Malang tak dapat ditolak dampak pandemi corona pun berimbas terhadap nelayan, bagaimana tidak corona menyebar luas di dalam negeri belakangan ini telah membuat hasil tangkapan mereka tak lagi laris dibeli oleh masyarakat.
Kalau pun hasil tangakapan terjual harganya yang relatif murah. Meskipun keadaan seperti itu nelayan harus tetap turun kelaut untuk memenuhi kebutuhan keluarga di rumah.
Dampak corona bagi nelayan bukan hanya dari segi pemasaran, terlebih dari segi kesehatan, yang artinya aksesnya terputus karena takut membawa virus.
Melihat kondis seperti ini pemerintah seharusnya wajib mengalokasikan dana perlindungan khusus untuk keluarga nelayan yang pendapatannya menurun akibat penyebaran pandemi corona ini.
Di Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara sendiri tepatnya di pesisir Kabupaten Labuhanbatu para nelayan sangat mengeluh dengan hasil tangakapan yang dijual begitu murah.
Salah satu dari nelayan pesisir Labuhanbatu mengatakan “kalau ada kerjaan di darat maunya aku kerja di darat, ini tak ada. Dari pada gadak pendapatan sama sekali yaa terpaksa juga laa turun awak ke Laut”
Nelayan yang turun ke Laut yakni seminggu di laut dan seminggu di daratan ini menangkap ikan pari memakai alat tangkap yang dinamakan RAWE sangat ramah lingkungan mengharapkan pemerintah memperhatikan nasib mereka.