Menu

Mode Gelap
Kasus Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu di Tanah Karo: Polda Sumut Tambah Tersangka Baru Polri Gunakan Teknologi Canggih untuk Seleksi Akpol 2024 Terungkap! Identitas dan Peran 2 Eksekutor dalam Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu Rektor UM Tapsel Kukuhkan 146 Guru Profesional, Kepala LLDIKTI Wilayah I: Jangan Berbisnis Apapun Di Sekolah Kejahatan Siber Merebak: Pembelajaran Preventif Masyarakat Kunjungan Mahasiswa MBS UIN Syahada Sidimpuan ke UMKM: Memahami Proses Bisnis dan Pemasaran Digital

Artikel

Langkah Awal Menuju Sehat Mental

badge-check


					Ilustrasi Sehat Mental Perbesar

Ilustrasi Sehat Mental

Kita mungkin sering mendengar bahwa sehat itu tidak hanya sekedar sehat secara fisik, tapi juga sehat secara mental. Sebagian besar dari kita mungkin juga sudah tau cara agar kita bisa memperoleh kesehetan secara fisik itu bagaimana, baik dengan makan-makanan yang bernutrisi, minum air putih, olahraga, atau mungkin mengkonsumsi vitamin. Hal-hal tersebut sudah sering kita dengar dan mungkin sudah sering kita praktekkan, apalagi di masa pandemi seperti ini.

Tapi apakah kamu pernah bertanya-tanya, cara agar sehat secara mental itu bagaimana, atau mungkin kamu sudah tau tapi bingung bagaimana cara memulainya.

Pengertian Sehat Mental

Menurut WHO (World Health Organization) sehat mental adalah suatu kondisi dimana individu sadar akan kesejahteraan psikologis dirinya dan punya kemampuan untuk mengelola stress yang wajar,mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan serta berperan aktif di lingkungannya.

Sebenarnya sehat mental itu tidak berhenti disitu saja, cakupannya masih luas dan masih banyak hal yang harus dipahami tentang itu. Tapi untuk yang baru memulai bisa mencoba berangkat dari definisi yang telah disebutkan.

Ada teori yang dikembangkan oleh Carol Ryff yaitu seorang Psikolog asal Amerika Serikat yang menyinggung tentang cara membentuk kesejahteraan psikologis individu agar sehat secara mental.

Teorinya adalah Six model of Psychological Well-Being. Dari teori ini ada 6 aspek yang bisa membantu kita untuk mencapai kesehatan mental tadi, yaitu Self-acceptance, Personal Growth,Purpose in life, Positive relationship, Autonomy, Environmental Mastery.

Berdasarkan 6 aspek tersebut, ada salah satu poin yang dapat kamu jadikan untuk memulai langkah agar sehat secara mental sebelum melangkah lebih jauh ke aspek berikutnya, yaitu self-acceptance.

Self-Acceptance atau penerimaan diri yang berarti kamu dapat menerima semua hal baik itu positif atau negatif yang ada pada diri kamu entah itu penerimaan tentang keadaan fisik sampai kemampuan yang ada dalam dirimu, dan tetntunya ini bukan hanya soal penerimaan diri tapi juga tentang bagaimana kamu bisa berdamai dengan kegagalan yang kamu alami juga akan segala pencapaian yang diraih.

Artinya disini kamu tidak memandang hidup hanya sekedar sebuah hasil yang kalau seseorang tidak berhasil ia berarti gagal, tapi lebih ke memandang hidup dan diri kamu saat ini adalah proses yang mana tiap orang mengalami perkembangan yang berbeda-beda dengan faktor yang berbeda pula. Jadi, berdamai artinya kamu tidak hanya memandang hidup ini sekedar gagal dan berhasil.

Ini adalah sebuah jawaban buat kamu yang bertanya-tanya bagaimana cara untuk memperoleh kesehatan mental.

Self-Acceptance

Kenapa harus memulainya dari self-acceptance? karena selain membantu kita sehat secara psikologis, self acceptance juga akan membantu kita untk meraih self-love yang juga sangat penting yaitu lebih mengenal dan menerima diri kita supaya bisa berkembang, dan self-love ini bisa lebih mudah diraih ketika kita sudah menerima diri kita secara utuh dan apa adanya.

Jadi ketika kamu sudah mengembangkan self acceptance ini kamu akan lebih siap ketika ada tantangan yang datang ke diri kamu karena kamu akan mulai berpikir bahawa apa yang kamu kerjakan hanya sebagian kecil dari hidup kamu. Diri kamu tidak hanya didefinisikan dari apa yang kamu lakukan sekarang dengan banyak hal lainnya.

Jadi ketika kamu sekarang gagal misalnya UTBK, masuk universitas impian, pekerjaan atau karir atau mungkin kamu belum punya rumah, mobil, hp, suami atau istri ya itu bukan berarti kamu kehilangan seluruh dunia kamu, begitupun kalau kamu sedang berhasil, bukan berarti kamu akan stop berkembang sampai disini saja.

Ketika seseorang sudah punya self acceptance dalam dirinya, maka ia akan cenderung begerak lebih cepat ketika dia menghadapi suatu masalah. Karena inividu yang memiliki self acceptance tinggi ketika mendapat masalah akan langsung tau dan menyelesaikannya sesuai dengan kondisinya dengan tidak banyak galau dan mengeluh.

Ada Dua Tipe Self-Acceptance

Pertama, misalnya kamu adalah tipikal orang yang tidak bisa begadang karena jika dipaksa, biasanya akan menyebabkan kamu pusing ketika bangun tidur. Nah, ketika ada deadline tugas yang harus dikumpul besok dan kamu baru dapat informasinya di malam hari. Jika kamu adalah orang yang memiliki  self Acceptance tinggi kamu akan langsung tau kalau kamu tidak bisa memaksakan untuk begadang karena hasilnya tidak akan prima. Jadi, daripada begadang kamu memilih akan tidur lebih awal dan bangun lebih cepat untuk menyelesaikan tugas.

Kedua, sedangkan orang dengan self acceptance yang rendah, dibandingkan berpikir bagaimana kamu bisa mengerjakan tugasmu. Biasanya kamu akan sibuk dulu mengkritik dirimu sendiri seperti “kenapa sih aku harus ada tugas, kenapa baru dapat info sekarang dsb, atau dengan mengkritik orang lain”, kenapa temen aku gak ngasih info dll sampai kamu lupa bagaimana cara mengatasi maslah yang sebenarnya ada didepanmu.

Dari penjelasan diatas kita jadi tau bahwa self-acceptance itu bisa menjadi salah satu jalan agar memperoleh mental yang sehat.

Cara Meningkatkan Self-Acceptance

Pertama, Mengenali diri. Penting sekali mengenali diri sendiri luar dan dalam sebelum menerima. Memang di awal akan sedikit susah untuk melakukan tips pertama ini, tapi tidak apa-apa bisa dilakukan secara pelan-pelan. Mungkin dari beberapa pembaca masih bingung “sebenarnya aku gimana ya, tujuanku kedepannya itu bagaimana ya” atau kamu masih bingung cara untuk mengenal diri.  

Cobalah mulai dari hal yang paling sederhana, coba kamu ambil kertas dan alat tulis yang kamu punya. Disana kamu bisa menulis kamu itu orang yang bagaimana, kondisi tubuh kamu bagaimana, kalau lagi stress biasnya kamu ngapain atau sesimpel rutinitas apa yang kamu harus lakukan di pagi atau di malam hari.

Berangkat dari tulisan-tulisan tadi kamu bisa mulai meraba-raba diri kamu sebernarnya itu seperti apa, dan kamu bisa kenalan dengan dirimu sendiri yang sebenarnya kamu itu orang yang bagaimana sih.

Kedua, setelah mengenal diri kamu sendiri baru kamu bisa mulai menerima diri kamu sendiri, bukan hanya hal yang positif saja tapi juga hal negatifnya. Dan menerima disini juga bukan hanya mengatakan “kenapa ya aku kelemahannya ini” bukan mempertanyakan, tapi lebih ke “oke aku punya kelemahan ini kira-kira apa yang bisa aku lakuin, kira-kira aku mesti gimana kedepannya”.

Penulis : Suci Yanika

Baca Lainnya

Melek Keuangan: Fondasi Kesejahteraan dan Stabilitas Finansial di Era Modern

24 September 2024 - 18:00 WIB

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Pendirian Koperasi Syariah di Pasar Sigalangan, Tapsel Oleh Nofinawati, M.A Dr. Sarmiana Batubara, M.A dan Adnan Murroh. M.A.

23 Agustus 2024 - 08:54 WIB

Food Estate dan Kesejahteraan Masyarakat

30 Mei 2024 - 13:51 WIB

Husni Mubarak Mahasiswa Program Doktoral Ilmu Ekonomi USU/ Penulis/ Ist

Kunjungan Kapolres Madina ke Pantai Batu Ruso Tabuyung: Dorong Peningkatan Pelayanan Wisata

14 April 2024 - 21:00 WIB

Empowerment IMMawati: Meningkatkan Kapasitas dan Pengaruh Untuk Kesetaraan Gender

1 April 2024 - 22:01 WIB

Trending di Artikel