Menu

Mode Gelap
Kasus Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu di Tanah Karo: Polda Sumut Tambah Tersangka Baru Polri Gunakan Teknologi Canggih untuk Seleksi Akpol 2024 Terungkap! Identitas dan Peran 2 Eksekutor dalam Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu Rektor UM Tapsel Kukuhkan 146 Guru Profesional, Kepala LLDIKTI Wilayah I: Jangan Berbisnis Apapun Di Sekolah Kejahatan Siber Merebak: Pembelajaran Preventif Masyarakat Kunjungan Mahasiswa MBS UIN Syahada Sidimpuan ke UMKM: Memahami Proses Bisnis dan Pemasaran Digital

Artikel

Menepis Stigma Negatif Perempuan dan pendidikan tinggi

badge-check


					Gambar oleh PublicDomainPictures Perbesar

Gambar oleh PublicDomainPictures

“Untuk apa perempuan sekolah tinggi-tinggi, toh akhirnya hanya ngurus dapur, kasur dan sumur”

Penggalan kalimat yang kerap terdengar

Kalimat di atas  masih menjadi stigma masyarakat Indonesia bahwa anak perempuan hanya cukup menamatkan sekolah jenjang SMA saja.

Kerap kali jika perempuan ingin menempuh pendidikan tinggi akan dianggap sebagai perempuan yang anti dengan pekerjaan rumah dan mengeksklusifkan dirinya.

Stigma ini kerap di aminkan oleh kaum perempuan karena bagi mereka setelah lulus sekolah mendapatkan pekerjaan dan dapat menghidupi dirinya.

Tak ada yang salah dengan pandangan yang demikian, namun hal pandangan ini menjadikan banyak perempuan Indonesia mengurungkan niatnya untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya.

Stigma yang selama ini dilontarkan oleh masyarakat sudah tidak sesuai dengan keadaan zaman saat ini.

Sekarang zaman semakin maju dan teknologi semakin canggih menuntut perempuan harus tetap menempuh pendidikan setinggi-tingginya agar mampu membaca zaman dan ambil peran di dalamnya.

Pendidikan saat ini terbuka lebar untuk siapa saja bahkan sudah tidak memandang jenis kelamin lagi.

Karena pada dasarnya hakikat dari pendidikan adalah untuk menciptakan manusia berkarakter dan bermoral.

Merujuk pada hakikat pendidikan di atas, maka pendidikan harus diberikan secara merata tidak hanya kaum lelaki saja yang merasakan pendidikan tinggi karena mereka yang akan menerjang kerasnya kehidupan.

Tetapi perempuan juga harus mendapatkan hak yang sama dengan laki-laki, karena perempuan mempunyai peran sentral dalam menentukan generasi penerus bangsa.

Oleh karenanya pendidikan tinggi harus tetap dirasakan oleh kaum perempuan.

Pendidikan tinggi yang harus dimiliki perempuan tidak hanya sekedar gelar dan kebanggaan agar bisa menaikkan mahar ketika kelak hendak menikah.

Namun pendidikan bagi perempuan bersifat jangka panjang, karena kaum perempuan berperan dalam mendidik generasi bangsa.

Maka dari itu pendidikan tinggi harus di dapatkan oleh kaum perempuan.

Pentingnya Pendidkan Untuk Kaum Perempuan

“Jika kamu mendidik laki-laki maka kamu mendidik satu orang, namun jika kamu mendidik satu perempuan, maka kamu mendidik satu generasi.”

Moh Hatta (Founding Father Indonesia)

Dari perkataan Moh Hatta dapat disimpulkan bahwa, pendidikan tinggi sangat penting bagi kaum perempuan karena akan mendidik satu generasi bangsa.

Baca Lainnya

Melek Keuangan: Fondasi Kesejahteraan dan Stabilitas Finansial di Era Modern

24 September 2024 - 18:00 WIB

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Pendirian Koperasi Syariah di Pasar Sigalangan, Tapsel Oleh Nofinawati, M.A Dr. Sarmiana Batubara, M.A dan Adnan Murroh. M.A.

23 Agustus 2024 - 08:54 WIB

Food Estate dan Kesejahteraan Masyarakat

30 Mei 2024 - 13:51 WIB

Husni Mubarak Mahasiswa Program Doktoral Ilmu Ekonomi USU/ Penulis/ Ist

Kunjungan Kapolres Madina ke Pantai Batu Ruso Tabuyung: Dorong Peningkatan Pelayanan Wisata

14 April 2024 - 21:00 WIB

Empowerment IMMawati: Meningkatkan Kapasitas dan Pengaruh Untuk Kesetaraan Gender

1 April 2024 - 22:01 WIB

Trending di Artikel