang manis atau enak, seperti kata tan malaka “terbentur, terbentur, TERBENTUK”.

Saya mengartikan atau menganalogikan katanya tan malaka adalah seperti adonan kue yang sedang tahap pencetakan, dan ketika sudah sampai pada tahap puncak dari pencetaka maka adonan kue pun jadi sesuai apa yang kita inginkan, begitu pun proses.

Maka dari itu ketika kita mau untuk berproses atau belajar jangan sampai setengah-setengah, ketika setengah-setengah yang terjadi ada pada diri kita takutnya kesombongan, tetapi ketika kita belajar tuntaskan sampai menciptakan buah yang manis seperti kata akhir aristoteles di atas.

Bicara pendidikan hari ini di indonesia sangat memperihatinkan dengan keadaan buruk yang sekarang sedang menimpa negara kita indoonesia.

Dengan datang nya virus covid-19 ini ancaman untuk pendidikan, karena semua mengalami keterlambatan dari pembelajaran sampai dengan praktikum, banyak keluhan dari berbagai kalangan siswa maupun mahasiswa yang hanya di berikan pekerjaan atau tugas yang begitu berat tetapi tidak adanya bimbingan dari guru ataupun dosen tersebut.

Jadi, untuk kepada setiap guru yang ada di rumah dan malah sengaja momen seperti ini untuk hanya sekedar menekan pemberian tugas kepada siswanya tetapi, walau siswa-siswa belajar dan mengerjakan tugas dari rumah, bahwasannya guru pun ikut juga benar-benar mengajar dari rumah dan membantu untuk membimbing siswanya.

Saran teruntuk kepada guru walaupun banyak siswanya bahkan semua siswa nya belajar dari rumah, bukan berarti gurunya hanya memberikan tugas saja kepada siswanya, tetapi juga ikut untuk agar bisa berkomunikasi da berinteraksi membantu siswanya dalam mengerjakan tugasnya.

Nah, di maksud hari ini itu pendidikan yang di tunggu-tunggu selama ini, pendidikan yang memanusiakan manusia, bukan pendidikan yang penuh rekayasa.

Karena Indonesia saat ini bukan kekurangan orang pintar, tetapi minimnya orang jujur.

Selamat hari pendidikan !!! mudah-mudahan pendidikan yang hari ini di jalankan bisa menciptakan dan menumbuhkan generasi-generasi anak bangsa yang kita semua harapkan dan di cita-citakan, untuk bisa memajukan negara kita Indonesia…

Baca Lainnya

Menginspirasi Lewat Karya, Dr. JWS Rizki Bawa UIN Syahada ke Panggung Internasional

28 Agustus 2024 - 10:06 WIB

Dr. Juni Wati Sri Rizki, S.Sos., MA Lolos dalam Program Bantuan Penelitian Litapdimas Pusat Tahun Anggaran 2024

BPD Tabuyung Resmi Dilantik, Camat Muara Batang Gadis Tekankan Peran Pengawasan dan Kompak!

22 Januari 2024 - 16:31 WIB

Hati-Hati dalam Berdiksi

30 September 2023 - 23:52 WIB

Kapolres Zamroni Beri Penghargaan ke Masyarakat yang Berpartisipasi Ungkap Kasus Narkoba

13 September 2023 - 23:42 WIB

Sat Resnarkoba Polres Tapsel Berhasil Menangkap Pengedar Sabu

15 Juni 2023 - 16:34 WIB

Trending di Kepolisian