Akhir-akhir ini banyak sekali kejadian kekerasan yang dialami oleh Anak baik laki-laki maupun perempuan dan ironisnya pelaku adalah orang terdekat korban.
Hanya persoalan sepele atau sederhana saja bisa mengakibatkan anak tersebut luka-luka dan bahkan sampai kehilangan nyawa.
Selain dari Pada itu pergaulan juga sangat berpengaruh atau perperan penting dalam kekerasan yang terjadi apa lagi saat -saat ini banyak siswa-siswi yang tidak dapat belajar secara tatap muka akibat adanya Covid-19 ini.
Sehingga tingkat pergaulan dan tingkat pengawasan dari orang tua sangat di butuhkan secara maksimal sehingga dapat tergantikan akibat tidak bisa belajar siswa-siswi tersebut disekolah masing-masing.
Informasi yang reliabel terkait dengan tingkat kekerasan terhadap anak mutlak diperlukan agar kebijakan-kebijakan dan program
perlindungan anak dan pencegahan anak dari tindak kekerasan dapat
diformulasikan secara efektif.
Akan tetapi informasi tentang kekerasan terhadap
anak yang dapat dipercaya dan valid sulit diperoleh, meski bukan merupakan hal yang tidak mungkin.
Paling tidak ada dua alasan utama mengapa informasi
yang benar tentang kekerasan terhdap anak sulit didapat.
Pertama, dilihat dari pelaporan kejadian kekerasan terhadap anak kemungkinan besar tidak dilaporkan.
Anak korban kekerasan dan bahkan juga orangtuanya mungkin merasa takut, malu atau kurang percaya diri untuk melaporkan kejadian
kekerasan khususnya kekerasan yang dilakukan oleh orang lain (bukan di rumahtangga).