Menu

Mode Gelap
Kasus Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu di Tanah Karo: Polda Sumut Tambah Tersangka Baru Polri Gunakan Teknologi Canggih untuk Seleksi Akpol 2024 Terungkap! Identitas dan Peran 2 Eksekutor dalam Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu Rektor UM Tapsel Kukuhkan 146 Guru Profesional, Kepala LLDIKTI Wilayah I: Jangan Berbisnis Apapun Di Sekolah Kejahatan Siber Merebak: Pembelajaran Preventif Masyarakat Kunjungan Mahasiswa MBS UIN Syahada Sidimpuan ke UMKM: Memahami Proses Bisnis dan Pemasaran Digital

Opini

Cara Seorang Muslim Menyikapi Tahun Baru Masehi Sesungguhnya

badge-check


					Kita sebagai Pemuda dan Pemudi Islam hendaknya jangan pernah Ikut-ikutan apalagi ikut merayakan Perbesar

Kita sebagai Pemuda dan Pemudi Islam hendaknya jangan pernah Ikut-ikutan apalagi ikut merayakan

Mungkin tak lama lagi tahun 2020 akan segera berakhir dan tahun pun akan berganti, tepatnya 6 hari lagi kita mungkin akan sudah berada di tahun 2021

Mungkin bukan hal baru lagi bagi masyarakat dunia dan Indonesia momen pergantian tahun ini menjadi momen yang sangat di nanti-nantikan.

Bisa dibilang perayaan ini sangat rutin diselenggarakan dan selalu diisi beragam acara.

Sebelum itu kita Ummat Islam tentunya harus tau asal-usul dari perayaan malam tahun baru ini.

karena banyak di masyarakat kita saat ini selalu ikut-ikutan tanpa tahu latar belakang kejadian

Untuk perlu kita ketahui perayaan ini Berasal dari warisan bangsa Romawi.

Yang mana dalam perayaan ini ditujukan kepada seorang dewa yang bernama Janus yang dipercaya memiliki dua wajah,

Wajah satu menghadap kedapan sedangkan wajah satunya lagi menghadap kebelakang.

Penggambaran dari dewa ini difilosifikan bagaimana cara manusia untuk menatap masa depan dan jangan pernah lupakan masa lalu.

Dari asal-usulnya tercipata perayaan ini terungkap fakta bahwa budaya perayaan tahun baru tidak ada sangkut paut dengan ajaran dan budaya kaum Muslimin.

Oleh sebab itu tentu kita bertanya-tanya dengan Ummat Muslim yang ikut dengan perayaan kaum Non-Muslim ini.

Tentunya perayaan ini bertentangan dengan Agama Islam sebagaimana dari hadist Nabi ﷺ.

“Siapa saja yang meniru kebisaan satu kaum maka dia termasuk dari kaum tersebut” (Hadist shahis diriwayatkan Abu Daud).

Lalu bagaimana kita turut berbahagia disaat perayaan malam pergantian tahun ini tetapi tidak ikut serta merayakannya.

Walaupun kita tidak ikut serta langsung pun dan turut behagia dalam perayaan ini hal ini termasuk perbuatan yang dilarang karena kita mengakui dan membenarkan perbuatan mereka.

Bukan menjadi rahasia umum lagi di malam perayaan ini perbuatan maksiat dan yang laing jelas seperti perbuatan Zina menjadi lumrah bagi mereka.

Baca Lainnya

Berempati Tanpa Mengeksploitasi: Bahaya Penyebaran Foto Anak Korban Pencabulan Tanpa Sensor

12 November 2024 - 17:53 WIB

Refleksi Peringatan Hari Santri 2024: Santri Harus Kaya

23 Oktober 2024 - 00:04 WIB

Menggapai Asa Di Tengah Keterbatasan

20 September 2024 - 17:38 WIB

Menyongsong Kereta Cepat Jakarta-Surabaya: Peluang Emas atau Beban Ekonomi?

25 Juli 2024 - 19:37 WIB

Kejahatan Siber Merebak: Pembelajaran Preventif Masyarakat

29 Juni 2024 - 22:56 WIB

Trending di News