Rasanya berat ya menjalani tahun ini. Resolusi-resolusi yang kita buat di awal tahun kemarin hanya bertahan beberapa saat, dibungkam pandemi.
Banyak hal yang pada akhirnya terpaksa dan mau tidak mau harus kita lepaskan.
Sehingga banyak menimbulkan kekecewaan dan ketakukan membuat kita sulit untuk tertidur.
Kabar duka yang datang tiada hentinya membuat kita rasanya sulit untuk bernapas lega seperti biasanya.
Belum lagi kita harus belajar menyesuaikan keadaan. Seolah pola hidup lama yang kita pegang, adalah sebuah kesalahan.
Resolusi merupakan tradisi populer yang banyak di lakukan sesorang dengan cara dan tujuan yang berbeda beda.
Namun karena tahun 2020 adalah tahun yang berbeda dari tahun sebelumnya dengan kebiasaan yang 90 derajat berbeda dengan kebiasaan kita sebelumnya,
Menurumu apakah kita masih membutuhkan resolusi di tahun 2021 ?
Dr. Sophie Lazarus, seorang psikolog di Ohio State University Wexner Medical Center, tidak berpikir begitu.
Menurut Dr. Lazarus, setelah menghadapi tahun yang sulit, hal terakhir yang perlu kita lakukan adalah memberikan penekanan lebih pada diri kita sendiri atau menetapkan tujuan yang sekiranya kurang realistis selama pandemi global yang belum berakhir.
Masalah dengan resolusi Tahun Baru
Sebenarnya tidak ada peraturan yang mewajibkan kita untuk membuat resolusi setiap menyambut tahun baru.
Hal hal yang bisa membuat kita bermasalah adalah ketika kita tidak bisa bertahan dengan tekanan pelbagai masalah di mana kita ingin mengatur resolusi hanya untuk mencapai keinginan orang lain .
Mengutip dari perkataan Dr. Lazarus
“Mungkin yang lebih berguna adalah melakukan perenungan terhadap apa yang telah kita lakukan,
Terutama mengingat segala sesuatu yang telah diminta dari kita dan semua adaptasi yang telah kita lakukan pada tahun 2020.
maka inilah waktu yang cocok untuk kita melakukan perubahan yang lebih baik,”