Di Zaman serba canggih dan terbuka ini, semuanya kejadian apapun di muka bumi ini seolah seperti kilat penyebaran informasinya.
Tak jarang itu semua kekuatan dari pada media sosial serta dari mulut ke mulut. Begitulah sekarang zamannya apapun yang dilakukan mudah saja untuk diketahui halayak ramai.
Mulai dari perbuatan baik sampai perbuatan jahat itu mudah saja didapatkan dari kekuatan media saat ini, meski jarak yang membentang luar dari ujung ke ujung tapi itu tidak berlaku untuk kekuatan media sosial.
Kita harus menyadari dan mengakui bahwa kekuatan media sangat kuat bahkan sering dikatakan “Jejak Digital Kejam”, begitulah kiasan yang diberikan untuk kekuatan media sosial.
Kenapa tidak pada saat ini semua orang mengandalkan media sosial untuk mengekspos diri sendiri bahkan untuk melihat rekam jejak seseorang juga dilihat dari media sosialnya.
Makanya terkadang orang selalu mengisi aktivitas media sosialnya dengan hal hal yang positif dan bermanfaat kita katakan saja smart user, tapi banyak pula orang tanpa sadar menelanjangi diri sendiri di media sosial dengan selalu mengekspos diri dengan aktivitas aktivitas yang dilakukan sehingga terlihat vulgar.
Tapi yaa begitulah sekarang, kalau kita tidak mengekspos aktivitas kita maka orang menilai kita tidak aktif atau tidak memiliki aktivitas dan tidak updated.
Yaa tentunya berlomba lomba dalam berbuat kebaikan. Berlomba lomba dalam kebaikan sudah tentu perintah dari semua agama yang berada di Indonesia, tidak ada satupun ajaran agama yang mengajarkan untuk tidak melakukan kebaikan.
Dalam Agama Islam yang menyeru untuk berlomba lomba dalam kebaikan sudah tertulis jelas dalam Al-Qur’an.
Mungkin kita sudah mengetahui bersama bagaimana untuk berlomba lomba dalam kebaikan apalagi dimasa susah ditengah tengah wabah pandemi Covid19 yang belum usai ini.
Terlihat jelas semua kalangan masyarakat yang memiliki rezeki lebih ikut membantu masyarakat yang terdampak wabah covid-19, ada yang bagi bagi sembako, ada bagi Alat Perlindungan Diri dan ada pula membagikan nasi bungkus.
Itu semua dilakukan dari beberapa golongan dan agama tanpa ada pengecualin ras suku ataupun agama, sesuai dengan sila pancasila yang berbunyi keadilan sosialisasi bagi seluruh rakyat Indonesia.
Akan tetapi ada hal yang perlu di ingat dalam berlomba lomba dalam kebaikan yaitu cukuplah kebaikan yang kita lakukan kita saja yang tahu.
Jangan di umbar umbar, riya, apalagi sampai menyakiti/mempermalukan orang yang kita beri kebaikan. Misalnya kita beri sembako kepada masyarakat yang terdampak covid-19 terus kita foto foto dirinya, rumah yang seolah olah menampakkan kesusahannya.
Kejadian seperti ini sering terjadi saat ini, kita tidak mengetahui bagaimana perasaannya ketika kita foto orang yang kita kasih sembako. Bisa saja dia akan tersenyum saja tapi dalam hati mungkin dia sedikit keberatan apalagi sampai kita ekspos ke media sosial.
Marilah kita perlakuan meraka dengan baik tanpa mengekspos kesusahan yang di alaminya, biarlah kita dan Tuhan yang tau.
Disamping itu ada hal yang tak kalah lebih penting juga, yakni tetap berbuat kebaikan dalam situasi apapun. Sebab banyak sekarang orang berbuat baik ketika ada butuhnya dan ketika mendapatkan kebaikan pula.