Diesnatalis organisasi mahasiswa tertua di Indonesia yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang ke-74 tahun ini telah banyak menorehkan sejarah.
Mulai dari awal berdirinya di tahun 1947 di yogyakarta oleh Prof. Lafran pane bertepatan pada 05 februari 1947 hingga kini HMI terus menorehkan sejarah.
Dari duu hingga sekarang HMI komitmen menjaga keutuhan bangsa dan negara serta meninggikan derjat umat islam.
Tak luput pula HMI dengan kokoh masih tetap setia kepada negara dan umat islam.
Jendral Sudirman kala itu pernah menyebut bahwa HMI tidak hanya Himpunan Mahasiswa Islam namun juga harapan masyarakat indonesia.
Tentu dengan itu tanggung jawab HMI terhadap bangsa, negara dan umat islam begitu besar.
Mengingat kembali HMI dideklarasikan dalam sebuah ruang kelas kemudian berpindah ke masjid sekitar STI dikenal pada kalangan kader-kader HMI.
Perlu diingat bahwa HMI mempunyai dua sayap utama yaitu Ke-Islaman dan Ke-Indonesiaan yang merupakan dua unsur utama pembangun karakter dan jati diri kader HMI.
Maka sebagai kader di diesnatalis ke 74 tahun ini mari meningkatkan daya saing dengan kembali menanamkan jiwa kekaderan hmi itu yaitu keislaman dan keindonesiaan yang dari dulu ditanamkan Prof. Lafran pane.
Oleh karena itu dalam nilai kekaderan, nilai semangat keilmuan, nilai semangat pergerakan harus tetap menjadi daya juang di semua lini.
Dari nilai dasar perjuangan HMI kita harus mampu mengisi kemerdekaan ini dan mampu membawa perubahan dan peradaban keilmuan di Indonesia khusunya di tabagsel.
Selamat Diesnatalis HmI Ke 74.
Yakin Usaha Sampai (Yakusa).