Mungkin tak lama lagi tahun 2020 akan segera berakhir dan tahun pun akan berganti, tepatnya 6 hari lagi kita mungkin akan sudah berada di tahun 2021
Mungkin bukan hal baru lagi bagi masyarakat dunia dan Indonesia momen pergantian tahun ini menjadi momen yang sangat di nanti-nantikan.
Bisa dibilang perayaan ini sangat rutin diselenggarakan dan selalu diisi beragam acara.
Sebelum itu kita Ummat Islam tentunya harus tau asal-usul dari perayaan malam tahun baru ini.
karena banyak di masyarakat kita saat ini selalu ikut-ikutan tanpa tahu latar belakang kejadian
Untuk perlu kita ketahui perayaan ini Berasal dari warisan bangsa Romawi.
Yang mana dalam perayaan ini ditujukan kepada seorang dewa yang bernama Janus yang dipercaya memiliki dua wajah,
Wajah satu menghadap kedapan sedangkan wajah satunya lagi menghadap kebelakang.
Penggambaran dari dewa ini difilosifikan bagaimana cara manusia untuk menatap masa depan dan jangan pernah lupakan masa lalu.
Dari asal-usulnya tercipata perayaan ini terungkap fakta bahwa budaya perayaan tahun baru tidak ada sangkut paut dengan ajaran dan budaya kaum Muslimin.
Oleh sebab itu tentu kita bertanya-tanya dengan Ummat Muslim yang ikut dengan perayaan kaum Non-Muslim ini.
Tentunya perayaan ini bertentangan dengan Agama Islam sebagaimana dari hadist Nabi ﷺ.
“Siapa saja yang meniru kebisaan satu kaum maka dia termasuk dari kaum tersebut” (Hadist shahis diriwayatkan Abu Daud).
Lalu bagaimana kita turut berbahagia disaat perayaan malam pergantian tahun ini tetapi tidak ikut serta merayakannya.
Walaupun kita tidak ikut serta langsung pun dan turut behagia dalam perayaan ini hal ini termasuk perbuatan yang dilarang karena kita mengakui dan membenarkan perbuatan mereka.
Bukan menjadi rahasia umum lagi di malam perayaan ini perbuatan maksiat dan yang laing jelas seperti perbuatan Zina menjadi lumrah bagi mereka.