Muhammadiyah melalui dakwahnya yang salah satunya dengan gerakan sosial atau dikenal dengan gerakan Al-Ma’un. Ditengah-tengah aksi nyata Muhammadiyah, masih ada saja kalangan masyarakat yang meragukan Muhammadiyah.
Akhir-akhir ini semenjak konflik antara Israel dengan Palestina kembali mencuat hingga menjadi perhatian dunia tak terkecuali dengan Indonesia. Indonesia menjadi salah satu negara yang memberi perhatian khusus untuk membebaskan rakyat Palestina dari gempuran-gempuran Israel.
Hingga tanggal 26 Mei 2021, korban akibat serangan Israel ke Palestina ini mencapai 254 orang meninggal dunia, 66 diantaranya adalah anak-anak.
Melihat korban yang begitu banyak berjatuhan, Indonesia menjadi salah satu negara yang menyampaikan rasa simpati dengan menyalurkan bantuan kepada rakyat Palestina yang terkena imbas akibat serangan ini. Jika dilihat, begitu banyaknya lembaga-lembaga di Indonesia yang membuka donasi untuk disalurkan kepada rakyat Palestina. Apabila dihitung, lebih dari 50 Miliar telah terkumpul dari berbagai lembaga untuk rakyat Palestina.
Muhammadiyah Untuk Kemanusiaan
Muhammadiyah melalui Lembaga Zakat Nasionalnya, LazisMu turut serta dalam penggalangan dana ini. LazisMu menghimpun dana dari seluruh rakyat Indonesia yang ingin turut serta bersumbangsih membantu saudara-saudara yang ada di Palestina.
Data terakhir menunjukkan bahwa LazisMu telah mengumpulkan dana untuk Palestina sebesar 18,4 Miliar. Yaa, angka yang tidak sedikit bukan?
Ditengah krisis ekonomi yang melanda Indonesia akibat perkembangan virus corona yang belum selesai hingga saat ini, rakyat Indonesia masih memiliki rasa empati yang tinggi dengan menyisihkan sebagian hartanya untuk rakyat Palestina.
Jika dipikir-pikir, sangat tidak mungkin jumlah dana yang terkumpul sampai dengan miliyaran rupiah di tengah krisis ekonomi saat ini. Namun, semangat untuk berbagi ternyata masih sangat tinggi dalam diri rakyat Indonesia. Di samping itu semua, ada saja yang masih meragukan Muhammadiyah dalam penggalangan dana ini. Bahkan, kata kunci “Muhammadiyah” sempat trending di Twitter perihal ini.
Semangat Ta’awun Warga Muhammadiyah
Dalam Muhammadiyah, kata Prof. Haedar Nashir, semangat tolong-menolong atau ta’awun sejiwa dan seiring dengan spirit Al-Ma’un sebagaimana menjadi salah satu ciri gerakan Islam ini sejak didirikan oleh KH Ahmad Dahlan lebih dari satu abad yang lalu.
Ajaran Al-Ma’un dalam Muhammadiyah telah menjadi gerakan praksis sosial Islam yang bersifat membebaskan (emansipasi, liberasi), memberdayakan (empowerment), dan memajukan kehidupan umat dan bangsa yang lemah.
Bisa kita lihat, gerakan Al-Ma’un nya Muhammadiyah hingga saat ini telah melahirkan 7.651 sekolah/madrasah, 174 Perguruan Tinggi. Di bidang kesehatan setidaknya ada 475 rumah sakit. Selain itu terdapat juga 11.198 masjid/musholla. Dan masih banyak lagi aset amal usaha Muhammadiyah lainnya. Dan apabila ditotal, maka aset amal usaha Muhammadiyah di tahun 2017 mencapai 320 Triliun. Dengan data yang disajikan ini, apakah masih memunculkan keraguan terhadap Muhammadiyah? Terlebih dalam hal pengelolaan keuangannya?
Kurangi Keraguan, Perbanyak Membaca
Jikalau masih meragukan Muhammadiyah, maka rajin-rajinlah membaca. Jangan hanya mengandalkan tatapan mata dan juga omongan sana-sini, kemudian membuat statement untuk memojokkan Muhammadiyah.
Dengan memperbanyak kajian terhadap Muhammadiyah, maka akan didapati begitu besar jasa dan kontribusi Muhammadiyah terhadap tanah air.
Di awal-awal berdirinya, Muhammadiyah juga turut membangun untuk bangsa, hingga menciptakan kader-kader yang berguna bagi persyarikatan, agama, begitu pula bagi nusa dan bangsa.
Jadi, kurangilah keraguan terhadap Muhammadiyah yakni dengan memperbanyak membaca.
Oleh : Mukhaimin Syahputra Dalimunthe