Menu

Mode Gelap
Kasus Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu di Tanah Karo: Polda Sumut Tambah Tersangka Baru Polri Gunakan Teknologi Canggih untuk Seleksi Akpol 2024 Terungkap! Identitas dan Peran 2 Eksekutor dalam Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu Rektor UM Tapsel Kukuhkan 146 Guru Profesional, Kepala LLDIKTI Wilayah I: Jangan Berbisnis Apapun Di Sekolah Kejahatan Siber Merebak: Pembelajaran Preventif Masyarakat Kunjungan Mahasiswa MBS UIN Syahada Sidimpuan ke UMKM: Memahami Proses Bisnis dan Pemasaran Digital

Artikel

Poda Nalima: Falsafah hidup Mandailing yang hilang

badge-check


					Dokumentasi pernikahan kiriman Farida Daulay Perbesar

Dokumentasi pernikahan kiriman Farida Daulay

Indonesia merupaka negara kepulauan yang memiliki keberagamaan suku, budaya dan bahasa. Setiap pulau maupun daerah di Indonesia pasti memiliki falsafah hidup yang telah ada dan diajarkan secara turun temurun.

Jika ditilik lebih jauh, setiap falsafah hidup dari berbagai daerah sarat dengan nilai-nilai kehidupan.

Poda nalima merupakan salah satu falsafah hidup yang ada di Indonesia. Poda nalima merupakan falsafah hidup masyarakat Mandailing, salah satu suku di daerah Sumatra Utara.

Secara harfiah “poda nalima” berarti lima nasehat, Setiap kata dari lima nasihat tersebut diawali dengan kata “paias” yang berarti bersihkan.

Poda nalima merupakan gambaran manusia sebagai makhluk sosial yang diciptakan tuhan untuk mencintai diri, saudara dan lingkungannya.

Adapaun isi dari poda nalima yang menjadi falsafah hidup masyarakat Mandailing adalah:

1. Paias Rohamu (Bersihkan Hatimu)

Selain diberikan akal manusia juga diberikan  hati oleh tuhan sebagai pembeda manusia dengan makhluk lainnya.

Perintah membersihkan hati tidak hanya di ajarkan dalam falsafah hidup suku mandailing saja, namun diajarkan juga dalam ajaran agama Islam.

Hati menjadi kontrol dari setiap hal yang dilakukan oleh akal manusia. Oleh kebersihan hati harus tetap dijaga dan dirawat.

Merawat dan membersihkan hati dapat dilakukan dengan memberikan asupan yang baik pada hati kita, contohnya seperti: Membaca buku, bersosial pada masyarakat dan beribadah pada sang pencipta.

2. Paias Pamatangmu (Bersihkan Badanmu)

Setalah membersihkan hati kita juga harus membersihkan badan, karena ketika badan bersih maka kita akan terhindar dari virus dan penyakit yang pada akhirnya kita dapat melaksanakan aktivitas dengan leluasa.

Bayangkan saja jika kita tidak memperhatikan kebersihan diri selain penyakit yang akan bersarang pada tubuhku kita, orang lain juga akan terganggu dengan kondisi badan kita.

Baca Lainnya

Melek Keuangan: Fondasi Kesejahteraan dan Stabilitas Finansial di Era Modern

24 September 2024 - 18:00 WIB

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Pendirian Koperasi Syariah di Pasar Sigalangan, Tapsel Oleh Nofinawati, M.A Dr. Sarmiana Batubara, M.A dan Adnan Murroh. M.A.

23 Agustus 2024 - 08:54 WIB

Food Estate dan Kesejahteraan Masyarakat

30 Mei 2024 - 13:51 WIB

Husni Mubarak Mahasiswa Program Doktoral Ilmu Ekonomi USU/ Penulis/ Ist

Kunjungan Kapolres Madina ke Pantai Batu Ruso Tabuyung: Dorong Peningkatan Pelayanan Wisata

14 April 2024 - 21:00 WIB

Empowerment IMMawati: Meningkatkan Kapasitas dan Pengaruh Untuk Kesetaraan Gender

1 April 2024 - 22:01 WIB

Trending di Artikel