Menu

Mode Gelap
Kasus Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu di Tanah Karo: Polda Sumut Tambah Tersangka Baru Polri Gunakan Teknologi Canggih untuk Seleksi Akpol 2024 Terungkap! Identitas dan Peran 2 Eksekutor dalam Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu Rektor UM Tapsel Kukuhkan 146 Guru Profesional, Kepala LLDIKTI Wilayah I: Jangan Berbisnis Apapun Di Sekolah Kejahatan Siber Merebak: Pembelajaran Preventif Masyarakat Kunjungan Mahasiswa MBS UIN Syahada Sidimpuan ke UMKM: Memahami Proses Bisnis dan Pemasaran Digital

Narasi

Indonesia: Pendidikan Dan Pengangguran

badge-check


					Indonesia: Pendidikan Dan Pengangguran Perbesar

Pada tanggal 5 Mei 2020 kemarin Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data terbaru jumlah pengangguran terbuka pada bulan Februari 2020.

Dalam data tersebut, jumlah angkatan kerja bertambah sebanyak 1,73 juta orang dibanding Februari 2019 sehingga angkatan kerja Indonesia pada bulan Februari 2020 menjadi 137,91 juta orang.

BPS merilis jumlah penduduk bekerja di Indonesia sebanyak 131,01 juta orang. Dengan demikian besarnya jumlah pengangguran di Indonesia menjadi 6,88 juta orang. Pertambahan tingkat pengangguran dalam periode setahun terakhir sebanyak 60.000 ribu orang.

Data ini masih tergolong wajar karena selisih antara jumlah tenaga kerja yang terserap dengan jumlah pertambahan pengangguran berbeda sangat signifikan. Meskipun demikian, daya serap tenaga kerja kita perlu diperkuat lagi.

Dari data yang dirilis BPS selaku pusat data nasional, yang menarik adalah kontribusi tingkat pendidikan sebagai penyumbang jumlah pengangguran terbuka antara lain sebagai berikut; Sekolah Dasar (SD) menyumbang 2,64%, SMP 5,02%, SMA 6,77%, SMK 8,49%, Diploma (I/II/III) 6,76%, dan Universitas 5,73%.

Lulusan SMK mendominasi penyumbang terbesar Tingkat Pengangguran Terbuka, bukan hanya tahun ini melainkan sudah sejak sekiranya 3 tahun kebelakang.

Padahal menurut Permendikbud No. 34 tahun 2018 Tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan disebutkan SMK/MAK merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional yang memiliki tujuan pendidikan kejuruan yaitu menghasilkan tenaga kerja terampil yang memiliki kemampuan sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia usaha/industri.

Serta mampu mengembangkan potensi dirinya dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.


Mereka yang memilih SMK sebagai tingkat pendidikan atas paska menengah pertama menaruh harapan untuk langsung bekerja. Namun sayang harus dihadapkan realita sebagai kontributor terbesar penyumbang TPT.

Penayangan ini bukan tanpa alasan, SMK adalah sekolah dengan fokus mengasah keterampilan dan kemampuan sesuai bidang tertentu. Sehingga secara keahlian bekerja, SMK lebih unggul dibandingkan SMA.

Setidaknya ada beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebabnya.

Pertama, Sistem ajar SMK belum mampu merespon pembaharuan industri akibat perkembangan teknologi,
Kedua, faktor SDM lulusan SMK belum mampu bersaing sementara persaingan semakin ketat dalam pencarian kerja.

Ketiga, Ketidakcocokan (missmatch) antara menjamurnya beberapa jurusan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, sehingga terjadi oversuplay.

Melihat tiga faktor tadi, pemerintah seharusnya memberikan perhatian kepada sekolah-sekolah menengah kejuruan dengan mengevaluasi kebutuhan pasar dan perkembangan industri untuk kemudian dimasukan dalam sistem ajar sekolah sehingga lulusan SMK bisa memenuhi tuntutan perkembangan industri dan memiliki kualitas saing yang tinggi.

  • Ditulis Oleh Renaldo Gizind Ketua Umum DPK GMNI Sriwijaya DPC Ogan Ilir Universitas Sriwijaya

Baca Lainnya

Menginspirasi Lewat Karya, Dr. JWS Rizki Bawa UIN Syahada ke Panggung Internasional

28 Agustus 2024 - 10:06 WIB

Dr. Juni Wati Sri Rizki, S.Sos., MA Lolos dalam Program Bantuan Penelitian Litapdimas Pusat Tahun Anggaran 2024

BPD Tabuyung Resmi Dilantik, Camat Muara Batang Gadis Tekankan Peran Pengawasan dan Kompak!

22 Januari 2024 - 16:31 WIB

Hati-Hati dalam Berdiksi

30 September 2023 - 23:52 WIB

Kapolres Zamroni Beri Penghargaan ke Masyarakat yang Berpartisipasi Ungkap Kasus Narkoba

13 September 2023 - 23:42 WIB

Sat Resnarkoba Polres Tapsel Berhasil Menangkap Pengedar Sabu

15 Juni 2023 - 16:34 WIB

Trending di Kepolisian