“Orang Bilang Tanah Kita Tanah Surga, Tongkat Kayu dan Batu Jadi Tanaman.”
Kata-kata di atas merupakan penggalan bait dari salah satu lagu yang sangat familiar dari Koes Plus di tahun 1970-an. Lagu itu menceritakan betapa kayanya negara Indonesia yang kita cintai ini.
Apapun yang kita usahakan di muka bumi ini, akan memberikan manfaat bagi rakyat Indonesia.
Seiring berjalannya waktu dan lajurnya arus globalisasi dan teknologi, tidak hanya tanah dipermukaan Indonesia yang punya manfaat besar, tetapi sumber daya di dalam perut bumi Indonesia diindikasikan ada banyak kolam air panas. Kolam-kolam panas raksasa ini merupakan harta karun energi untuk Indonesia.
Panasnya perut bumi ini menjaga air kolam-kolam raksasa dalam perut bumi akan tetap panas. Sumber pemanasnya selalu ada dan tidak hilang. Kondisi terjaganya panas perut bumi ini menyebabkan energi panas bumi masuk ke dalam golongan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Sekitar 40% cadangan energi geothermal dunia terletak di bawah tanah Indonesia, maka negara ini diperkirakan memiliki cadangan-cadangan energi geotermal terbesar di dunia dan karena itu memiliki potensi tinggi untuk sumber energi terbarukan.
Namun, sebagian besar dari potensi ini belum digunakan. Saat ini, Indonesia hanya menggunakan 4-5% dari kapasitas geothermalnya.
Menurut data Badan Geologi Kementerian ESDM tahun 2018 telah ditemukan sebanyak 342 lokasi sumber daya panas bumi yang tersebar di 8 (delapan) kepulauan besar.
Indonesia sendiri sudah mulai memanfaatkan energi panas bumi secara langsung maupun panas bumi tidak langsung.