Nama : Andi Saputra Dasopang
NIM : 21200011038
Konsentrasi Psikologi Pendidikan Islam
Interdisiplinery Student Islamic
Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga
Pikiran merupakan landasan atau penggerak tubuh manusia dalam berperilaku dan bertutur kata, yang mana tubuh merespon perintah dari otak sehingga pikiran memiliki peran penting dalam kehidupan manusia.
Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki setiap keinginan dalam mengembangkan kemampuan diri untuk mewujudkan self regulasi. Regulasi yang dimaksudkan adalah seseorang yang melakukan kontrol terhadap dirinya.
Kontrol disini kaitannya sangat era dengan pengaturan emosi dan perilaku terhadap motivasi diri menumbuhkan pikiran, baik situasi dilingkungan atau dimana pun baik dalam segi pendidikan, pekerjaan, bisnis, pergaulan dan lain sebagainya yang mampu dilakukan secara mandiri.
Dengan kemampuan meregulasi diri inilah membuat seseorang mampu untuk melakukan sesuatu yang kadang berlawanan dengan apa yang dirasakannya. Namun dengan kemampun kontrol sehingga setiap permasalahan yang dirasakan seseorang mampu mengendalikannya dengan bersikap dan berpikir yang positif.
Tentu sebagai makhluk yang memiliki pikiran banyak hal yang harus diperhatikan baik secara ekonomi, pendidikan dan lain sebagainya, dalam hal percarian diri sebagi makhluk yang memiliki pikiran tersebut akan menumbulkan sebuah masalah baik masalah dalam diri sendiri maupun masalah dalam bersosial dilingkungan masyarakat.
Masalah dalam hidup sebagai makhluk yang memiliki pikiran pasti selalu ada, namun pengendalian dari permasalahan didasari tindakan pikiran. Jika kamu berpikir secara positif, kamu akan bertindak secara positif.
Begitu pula apabila kamu berpikir secara negatif, maka kamu akan bertindak negatif. Kamu adalah penentu dirimu sendiri, dirimu akan tampak sebagaimana pikiran dan tindakanmu.
Sehingga pada artikel ini menjelaskan makna dari berpikir positif sebagai bagian dari regulasi diri . Di dalamnya terdapat langkah-langkah yang perlu kamu perhatikan supaya kamu mampu menjalani kehidupanmu dengan baik, positif dan sukses. Kamu akan dapat menerapkan self regulasi dalam kehidupan diri.
Untuk apa berpikir positif dalam self regulasi
Berpikir positif memang bukan berarti menganggap semua orang adalah baik tanpa waspada. Bukan pula berarti bahwa yang salah itu selalu baik, karena yang salah tetaplah salah.
Hakikat berpikir positif adalah yang datang dari tuhan selalu baik. Dibalik kejadian buruk dan kesalahan sekalipun pasti ada hikmahnya dari Tuhan yang selalu berarti baik.
Berpikir positif mudah apabila dikatakan, tetapi tidak mudah untuk dilakukan, apalagi ketika kamu dihadapkan dengan situasi yang kurang menguntungkan. Padahal manfaat dan keutamaan berpikir positif dalam setiap keadaan akan membuat keadaan sesulit apapun menjadi lebih mudah.
Seseorang yang memiliki pikiran positif berarti dia berjiwa optimis. Optimis adalah perasaan yang berkaitan dengan keyakinan akan apa yang kamu kerjakan saat ini walaupun belum mendapatkan hasil yang maksimal kelak kamu akan memberoleh hasil yang baik.
Sedangkan kebalika dari optimis adalah pesimis yang mana, kamu tidak menyaini apa yang kamu lakukan itu adalah baik.
Optimis melahirkan karakter percaya diri dan niat yang teguh.
Oleh karena itu, berpikir positif akan membuatmu terbuka akan berbagai peluang untuk terus melangkah dan sikap yang mental yang kuat dalam mengharapkan hasil yang baik. Berpikir positif juga akan melahirkan kebahagiaan, suka cita, kesehatan, kesuksesan serta regulasi diri terhadap tindakan.
Dalam pandangan psikologi berpikir postif akan membawamu pada kesuksesan dan keberhasilan. Kamu akan mengetahui dengan tepat apa yang kamu inginkan. Kamu harus meraihnya dengan kepastian yang terarah dan pesikap pantan meyerah. Dalam dirimu terdapat antisiasasme dan semangat yang tetap bertahan pada setiap situasi sulit dan ragu-ragu.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Pais- Ribeiro bahwa pikiran positif akan terkait dengan baiknya persepsi terhadap kesehatan fisik dan mental.
Ciri-ciri orang yang berpikir positif
Orang yang berpikir positif memiliki ciri-ciri yang positif pula. Ia memiliki kepercayaan, kreativitas, dan kejiwaan yang kuat. Ia juga pantang menyerah dalam menghadapi masalah serta rintangan yang ada dihadapannya.
Orang yang berpikir positif mengakui bahwa ada unsur negatif dalam kehidupan setiap individu. Namun ia yakin bahwa semua masalah dapat diselesaikan dengan cara, dan waktu yang berbeda dalam setiap orang.
Orang yang berpikir positif tidak mau kalah oleh berbagai kesulitan dan rintangan yang dihadapinya. Ia juga memiliki konsistensi dan jiwa yang kuat.
Pentingnya berpikir positif dalam Regulasi diri
Menempatkan manusia sebagai pribadi yang dapat mengatur diri sendiri (Self Regulation), mempengaruhi tingkah laku dengan cara mengatur lingkungan, menciptakan dukungan kognitif, mengadakan konsekuensi bagi tingkah lakunya sendiri.
Kemampuan berfikir positif menjadi sarana yang kuat untuk menangani dalam setiap masalah lingkungan, misalnya dengan menyimpan pengalaman dalam ingatan dalam wujud verbal dan gambaran imajinasi untuk kepentingan tingkah laku pada masa yang akan datang.
Kemampuan untuk menggambarkan secara imajinatif hasil yang diinginkan pada masa yang akan datang menggembangkan strategi tingkah laku yang membimbing kearah tujuan jangka panjang. Regulasi diri (Self Regulation) adalah proses dimana seseorang dapat mengatur pencapaian dan aksi mereka sendiri.
Menentukan target untuk mereka, mengevaluasi kesuksesan mereka saat mencapai target tersebut dan memberikan penghargaan pada diri mereka sendiri karena telah mencapai tujuan tersebut.
Sehingga ketika seseorang selalu berupaya berpikir positif sesungguhnya dia sudah melakukan bagian dari regulasi diri yakni mengendalikan pikirannya agar terhanyut pada hal-hal yang negatif dan merugikan.
Langkah – Langkah dalam Self Regulation
Setiap manusia pada dasarnya memiliki kemampuan untuk mengatur dan mengontrol dirinya. Dalam konteks Self Regulation, pengaturan diri tersebut dengan mengembangkan langkah – langkah yang meliputi 3 proses yaitu :
a. 0bservasi diri ( monitor diri sendiri), ketika observasi akan menghasilkan persepsi tentang kemajuan, hal itu dapat memotivasi seseorang untuk meningkatkan kinerja dengan sadar untuk mengubah tingkah lakunya , hal ini melibatkan kegiatan memantau atau memonitor tingkah laku dirinya.
b. Evalusi diri ( menilai diri sendiri) , menentukan tindakan yang dilakukan diri sudah sesuai yang diinginkan yaitu sesuai standar pribadi tersebut. Standar tersebut berasal dari informasi yang diperoleh dari orang lain dengan membandingkan kinerja seseorang dengan suatu standar. Dengan melakukan penilaian diri, individu dapat menentukan apakah tindakannya berada pada jalur yang benar.
c. Reaksi diri ( mempertahankan motivasi diri sendiri), menciptakan dorongan untuk prilaku diri sendiri, mengakui dan membuktikan kompetensi yang dimiliki, sehingga dapat meningkatkan minat dalam mengerjakan sesuatu.
Berpikir positif menghasilkan keberanian menghadapi masalah
Jika kamu merasa jalan hidupmu terlalu banyak mendapatkan duri dan tantangan, carilah jalan lainnya.
Jika kamu merasa tidak ada jalan lain, hadapilah tantangan itu dengan mental yang kuat. Setiap soal memiliki jawaban, ada gembok berarti ada kunci untuk membuka.
Saat kamu ingin kembali menyerah, ingatlah kembali asalan mengapa kamu selama ini kamu tetap bertahan. Dibalik setiap masalah pasti selalu ada hikmahnya. Ketika hidup memberi seribu masalah, berikanlah pada hidup ini sejuta senyuman agar setiap masalah dapat diselesaikan. Senyum bisa mengurangi beban hidup, senyuman terindah adalah senyuman yang merekah saat kamu yakin bahwa kamu dapat menyelesaikan masalah.
Daftar Pustaka
Alo Liliweri, Komunikasi Verbal dan Nonverbal, Bandung: Citra Aditya, 1994.
Borg, James, buku saku bahasa tubuh: memahami pikiran orang dari gerak-gerik tubuhnya, yogyakarta: 2010.
Dedy bakti mulyana, ilmu komunikasi suatu pengantar, bandung: remaja rosdakarya, 2001.
Ibrahim Elfiky, terapi berpiir positif: biarkan mukzizat dalam diri anda melesat agar hidup lebih sukses dan lebih bahagia( penerjemaah: khalifulrahman Fath & M. Taufik Damam). Jakarta: zaman 2015.
Carey, K., Neal, D.J, & Collins, S.E, A psychometric analysis of the self regulation questionnaire. Addictive Behaviour, 2004.
Creswell, J.W, Research design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Method Approaches Washington DC: SAGE Publication, Inc, 2014.
De Ridder, D.T.D, & De Wid, J.B.F, Self regulation in health behavior: Concepts, theories, and central issues. England: Jhon Wiley & Sons Ltd, 2008.
Hoyle, R.H. Handbook of personality and self regulation: Personality and Self Regulation. United Kingdom: Blackwell Publishing., 2010.