Alhasil, warga yang sehari-hari berprofesi sebagai petani itu melapor ke pemerintah Desa Lantosan Rogas, Kabupaten Tapsel, bahwa ia telah melihat Harimau Sumatera. Lalu, pihak desa melaporkan kejadian itu ke Bhabinkamtibmas Polsek Sipirok.
Dan, Bhabinkamtibmas berkoordinasi dengan Camat Angkola Timur, Kapolsek Sipirok, Babinsa, serta pihak BBKSDA. Tak lama, aparat pemerintahan langsung berangkat menuju lokasi. Dari hasil pengamatan di lokasi, ternyata benar ada jejak kaki Harimau Sumatera.
Kapolres Tapsel, AKBP Imam Zamroni, SIK, MH, melalui Kapolsek Sipirok, AKP Ismaya, menjelaskan, dari hasil pengamatan pula, kuat dugaan ada satu individu Harimau Sumatera anakan. Lantaran sempat ada lembu warga jadi mangsa, kini masyarakat sudah berhenti dan enggan beraktifitas ke Kebun dan Sawah.
“Masyarakat tiga desa yaitu, Lantosan Rogas Kecamatan Angkola Timur, serta Desa Pangirkiran dan Desa Simaninggir, sudah mulai resah dengan keberadaan Harimau Sumatera,” jelas Kapolsek.
Atas temuan itu, pihaknya menyarankan ke warga, agar tidak menggembalakan ternak secara lepas. Juga, tak menggembalakan ternak ke arah lokasi kejadian. Jika harus beraktifitas di Kebun dan Sawah yang dekat ke TKP, agar berkelompok mininal 5 orang.
Kemudian, pihaknya menghimbau warga agar lakukan aktifitas di luar Kampung dari pukul 10.00 hingg 16.00 WIB saja. Supaya sesegera mungkin melaporkan kepada Tim BBKSDA Sumut dan Bhabinkamtibmas, jika temukan keberadaan Harimau Sumatera.
“Agar masyarakat, mulai saat ini jangan ada yang memasang jerat. Sebab, apabila Harimau Sumatera terluka karena jerat, maka akan makin ganas,” tutur Kapolsek.
Sebelumnya, pada Senin (27/2/2023), seorang peternak mendapati tiga ekor lembunya raib dari dalam Kandang di Desa Lantosan Rogas. Esoknya, peternak dan warga melakukan pencarian. Hasilnya, mereka menemukan 3 potongan bangkai lembu. Tak hanya itu, mereka juga temukan jejak kaki Harimau Sumatera.