Menu

Mode Gelap
Kasus Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu di Tanah Karo: Polda Sumut Tambah Tersangka Baru Polri Gunakan Teknologi Canggih untuk Seleksi Akpol 2024 Terungkap! Identitas dan Peran 2 Eksekutor dalam Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu Rektor UM Tapsel Kukuhkan 146 Guru Profesional, Kepala LLDIKTI Wilayah I: Jangan Berbisnis Apapun Di Sekolah Kejahatan Siber Merebak: Pembelajaran Preventif Masyarakat Kunjungan Mahasiswa MBS UIN Syahada Sidimpuan ke UMKM: Memahami Proses Bisnis dan Pemasaran Digital

Narasi

BUMN SEKARAT, ANDAI MUHAMMADIYAH YANG MEGANG

badge-check


					BUMN SEKARAT, ANDAI MUHAMMADIYAH YANG MEGANG Perbesar

Mengawali pagi di era New Normal yang ditemani berita berita tentang BUMN yang sekarat disaat pandemi Covid-19 ini akan mendapatkan suntikan suntikan modal hingga Rp153,15 Triliun dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional pasca-pandemi covid-19.

Penyuntikan melalui penanaman modal negara (PMN) yang sejalan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2020 dalam rangka melaksanakan pemulihan ekonomi nasional (PEN) akibat Covid-19 banyak menuai kritikan mulai dari elit politik hingga tokoh dan artis ikut melirik penyuntikan dana kepada BUMN ini.

Iwan Fals soroti gaji Ahok sebesar 3 M sebagai komisaris utama, Faisal Basri mengatakan pandemi sebagai alibi tutup kerugian kelalaian operasional BUMN dan Menurut Anggota DPR Fraksi Gerindra Kamrussamad beberapa perusahaan pelat merah tersebut mulai menunjukkan kinerja yang tidak memuaskan.

Jadi timbul pertanyaan kita sebagai warga awam, kenapa BUMN yang selalu di support pemerintah dengan suntikan dana yang pantastis tetap selalu merugi ?

Bukan saat pandemi ini saja BUMN merugi, bahkan tahun tahun sebelumnya BUMN juga tetap merugi. Kementerian Keuangan mencatat pada tahun 2018 sebanyak 12 BUMN merugi diantaranya telah mendapat PMN dari negara.

Menelik permasalah yang alot di BUMN, maka di pagi hari ini kita wajar saja berandai andai jika BUMN itu dipegang Muhammadiyah tidak akan terjadi seperti ini tahun ke tahunnya.

Kita bukan merendahkan BUMNnya, apalagi BUMN diisi orang orang pintar sehingga mendapatkan posisi yang layak dengan gaji yang tidak sedikit. Akan tetapi kita melihat hasil kinerja.

BUMM (Badan Usaha Milik Muhammadiyah) atau biasa disebut Amal Usaha Muhammadiyah yang sampai saat ini belum perah diberitakan adanya laporan kerugian BUMM. Bahkan dari BUMM sudah banyak berkontribusi untuk bangsa, apalagi respon Covid-19 Muhammadiyah sudah mengeluarkan lebih dari 154 M pertanggal 02 Juni 2020.

Jadi kita sebagai warga persyerikatan wajar berandai sedemikian dan menyarankan BUMN untuk belajar dari BUMM agar BUMN terus tumbuh dan berkembang layaknya seperti Amal Usaha Muhammadiyah yang terus berkembang di seluruh tanah air bahkan di minoritas muslim pun BUMM tetap berjaya.

Baca Lainnya

Menginspirasi Lewat Karya, Dr. JWS Rizki Bawa UIN Syahada ke Panggung Internasional

28 Agustus 2024 - 10:06 WIB

Dr. Juni Wati Sri Rizki, S.Sos., MA Lolos dalam Program Bantuan Penelitian Litapdimas Pusat Tahun Anggaran 2024

BPD Tabuyung Resmi Dilantik, Camat Muara Batang Gadis Tekankan Peran Pengawasan dan Kompak!

22 Januari 2024 - 16:31 WIB

Hati-Hati dalam Berdiksi

30 September 2023 - 23:52 WIB

Kapolres Zamroni Beri Penghargaan ke Masyarakat yang Berpartisipasi Ungkap Kasus Narkoba

13 September 2023 - 23:42 WIB

Sat Resnarkoba Polres Tapsel Berhasil Menangkap Pengedar Sabu

15 Juni 2023 - 16:34 WIB

Trending di Kepolisian