Mengawali pagi di era New Normal yang ditemani berita berita tentang BUMN yang sekarat disaat pandemi Covid-19 ini akan mendapatkan suntikan suntikan modal hingga Rp153,15 Triliun dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional pasca-pandemi covid-19.
Penyuntikan melalui penanaman modal negara (PMN) yang sejalan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2020 dalam rangka melaksanakan pemulihan ekonomi nasional (PEN) akibat Covid-19 banyak menuai kritikan mulai dari elit politik hingga tokoh dan artis ikut melirik penyuntikan dana kepada BUMN ini.
Iwan Fals soroti gaji Ahok sebesar 3 M sebagai komisaris utama, Faisal Basri mengatakan pandemi sebagai alibi tutup kerugian kelalaian operasional BUMN dan Menurut Anggota DPR Fraksi Gerindra Kamrussamad beberapa perusahaan pelat merah tersebut mulai menunjukkan kinerja yang tidak memuaskan.
Jadi timbul pertanyaan kita sebagai warga awam, kenapa BUMN yang selalu di support pemerintah dengan suntikan dana yang pantastis tetap selalu merugi ?
Bukan saat pandemi ini saja BUMN merugi, bahkan tahun tahun sebelumnya BUMN juga tetap merugi. Kementerian Keuangan mencatat pada tahun 2018 sebanyak 12 BUMN merugi diantaranya telah mendapat PMN dari negara.
Menelik permasalah yang alot di BUMN, maka di pagi hari ini kita wajar saja berandai andai jika BUMN itu dipegang Muhammadiyah tidak akan terjadi seperti ini tahun ke tahunnya.
Kita bukan merendahkan BUMNnya, apalagi BUMN diisi orang orang pintar sehingga mendapatkan posisi yang layak dengan gaji yang tidak sedikit. Akan tetapi kita melihat hasil kinerja.
BUMM (Badan Usaha Milik Muhammadiyah) atau biasa disebut Amal Usaha Muhammadiyah yang sampai saat ini belum perah diberitakan adanya laporan kerugian BUMM. Bahkan dari BUMM sudah banyak berkontribusi untuk bangsa, apalagi respon Covid-19 Muhammadiyah sudah mengeluarkan lebih dari 154 M pertanggal 02 Juni 2020.
Jadi kita sebagai warga persyerikatan wajar berandai sedemikian dan menyarankan BUMN untuk belajar dari BUMM agar BUMN terus tumbuh dan berkembang layaknya seperti Amal Usaha Muhammadiyah yang terus berkembang di seluruh tanah air bahkan di minoritas muslim pun BUMM tetap berjaya.