Kini musim Penghujan telah tiba dibeberapa daerah di Indonesia, begitu pula di Kecamatan Panai Tengah Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
Musim penghujan ini sudah dimulai pada saat bulan September 2020 yang lalu
Mungkin musim penghujan ini bukanlah masalah besar bagi beberapa orang, akan tetapi beda halnya dengan masyarakat Panai Tengah dan Panai Hilir.
Jalan penghubung antara dua kecamatan yang ada dipesisir labuhanbatu ini kini tiba-tiba berubah menjadi seperti bekas kubangan kerbau.
Keadaan parahnya jalan ini memiliki Jarak 8 km, dan Keadaan ini sering terjadi saat musim penghujan tiba seperti diakhir tahun 2020 ini.
“Parah Sekali bang, banyak truk-truk yang membawa barang logistik tak bisa masuk ke Labuhanbillik dan berombang, Ada 6 titik terparah yang tersebar di sepanjang jalan lintas ini”
Ungkap Wanto yang merupakan pedagang tahu eceran saat dimintai keterangan oleh Zonaintelektual.com.
Wanto juga menambahkan jalan ini diperparah oleh banyak truk-truk PT yang mengangkut beban kelapa sawit yang over kapasitas
Ditambah tidak pedulinya masyarakat dan pemerintah kabupaten tentang parahnya jalan ini.
“Apa salah ya masyarakat dapat membantu membuat jalur air untuk jalan-jalan yang berlubang besar dan tergenang air” Ucap Wanto.
Tidak hanya Wanto tetapi pedagang-pedagang pasar mingguan di Labuhanbillik juga mengeluh karena pemasokkan barang mereka harus terhalang karena parahnya jalan penghubung dua kecamatan ini.
Yang sangat disayangkan tidak hanya masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang saja disusahkan dengan parahnya jalan penghung ini.
Akan tetapi juga para pelajar dan pengajar juga sangat terbebani dengan kondisi jalan yang parah ini.
Banyak siswa SD, SMP dan SMA terpaksa memakai sepatu boots atau kaki ayam untuk berjalan ke sekolah sedangkan sepatu mereka harus di simpan dalam tas mereka.