Menu

Mode Gelap
Kasus Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu di Tanah Karo: Polda Sumut Tambah Tersangka Baru Polri Gunakan Teknologi Canggih untuk Seleksi Akpol 2024 Terungkap! Identitas dan Peran 2 Eksekutor dalam Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu Rektor UM Tapsel Kukuhkan 146 Guru Profesional, Kepala LLDIKTI Wilayah I: Jangan Berbisnis Apapun Di Sekolah Kejahatan Siber Merebak: Pembelajaran Preventif Masyarakat Kunjungan Mahasiswa MBS UIN Syahada Sidimpuan ke UMKM: Memahami Proses Bisnis dan Pemasaran Digital

Opini

Makna Kemerdekaan Ke 76 di Tengah Pandemi Covid-19

badge-check


					Istimewa Perbesar

Istimewa

Tepat 17 agustus 1945 presiden pertama soekarno memproklamasikan kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Rasa gembira dan bahagia yang dirasakan para pejuang saat itu sangatlah besar. Kata merdeka selalu terucap dari pulau sabang hingga merauke baik itu melalui surat kabar hingga media radio. Berlinang air mata menandakan kebahagiaan para pahlawan, pejuang, dan masyarakat.

Semenjak itu mereka tidak akan mendengarkan suara suara tembakan para penjajah, tidur pun akan lebih nyenyak karena tidak menghawatirkan nyawa mereka lagi akan ditembak oleh para penjajah. Semua kerisauan itu hilang karena kata merdeka sudah menyakinkan mereka untuk hidup lebih damai.

76 tahun sudah Negara Indonesia merdeka, tentu di setiap tanggal 17 agustus masyarakat melaksanakan upacara penaikan bendera merah putih dengan hikmat mulai dari pemerintahan pusat, daerah, kota/kabupaten hingga ke pelosok pelosok desa.

Antusias Masyarakat Menyambut Hari Kemerdekaan

Namun sebelum tiba tanggal 17 agustus masyarakat mempersiapkan berbagai pernak pernik untuk menyambut peringatan hari kemerdekaan. Menjelang puncak peringatan HUT 17 Agustus, di berbagai tempat dari Istana Negara hingga balai desa di seluruh Indonesia, dilakukan perayaan. Umbul-umbul, bendera, spanduk berwarna merah putih dipasang sehingga suasana lingkungan menjadi meriah dan semarak.

Tak hanya itu, berbagai lomba dan karnaval digelar sehingga masyarakat terhibur dengan tontonan gratis itu. Sudah dua tahun Negara Indonesia dilanda covid 19, ritual atau tradisi yang dilakukan masyarakat Indonesia terhenti.

Akibatnya tidak ada kemeriahan kesemarakan yang dilaksanakan baik itu kegiatan lomba. Lapangan-lapangan desa dan kabupaten yang setiap Agustus dipenuhi masyarakat untuk menonton lomba atau hiburan menjadi lengang akibat dilarangnya berbagai macam bentuk kerumunan.

Kemeriahan Hari Kemerdekaan Saat Pandemi

Beruntung beberapa instansi baik itu dari negeri maupun swasta membuat kegiatan atau perlombaan secara online. Hal ini dilakukan supaya masyarakat Indonesia yang mengikuti kegiatan tersebuat agar mereka bisa merasakan kesemarakan HUT kemerdekaan RI dan mengisi kekosongan waktu mereka di tengah pandemic terutama bagi mereka yang melaksanakan Isolasi Mandiri (ISOMAN).

Dalam perjalanan untuk menjadi merdeka, para pendahulu kita mengalami masa-masa yang sangat sulit. Mereka terkukung oleh kekuasaan penjajah yang membuat kita tidak bisa bebas ‘ke mana-mana’. Semua diatur dan dibatasi, namun mereka tidak pantang menyerah.

Pada saat ini kita tidak bebas bukan karena penjajah melainkan karena covid 19 yang masih berkeliaran dimana mana. Jika dahulu para pahlawan berjuang untuk mengusir penjajah maka kita pada saat ini berjuang untuk melawan covid 19 dengan mematuhi protocol kesehatan.

Dalam kehidupan nyata, sikap saling membantu, tolong menolong, dalam menghadapi COVID-19 harus diamalkan. Bila ada tetangga atau orang lain yang terkonfirmasi covid19, maka yang lain perlu memberi semangat, bantuan, dukungan, dan pertolongan kepada mereka, seperti menyediakan makan saat isoman atau perawatan, mencarikan oksigen dan darah bila dibutuhkan oleh yang terpapar.

Sikap gotong royong inilah yang membuat bangsa Indonesia merdeka dari penjajahan. Sikap gotong royong dalam membantu orang-orang yang terpapar inilah yang juga membuat mereka bisa sembuh.

Oleh sebab itu, di bulan Agustus inilah, kita jadikan momentum untuk lebih meningkatkan sikap gotong royong untuk membebaskan bangsa dan rakyat Indonesia dari berbagai macam masalah.

Dirgahayu Indonesia ke 76 Indonesia Maju, Indonesia Tumbuh

Oleh : Rahmadi Gajah

Baca Lainnya

Berempati Tanpa Mengeksploitasi: Bahaya Penyebaran Foto Anak Korban Pencabulan Tanpa Sensor

12 November 2024 - 17:53 WIB

Refleksi Peringatan Hari Santri 2024: Santri Harus Kaya

23 Oktober 2024 - 00:04 WIB

Menggapai Asa Di Tengah Keterbatasan

20 September 2024 - 17:38 WIB

Menyongsong Kereta Cepat Jakarta-Surabaya: Peluang Emas atau Beban Ekonomi?

25 Juli 2024 - 19:37 WIB

Kejahatan Siber Merebak: Pembelajaran Preventif Masyarakat

29 Juni 2024 - 22:56 WIB

Trending di News