Menu

Mode Gelap
Kasus Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu di Tanah Karo: Polda Sumut Tambah Tersangka Baru Polri Gunakan Teknologi Canggih untuk Seleksi Akpol 2024 Terungkap! Identitas dan Peran 2 Eksekutor dalam Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu Rektor UM Tapsel Kukuhkan 146 Guru Profesional, Kepala LLDIKTI Wilayah I: Jangan Berbisnis Apapun Di Sekolah Kejahatan Siber Merebak: Pembelajaran Preventif Masyarakat Kunjungan Mahasiswa MBS UIN Syahada Sidimpuan ke UMKM: Memahami Proses Bisnis dan Pemasaran Digital

Opini

Resah Dalam Kebebasan Kemerdekaan

badge-check


					Resah Dalam Kebebasan Kemerdekaan Perbesar

Sudah tidak asing lagi ketika kita mendengar ada seseorang menyebut kata merdeka. Merdeka condong ke arah yang bisa kita maknai sebagai kebebasan , jika ranah merdeka kita sebut sebagai kebebasan.

Apakah hari ini kita mempunyai kebebasan ?

Sejatinya kebebasan tidaklah ada, dimana pun kita berada semua tempat mempunyai aturan bahkan di hutan pun mempunyai aturannya sendiri walaupun tidak tertulis.

Kemerdekaan hanyalah sebatas simbolis hari ini hanya mempunyai kata tetapi tidak dengan makna. Orang – orang menyebut bahwasanya hari ini adalah hari kemerdekaan atau merdekanya Indonesia.

Padahal, makna dan arti dari kata merdeka itu sendiri jauh dari realita yang ada. Sedikit demi sedikit hari terus berganti, lama kelamaan esensi kemerdekaan ini akan menjadi sebuah kata hiasan design atau pamflet untuk ajang saling memamerkan atau ajang adu gengsi antar kampong dalam pembuatannya. Tanpa sadar tidak mengetahui esensi kemerdekaan ini.

Dengan melihat keadaan buruk yang menimpa selurih umat manusia dengan datangnya sebuah virus corona.

Kini penguasa atau yang berkuasa di Negara Indonesia yang mencakup kabupaten, kota, bahkan kampung dilarang keras melakukan segala bentuk kegiatan apapun yang berbau dengan hal –hal social seperti melakukan acara resepsi pernikahan, mengadakan konser bahkan pengajian-pengajian ibu-ibu sempat ditutup.

Jika kita maknai arti dari manusia itu sendiri adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan membutukan bantuan orang lain atau manusia lain.

Jika kita bisa mengerti makna dari manusia itu adalah makhluk sosial apakah makhluk itu bisa disebut sebagai manusia ?

Baca Lainnya

Refleksi Peringatan Hari Santri 2024: Santri Harus Kaya

23 Oktober 2024 - 00:04 WIB

Menggapai Asa Di Tengah Keterbatasan

20 September 2024 - 17:38 WIB

Menyongsong Kereta Cepat Jakarta-Surabaya: Peluang Emas atau Beban Ekonomi?

25 Juli 2024 - 19:37 WIB

Kejahatan Siber Merebak: Pembelajaran Preventif Masyarakat

29 Juni 2024 - 22:56 WIB

Perlindungan Konsumen Terhadap Pembulatan Harga di Swalayan

27 Mei 2024 - 08:13 WIB

Muhammad Fachrul Hudallah (Ketua Gerakan Peduli Konsumen)
Trending di Masyarakat