Penulis : Leonard Manuputty
Wabah pandemi Covid-19 ini adalah wabah yang dimana hadir pertama kali di kota Wuhan, China, pada desember 2019, virus ini sudah telah menewaskan lebih dari 255.000 orang di seluruh dunia, termasuk lebih dari 70.000 orang di Amerika Serikat salah satu negara yang paling parah terkena dampaknya.
Sementara update persebaran virus corona di Indonesia pada hari Sabtu, 9 Mei 2020 terakhir ini 2 wilayah mencatat lebih dari 100 kasus baru. Berdasarkan laporan data pada covid.19.go.id pada sabtu sore tercatat ada 533 kasus baru. Sehingga total kasus virus corona di Indonesia menjadi 13.645 orang.
Sampai hari ini jumlah pasien yang dinyatakan sembuh menurut sumber dari berita : Tribunternate.com sebanyak 113 orang dengan total pasien sembuh yakni 2.607.
Permasalahan ini menimbulkan beberapa banyak masalah baru yang membuat Indonesia mengalami pemerosotan. Salah satu diantaranya ialah perekonomian yang ada di Indonesia mengalami inflasi penurunan secara besar-besaran.
Hal ini dikarenakan prioritas utama pemerintah pusat dialihkan kepada penanggulangan covid-19, ditambah dengan kebijakan pemerintah yang mengharuskan masyarakat harus bekerja, sekolah, dan melakukan segala aktivitas dirumah dan membuat pemerintah mengucurkan segala fokus tujuan dana untuk kesejahteraan pada masyarakatnya.
Virus corona ini membuat aktivitas mandek dan sebagian tidak berjalan, sehingga banyak setiap pekerja swasta harus di PHK maka dengan demikian fokus pemerintah terbagi lagi dengan melakukan tindakan yang mana harus memperhatikan segala aspek masyarakat tanpa terkecuali.
Dengan hal ini dalam menganalisis sebuah kebijakan, pemerintah harus memilih opsi kebijakan, kemudian setelah memilih opsi kebijakan, lalu menganalisis opsi kebijakan tersebut, langkah yang panjang ini harus pemerintah tempuh untuk menyeimbangkan permasalahan dari perekonomian hingga sampai kesejahteraan pada masyarakatnya.
Kedua permasalahan yang saling berhubungan ini menjadi inti dasar pemerintah untuk memilih salah satu yang harus jadi tujuan utama. Perlu kajian ekonomi politik untuk menyeimbangkan hal tersebut, dengan dibuatnya skala prioritas pemerintah harus menyiapkan beberapa target serta cadangan demi meningkatkan kesejahteraan dari segi kesiapan pangan untuk kebutuhan pokok masyarakat dan juga perekonomian yang ada di Indonesia.
Diperlukan kebijakan yang dimana perlu pemanfaatan sumber daya alam (SDA) untuk dialokasikan sebagai perputaran siklus perekonomian yang ada di Indonesia, metode dalam memproduksi SDA dalam pemanfaat pangan lokal menjadikan Indonesia yang sudah pasti memiliki kesiapan-kesiapan untuk hal tersebut, pengaruh situasi politik memang sangat berpengaruh terhadap stabilitias ekonomi akan tetapi bilamana hal ini ditinjau kembali serta di kaji kembali dalam beberapa aspek kajian ekonomi maka peningkatan ekonomi kita akan berdampak baik dimasa pandemi covid-19 ini.
Indonesia memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang sudah lebih dari cukup, melalui SDA tadi kita bisa memanfaatkanya sebagai salah satu cara untuk menyelesaikan sebagian dari permasalahan yang ada, hal ini merupakan peluang jitu bagi pemerintah untuk membuat langkah taktis yang dimana mengharuskan masyarakat juga turut andil bekerja sama didalamnya, apalagi terkhususnya petani-petani lokal harus bekerja sama dengan pemerintah terkait untuk mengelola hal tersebut dalam melaksanakan metode peningkatan kesejahteraan dan perekonomian di Indonesia.
Di masa ini perlu adanya obat-obat tradisional hasil alam Indonesia untuk pencegahan covid-19, karena sebagian dari masyarakat kita terlalu berpikir bahwa harus mendapatkan vaksin dari luar, obat pencegahan dari luar, padahal nyatanya di Indonesia sendiri jika kita manfaatkan dan berikan kesempatan untuk professor yang ahli dibidangnya untuk menemukan potensi ilmiah baru dalam pembuatan tanaman obat baru guna mencegah covid-19 pasti hasilnya ada dan akan ditemukan tanaman obat tersebut.
Kajian penelitian tersebut bisa diuji khasiatnya di BPOM untuk diedarkan di setiap masyarakat, setelah penemuan tersebut ditemukan maka kita juga akan menjual serta mempromosikan ramuan dari hasil alam yang ada di Indonesia tersebut untuk kepentingan bersama setiap masyarakat Indonesia bahkan juga untuk kepentingan dunia, akademisi dan praktisi perlu bekerja sama untuk mengimplementasikan hal ini.
Untuk itu dengan pemanfaatan pekerja industri lokal rumah tangga bekerja sama dengan pemerintah juga bilamana hal ini diterapkan supaya industri pangan lokal disetiap daerah di Indonesia berjalan dinamis.
Regulasi perubahan dalam pencanangan pemanfaatan penemuan hasil obat tanaman tradisional ini bisa di implementasikan sebagai pendapatan real untuk menambah sedikit pendapatan bagi kas negara, dengan itu dapat melahirkan pengusaha industri pangan lokal baru dan masyarakat akan sejahtera dengan hal tersebut.
Dengan menempatkan masyarakat sebagai pelaku pembangunan sehingga target keberadaaan masyarakat dibangkitkan untuk dapat memanfaatkan secara bijak semua kemampuan dan sumber dayanya, sehingga meningkatkan kesejahteraan dalam semua dimensi.
Nilai tambah pada hasil pertanian diperoleh dari proses manufaktur komoditas primer pertanian atau peningkatan nilai ekonomi komoditas melalui proses tertentu (Austin,1983).
Konsep tersebut bisa digunakan dalam permasalahan ini, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada sehingga dapat membentuk hasil dari keuntungan yang akan berdampak pada masyarakatnya.
Selain itu pola pemikiran manusia sekarang harus dirubah, karena keadaan yang situasional ini membuat setiap orang untuk mau tidak mau merubah mindset pikirnya.
Seperti yang kita ketahui bersama orang Indonesia mempunyai sikap bahwa “saya tidak makan, kalau bukan pakai nasi” cara berpikir ini terus terbayang-bayang sehingga lupa kalau karbohidrat bukan hanya nasi, ada sagu, kentang, jagung, dan lain sebagainya pola pemikiran ini harus kita rubah.
Dengan demikian dalam pemanfaatan pangan tersebut kita bisa gunakan bibit yang kita tanam apapun hasilnya yang terpenting zat terkandung adalah karbohidrat untuk memberi asupan nutrisi pada setiap masyarakat Indonesia.
Setelah pemikiran tersebut sudah di sesuaikan, selanjutnya pola tingkah laku manusianya harus dirubah, dengan melakukan pola bercocok tanam disetiap rumahnya masing-masing, dengan membeli bibit-bibit unggul dari tumbuhan apapun sehingga membuat setiap individu dari masyarkatnya menjadi petani lokal untuk sementara waktu, supaya dapat membentuk masyarakat yang tidak pernah lupa akan pemanfaatan pangan lokal daerahnya sendiri, dengan cara bercocok tanam di lahan milik mereka baik masyarakat itu ada dikota tidak menjadi penghambat untuk warga kota bercocok tanam, dengan memanfaatkan lahan kecil didepan rumah atau menanamnya di pot kecil yang terutama ialah proses pertumbuhan itu tumbuh supaya meningkatkan pangan lokal daerah.
Manfaat ini juga bisa membuat petani lokal asal daerah di Indonesia bisa memproduksi hasil dari dia bercocok tanam dan menjual hasil dari produksi panennya tersebut.
Dengan menjadikan masyarakat Indonesia yang mandiri sehingga menjadikan setiap warganya tidak mengalami krisis moneter yang berlebihan, dengan memanfaatkan hasil dari alam kita supaya kita mengingat kembali ke masa lampau.
Secara perlahan-lahan di masa pendemi ini kita harus memutuskan mata rantai ketergantungan kita kepada negara lain, diharapkan dengan terjadinya wabah virus ini menjadikan Indonesia yang bisa berdikari dengan menggunakan hasil dari alam Indonesia sendiri, serta dengan memanfaatkan Pangan Lokal Daerah masyarakatnya maka akan berkembang dan akan dikenal dimata dunia, dengan cara itu juga kemandirian akan terlahir dari masyarakat Indonesia sendiri.
Kerja kolektif dari pemerintah dan masyarakat untuk merealisasikan konsep metode ini demi melahirkan ketahanan pangan dan ekonomi Indonesia supaya lebih baik dan maju di tengah masa pandemi covid-19.