Menu

Mode Gelap
Kasus Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu di Tanah Karo: Polda Sumut Tambah Tersangka Baru Polri Gunakan Teknologi Canggih untuk Seleksi Akpol 2024 Terungkap! Identitas dan Peran 2 Eksekutor dalam Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu Rektor UM Tapsel Kukuhkan 146 Guru Profesional, Kepala LLDIKTI Wilayah I: Jangan Berbisnis Apapun Di Sekolah Kejahatan Siber Merebak: Pembelajaran Preventif Masyarakat Kunjungan Mahasiswa MBS UIN Syahada Sidimpuan ke UMKM: Memahami Proses Bisnis dan Pemasaran Digital

Warta

Disuntik Vaksin Corona, Dokter Ini Alami Kejang dan Susah Bernafas

badge-check


					Ilustrasi Suntik Vaksin Corona Oleh Dokter Perbesar

Ilustrasi Suntik Vaksin Corona Oleh Dokter

Mexico – Seseorang dokter perempuan berumur 32 tahun di Meksiko harus dirawat diunit perawatan intensif sehabis menerima suntikan vaksin virus corona.

Dilansir dari detik. com, dokter tersebut alami kejang- kejang, kesusahan bernapas serta timbul ruam merah pada kulitnya.

Dikarenakan sehabis memperoleh suntikan vaksin Covid- 19 Pfizer- BioNTech itu.

Pihak berwenang Meksiko lagi mempelajari permasalahan yang dirasakan dokter yang namanya belum dirilis itu. Disaat ini dokter tersebut masih dirawat di unit perawatan intensif rumah sakit umum di negeri bagian utara Nuevo Leon, Meksiko.

Diagnosis dini yakni encephalomyelitis, kata Kementerian Kesehatan setempat dalam statment yang dirilis, dilansir dari Reuters.

Kementerian menambahkan kalau dokter tersebut mempunyai riwayat reaksi alergi serta menuturkan kalau tidak terdapat fakta dari uji klinis kalau ada orang yang mengalami peradangan otak sehabis diberi vaksin.

Pihak Pfizer serta BioNTech tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar.

Ini bukan kali awal permasalahan alergi dilaporkan pada penerima vaksin Covid- 19 Pfizer- BioNTech.

2 orang petugas kesehatan di Amerika Serikat serta 2 yang lain di Inggris pula dilaporkan hadapi reaksi alergi usai menerima vaksin.

Cuma saja reaksi yang ditimbulkan berbeda. Keempat tenaga kedokteran yang dilaporkan tadinya hadapi reaksi anafilaksis.

Atas permasalahan ini, FDA ataupun Badan Pengawas Obat serta Makanan AS bekerja sama dengan Pfizer hendak merevisi lebih lanjut lembar panduan serta meresepkan informasi untuk pemberian vaksin mereka.

Baca Lainnya

Kawal Kebijakan dan Keadilan, Bidang IMMawati DPD IMM SUMUT Gelar Dialog Interaktif

29 Desember 2024 - 17:40 WIB

Dialog Interaktif IMMawati

Wisuda Ke-63 UM Tapsel: Para Sarjana Didorong Terus Berkembang di Era Merdela Belajar

5 November 2024 - 13:35 WIB

Masyarakat Adat Tabagsel Siap Perjuangkan Bobby-Surya di Pilgub Sumut 2024

18 Oktober 2024 - 12:04 WIB

Mewujudkan Visi Desa, Tim PKM Politeknik Negeri Medan Ciptakan Peta Citra Sei Sijenggi

17 Oktober 2024 - 00:47 WIB

Pengabdian kepada Masyarakat, Polmed Kembangkan Infrastruktur Pertanian di Sei Buluh

17 Oktober 2024 - 00:36 WIB

Trending di News