Sejarah kemerdekaan bangsa indonesia tidak lepas dari peran seorang pemuda, dimana pemuda turut andil dalam menyiapkan kemerdekaan bangsa indonesia sendiri, dan bentuk realnya adalah adanya sumpah pemuda itu membuktikan bahwa masa depan bangsa ada di tangan pemuda saat ini.
Dalam islam pun pemuda merupakan orang yang mempunyai motivasi tinggi untuk memajukan peradaban, banyak contoh salah satunya yaitu muhammad al fatih dimana diusia yang ke – 19 tahun telah memimpin perang dan berhasil menaklukan konstatinopel yang sekarang kita tahu sebagai instanbul turki.
Sebelumnya dalam penulisan ini penulis bukan berarti ingin menggurui atau lebih tahu tentang persoalan ini, tetapi tulisan ini adalah bentuk keresahan si penulis dan ada rasa capaian memotivasi bagai diri si penulis sendiri.
Melihat kondisi saat ini mungkin tidak asing di telinga kita yang namanya generasi milenial dimana generasi yang terjadi saat ini dengan segala kecanggihan teknologi, akan tetapi sudah mampukah peran generasi milenial saat ini dengan segala kecanggiha teknologinya sebagai tongkat estafet atau penerus bangsa dan negara kedepannya.
Dari permasalahan permasalahan generasi milenial saat ini mungkin kita sama sama tahu bahwasannya milenial hari ini tidak lepas dengan yang namanya teknologi seolah olah dunia ada dalam genngaman akan tetapi masih banyak dari kita yang lemah atau minim dalam memanfaatkan teknologi hari ini.
Bisa saja teknologi hari ini mengancam generasi milenial, yang mana generasi milenial atau pemuda saat ini di gadang gadang sebagai penerus bangsa ini, menurut saya hari ini perlu adanya critical thinking yang harus dimiliki dan di bangun oleh bangsa ini dan untuk pemuda pemuda hari ini, dan di harapkan critical thinking ini mampu menjadi benteng atau filter dari segala informasi di tengah persoalan persoalan hari ini.
Apalagi dengan ribuan permasalahan hari ini yang ada di bangsa kita hari ini, dimana para pejabat pemerintah dewan legislatif ataupun ekskutif yang hari ini diberikan kepercayaan oleh masyarakat justru mencinderai amanah yang diberikan oleh rakyat, dengan adanya undang undang yang menguntungkan beberapa pihak dan kepentingan kepentingan elit politik, yang mana hukum tajam ke bawah dan tumpul ke bawah.
Hal ini bisa saja menyebabkan adanya ketidak percayaan masyarakat terhadap pihak pemerintahan, tetapi ada harapan harapan dan optimis yang harus di bangun di setiap elemen bangsa ini terutama pendidikan karakter ini yang sudah harus di tanamakan kepada generasi yang akan datang untuk membangun pola fikir rasa kepemilikan dalam bernegara dan tanggung jawab terhadap diri sendiri, masyarakat dan tuhan yang maha esa.
Memang untuk mengubah tatanan ini butuh waktu yang lama dan melibatkan seluruh elemen sosial dan bersama- sama bergotong royong untuk memajukan negara dan di iringi dengan kebijakan kebijakan pemerintah yang pro terhadap rakyat.
Tidak mungkin jika bangsa ini tidak maju 10 atau 15 tahun yang akan datang jika pemuda dan masyarakat memulai atau menumbuhkan kesadaran dalam berbangsa serta mengindahkan falsafah negara yang sudah di rancang oleh leluhur bangsa kita, harus perlu adannya pemahaman dan pengaplikasian di setiap elemen dan tatanan masyarakat kita.
Masa depan suatu bangsa adalah tergantung kepada generasi muda saat ini maka dari itu mulai tumbuhkanlah kesadaran dari diri kita terlebih dahulu untuk menjaga dan pengabdian terhadap bangsa ini.
- Ditulis oleh Muhammad Ikhlas Prayogo Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta
- Penulis Menjabat Sebagai Ketua Umum PK IMM FIP UM Jakarta Periode 2019-2020