Menu

Mode Gelap
Kasus Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu di Tanah Karo: Polda Sumut Tambah Tersangka Baru Polri Gunakan Teknologi Canggih untuk Seleksi Akpol 2024 Terungkap! Identitas dan Peran 2 Eksekutor dalam Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu Rektor UM Tapsel Kukuhkan 146 Guru Profesional, Kepala LLDIKTI Wilayah I: Jangan Berbisnis Apapun Di Sekolah Kejahatan Siber Merebak: Pembelajaran Preventif Masyarakat Kunjungan Mahasiswa MBS UIN Syahada Sidimpuan ke UMKM: Memahami Proses Bisnis dan Pemasaran Digital

Warta

Hebat! Mahasiswa Unair Buat Hand Sanitizer Dari Nasi Basi

badge-check


					Hebat! Mahasiswa Unair Buat Hand Sanitizer Dari Nasi Basi Perbesar

Lima Mahasiswa Fakultas Vokasi( FV) Universitas Airlangga( Unair) Surabaya menyulap limbah nasi jadi hand sanitizer.

Mereka yang berinovasi ialah mahasiswa Prodi D3 Teknologi Laboratorium Medis. Mereka ialah Yasmin Auliya Hylmi, Annisa Maulidya, Ajeng Dilla Lestari, Hilda Rachmania Panglipurning T serta Silvia Eka Kurniawati.

“Kami berhasil menciptakan formula bioetanol dari nasi basi dengan penambahan ekstrak daun kemangi( Ocimum americanum L) yang berpotensi sebagai inovasi hand sanitizer alami” kata Kepala Tim Hand Sanitizer Limbah Nasi, Yasmin Auliya Hylmi, Selasa( 24/ 11/ 2020).

Yasmin menyatakan, isi resep bioetanol dari nasi basi dengan akumulasi ekstrak daun kemangi itu efisien menewaskan bermacam mikroba. Semacam kuman serta jamur termasuk coronaviruses.

Tidak hanya itu, formula tersebut mempunyai beberapa keunggulan. Pertama, tidak memiliki metanol sehingga tidak memunculkan dampak toksisitas.

Kedua, bahan dasar yang digunakan alami. Terakhir, isi ini tidak cuma berfungsi bagaikan antibakteri, namun pula bagaikan antivirus serta antifungi.

Untuk membuat formula tersebut bahannya tidak mahal, sebab berbahan dasar limbah. Hand sanitizer ini pula diklaim efektif digunakan.

“Kami memanfaatkan metode destilasi bertingkat dan peragian untuk memperoleh kadar bioetanol dari limbah nasi. Takarannya sesuai dengan kadar efektif hand sanitizer, yakni sekitar 60 hingga 80 persen” jelasnya.

Sedangkan itu, ekstraksi daun kemangi dilakukan memanfaatkan metode maserasi. Pelarut dengan tingkatan kepolaran tertentu digunakan supaya memperoleh ekstrak yang diharapkan. Finalisasi uji fitokimia pula sudah dicoba.

Baca Lainnya

Wisuda Ke-63 UM Tapsel: Para Sarjana Didorong Terus Berkembang di Era Merdela Belajar

5 November 2024 - 13:35 WIB

Peduli Lingkungan, PK IMM FDK UINSU Adakan Kegiatan Penanaman Pohon

4 November 2024 - 18:34 WIB

Jelang Pilkada 2024, Ketua Media Komunikasi DPD IMM SUMUT: Mari Saling Bahu-Membahu Wujudkan Demokrasi Yang Bermakna Dan Berkualitas

3 November 2024 - 20:20 WIB

Kecam Black Campaign Pilgubsu, DPD IMM Sumut Ingatkan Jangan Asal Tembak.

30 Oktober 2024 - 16:24 WIB

Penuh Dengan Rintangan, Akhirnya Tobat Wahyudi Resmi Di Kukuhkan Jadi Ketua Umum PC IMM Tapsel-Padangsidimpuan

27 Oktober 2024 - 19:13 WIB

Trending di Mahasiswa