Insecure Tanda Kita Lupa Bersyukur

Akhir-akhir ini kita sering kali mendengar kata insecure, kata yang populer pada lingkungan anak muda Indonesia.

Insecure adalah posisi ketika seseorang merasa tidak aman dan tidak percaya diri terhadap orang lain maupun diri sendiri.

Perasaan insecure ini biasanya terjadi ketika seseorang tidak menerima kondisi individunya atau terlalu membandingkan kemampuan individunya dengan orang lain.

Perasaan insecure ini sering kali terjadi pada anak-anak muda, karena pada masa ini anak muda kerap membandingkan individunya dengan teman, sahabat atau pasangannya.

Ironinya, ketika seseorang yang kita bandingkan hidupnya lebih baik, lebih mapan dan lebih bahagia daripada diri sendiri.

Maka kerap kali kita ingin mengubah diri seperti individu tersebut, padahal kita sendiri belum mengetahui secara nyata bagaimana sebenarnya kehidupan orang tersebut.

Jika rasa insecure ini terus-terusan menghinggapi pikiran, seseorang individu memikirkan sesuatu secara berlebihan atau bahasa gaulnya over thingking.

Ketika individu telah mencapai over thingking, maka sebenarnya ada yang salah pada personal individu tersebut.

Mengapa demikian ? Karena setiap individu memili rasa insecure, namun tinggal bagaimana individu mengontrol rasa tersebut.

Jika seorang individu sampai overthingking, maka rasa insecure tersebut telah menjadi toxic bagi tubuhnya, karena akan mempengaruhi rasa percaya diri individu tersebut.

Kebalikannya jika seorang individu menerima rasa insecure itu sebagai hal yang positif.

Maka pada saat itulah individu tersebut bersyukur akan kelebihan dan kekurangan pada dirinya yang kemudian berusaha untuk memperbaiki kekurangan dan mengasah kelebihannya.

Insecure: lupa bersyukur

Jika kita lihat lebih jauh, perasaan insecure yang berbuah negatif menyebabkan seseorang kurang bersyukur dengan apa yang ia miliki selama ini.

Padahal Allah SWT telah menjelaskan dalam surat Ibrahim Ayat 7

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”

Baca Juga: Konsep Pendidikan Modern Kyai Ahmad Dahlan

Pada ayat tersebut menjelaskan keutamaan syukur dan kehendak bersyukur yang harus benar-benar dilaksanakan oleh setiap individu manusia.

Jika kita kaitkan dengan insecure, maka bersyukur merupakan kontrol dari rasa tersebut.

Ketika rasa insecure muncul dan kita berpikir dan bersyukur, maka hal tersebut dapat di atas dengan pikiran yang positif dan pada akhirnya tidak menimbulkan pikiran yang negatif dan rasa minder yang berlebihan.

Maka perlu kita menyadari bahwa perilaku dan pencapaian setiap dari kita berbeda-beda. Standar kebahagian orang lain dan kebahagian kita juga berbeda.

Maka dari itu tak elok rasanya membandingkan diri dengan orang lain secara berlebihan dan pada akhirnya menyiksa diri sendiri.

Agar keluar dari penjara insecure maka setiap individu perlu mengembangkan diri dengan maksimal sesuai dengan kehendak diri.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top