Nama ku Agung Kusuma akrab dipanggil Usup. Aku salah satu mahasiswa perguruan tinggi di pulau sumatera, kini aku menjalankan implementasi salah satu tri dhrama perguruann tinggi yakni “pengabdian kepada masyarakat”.
Program ini biasa disebut dengan KKN atau Kuliah Kerja Nyata.
Aku yang di didik di prodi ekonomi ini akan disatukan dengan beberapa mahasiswa setingkat ku yang katanya lintas fakultas untuk dijadikan satu kelompok dalam KKN yang akan ku jalani.
Tersirat kabar bahwa 2 minggu lagi program KKN ini akan dilaksanakan disalah satu kabupaten yang cukup terpencil.
Terima tidak terima, dimana aku di tempatkan maka aku harus terima dan menjalankannya. Sebab ini adalah satu kewajiban ku sebagai mahasiswa dan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ku.
Lusanya aku sudah mendapat kabar bahwa pembagian kelompok telah diumumkan oleh pihak kampus. Akun pun segara mencari infomasi itu.
Dalam benak ku apakah aku bisa diterima kawan sekelompok ku ?
Bisakah mereka di ajak untuk kerja sama ?
atau jangan jangan tak ada yang ku kenal.
Yaa begitulah yang ada dibenak ku.
Tiiiiinggg…….(notif WA masuk dari teman ku)
Tanpa piker lama lagi langsung ku buka isi pesannya yang ternyata file berisikan nama nama kelompok beserta nama desa penempatan KKN.
Aku pun langsung membuka filenya dan mencari nama ku berada di kelompok berapa. Ternyata apa yang ku pikirkan betul, cuma 1 orang yang ku kenal dari 12 orang yang terdiri dari 2 laki-laki dan 10 perempuan.
Dalam hati ku bergumam (Semoga mereka sepemahan dengan ku)
Setelah pengumuman nama-nama kelompok dan desa penempatan, aku juga belum tau bagaimana desa yang akan ku tempati untuk berKKN, tapi itu bukan masalah bagi ku.
Sebab terpencil bagaimana pun desanya aku telah terbiasa dengan kehidupan pedesaan, hanya saja nasib yang menghantarkan ku kuliah di kota dengan bantuan beasiswa pemerintah pusat.