Lingkungan alam merupakan lingkungan yang bersifat holistik dan saling mempengaruhi. Relasi antara lingkungan dan manusia sangatlah kuat. Hal ini menjadi dasar untuk manusia untuk memiliki asas etika lingkungan. Lingkungan alam merupakan suatu anugerah yang indah dan tidak ternilai yang diberikan oleh Tuhan. Di alam terjadi perputaran dan penyebaran sumberdaya alam secara terus menerus melalui suatu mata rantai ekosistem sehingga saling terpengaruh antara satu komponen dengan komponen lainnya. Kehidupan di alam terdapat faktor pembatas artinya faktor lingkungan tertentu bisa menjadi pembatas atau kendala bagi berkembangnya atau berfungsinya kehidupan bagi faktor atau komponen lingkungan lainnya.
Hari bumi merupakan suatu peringatan untuk manusia dimana manusia seringkali serakah dalam mengelola bagian dari bumi. Manusia diperbolehkan mengelola bagian dari alam, akan tetapi perlu diingat harus mempunyai Batasan. Batasan menjadi pagar utama dalam menjaga system lingkungan hidup yang sudah ada. Lingkungan akan murka terhadap para manusia yang konon katanya menjadi khalifah di muka bumi dalam memanfaatkan bagian dari alam yang melebihi batas.
Peringatan hari bumi menjadi refleksi dari perilaku, segala tindak tanduk manusia yang semena-mena menyakiti lingkungan terus menerus. Perilaku manusia sebagai khafilah di muka bumi tidak mencerminkan selaku makhluk hidup yang berakal apabila melakukan perusakan alam. Alam akan memberikan manfaat yang berlimpah bagi berlangsungnya kehidupan semua makhluk. Kerusakan bagian dari alam menjadi kunci terjadinya bencana alam akhir-akhir ini. Kerusakan alam selaras dengan semakin maraknya pertumbuhan infrastruktur.
Pertumbuhan infrastruktur yang semakin marak terjadi dilakukan oleh pemangku kebijakan di dalam suatu pemerintahan mengesampingkan aspek lingkungan. Aspek lingkungan yang seharusnya di analisis menjadi dihiraukan sehingga alam memberikan respon terhadap makhluk hidup yang merusaknya, seperti contohnya iklim yang sulit diprediksi. Alih fungsi lahan menjadi factor utama yang menyebabkan bencana alam yang seharusnya dapat dihindari justru diundang. Bagian alam yang seharusnya menjadi paru-paru dunia disulap menjadi proyek-proyek infrastruktur yang konon katanya untuk kesejahteraan rakyat.
Lingkungan Alam
Alam memberikan respon yang semakin gencar terhadap khafilah yang ada di bumi. Hal ini timbul akibat dari ulah manusia sendiri yang semakin gencarnya merusak alam yang indah ini. Hutan-hutan yang rimbun nan asri seharusnya menjadi habitat bagi satwa liar menjadi tumpukan beton yang tebal. Tanah yang seharusnya dapat menyerap air dikala musim hujan dirubah menjadi dataran yang keras tanpa pori-pori sehingga air hanya mengalir ke tempat lebih rendah. Tumbuhan yang dapat mengurangi polusi udara digantikan dengan bangunan-bangunan penyangga langit. Peraturan atau kebijakan yang berpihak terhadap kelestarian lingkungan semakin dipangkas. Industry industry semakin leluasa dalam hal pembuangan limbah yang akibatnya lingkungan menjadi rusak tanpa adanya filter. Kelonggaran atau celah yang diambil oleh pemangku kebijakan pada dasarnya hanya untuk kepentingan investor.
Bencana alam yang seringkali terjadi menjadi peringatan bagi manusia untuk Kembali ke jalan yang benar yaitu dengan menjaga lingkungan. Upaya manusia dengan menjaga lingkungan setidaknya memberikan dampak yang positif bagi lingkungan di dalam menjaga manusia tetap hidup. Alam akan berlaku adil kepada manusia apabila manusia turut juga adil dalam menjaga kelestarian alam. Hubungan antara lingkungan dengan manusia merupakan suatu timbal balik yang menguntungkan. Sudah saatnya bagi manusia untuk sadar kalau bencana alam sudah mulai tidak terkendali, marilah saling bahu-membahu untuk menciptakan keselarasan antara manusia dengan lingkungan.
Oleh : Albanna (Kader IMM FP UMY)