Sudah tidak asing lagi ketika kita mendengar ada seseorang menyebut kata merdeka. Merdeka condong ke arah yang bisa kita maknai sebagai kebebasan , jika ranah merdeka kita sebut sebagai kebebasan.
Apakah hari ini kita mempunyai kebebasan ?
Sejatinya kebebasan tidaklah ada, dimana pun kita berada semua tempat mempunyai aturan bahkan di hutan pun mempunyai aturannya sendiri walaupun tidak tertulis.
Kemerdekaan hanyalah sebatas simbolis hari ini hanya mempunyai kata tetapi tidak dengan makna. Orang – orang menyebut bahwasanya hari ini adalah hari kemerdekaan atau merdekanya Indonesia.
Padahal, makna dan arti dari kata merdeka itu sendiri jauh dari realita yang ada. Sedikit demi sedikit hari terus berganti, lama kelamaan esensi kemerdekaan ini akan menjadi sebuah kata hiasan design atau pamflet untuk ajang saling memamerkan atau ajang adu gengsi antar kampong dalam pembuatannya. Tanpa sadar tidak mengetahui esensi kemerdekaan ini.
Dengan melihat keadaan buruk yang menimpa selurih umat manusia dengan datangnya sebuah virus corona.
Kini penguasa atau yang berkuasa di Negara Indonesia yang mencakup kabupaten, kota, bahkan kampung dilarang keras melakukan segala bentuk kegiatan apapun yang berbau dengan hal –hal social seperti melakukan acara resepsi pernikahan, mengadakan konser bahkan pengajian-pengajian ibu-ibu sempat ditutup.
Jika kita maknai arti dari manusia itu sendiri adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan membutukan bantuan orang lain atau manusia lain.
Jika kita bisa mengerti makna dari manusia itu adalah makhluk sosial apakah makhluk itu bisa disebut sebagai manusia ?