Mengubah MIMPI menjadi CITA-CITA

Warta173 Dilihat

Setiap orang siapapun manusianya selagi mesih berstatus manusia pasti mempunyai yang namanya mimpi ,termasuk para pembaca bukan ?, impianlah yang membuat seseroang tetap bersemangat dalam menghadapi setiap ujian dan cobaan .

Namun bukan hanya sekedar bermimpi kita pula harus membarenginya dengan kerja keras dan belajar yang bersungguh-sunggu .

Lalu kemudian mengapa harus mengubahnya menjadi cita-cita ?

Mungkin kita bertanya apa sih bedanya mimpi dengan cita-cita .Salim A fillah dalam bukunya , Jalan Cinta Para Pejuang , memberi perbedaan di antara keduannya .ia menyebutkan bahwa cita-cita adalah mimpi yang tertanggal . dengan kata lain cita cita adalah mimpi yang memiliki batas waktu untuk terjaga dan mewujud dalam kenyataan.

Jika kamu berkata bahwa suatu saat nanti kamu akan menjadi pengusaha yang berpenghasilan 50 juta perbulannya . hal itu disebut mimpi . namun jika kamu memberi tanggal pencapainnnya . sebut saja kamu akan menjadi sebagaimana yang kamu inginkan di usia 30 tahun, inilah yang disebut sebagai cita-cita menurut Salim A fillah dan saya menyetujui pendapat tersebut .

Namun dalam penerapannya sebahagian besar orang hanya berani memendam mimpi. Setiap hari mereka terus menumpuk mimpi, tnggal terbangunnya tak kunjung merekah bubuhkan .

Oleh karena itu , mimpi-mimpi itu pun akan terus menjadi penghias banyak malam dalam kehidupan. Langkah yang sangat bagus dalam membantu mengubah mimpi menjadi cita-cita adalah dengan membuat peta hidup .

Sebagai contoh pada usia 18 tahun mulai kuliah, pada usia 22 menyandang gelar sarjana dengan nilai cumloude. Kemudian lanjut S2 dan selesai dalam kurun waktu 1,5 tahun. Menikah di usia 25 tahun.

Setelah dua tahun menikah memiliki rumah pribadi. Diusia 28 tahun memiliki mobil dan seterusnya.

Buatlah rencana masa depan, membuat peta hidup berarti telah mengubah mimpi menjadi cita-cita bukan hanya sebagai angan-angan belaka.

Kita telah membubuhkan jangka waktu pada mimpi kita dengan demikian , kita akan selalu teringat akan waktu sehingga memperkecil ruang-ruang penyia-siaan jatah hidup.

Ada kekuatan besar yang tersimpan ketika kita membuat target secara konkret karena kita memiliki tujuan yang jelas.

Kesempatan kita untuk mengulur waktu akan semakin kecil jika kita hanya bermimpi tanpa tanggal . peluang kita untuk berkata “ ah, nanti sajalah “ akan terbuka lebar bahkan keseharaian yang tanpa dimulai dengan perencanaan tidak jarang membuat kita lalai.

Kitapun tidak akan merasa malu berlari dengan waktu yang terus meninggalkan kita yang hanya mampu berangan-angan.

Membuat perncapaian hidup haruslah di barengi dengan persiapan yang matang dan tekad yang kuat dengan begitu kita dapat memaknai waktu dan terbimbing untuk mencapai mimpi yang kita inginkan, sehingga kita tidak mengawang awang bersama bunga tidur yang tak kunjung berubah.

Jika di jalan ini kita sering terbangun sebelum mimpi itu selesai maka bangunlah dari pembaringan untuk menlajutkannya di dunia nyata salah satunya dengan mengubah mimpi menjadi cita-cita .

  • Tulisan oleh Nazmi Zahraini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *